Sukses

Jasa Armada Indonesia Berpotensi Tebar Dividen Lebih Jumbo di 2023

Pada tahun lalu Dividend Payout Ratio (DPR) Jasa Armada Indonesia sebesar 80 persen dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp 109,3 miliar atau Rp 20,71 per lembar saham.

Liputan6.com, Jakarta Anak perusahaan PT Pelindo (Persero) yaitu PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berpotensi akan membagikan dividen tunai yang lebih tinggi pada tahun 2023 ini, dibandingkan dividen tunai pada 2022 lalu.

Direktur Keuangan dan SDM Jasa Armada Indonesia Reini Delfianti dalam Media Gathering di Bali, Jumat, menyampaikan pembagian dividen tunai pada tahun ini berpotensi meningkat seiring dengan peningkatan laba bersih perseroan yang mencapai Rp150,6 miliar pada tahun buku 2022.

“Tentunya kita akan tetap memberikan dividen. Supaya dividen kepada investor naik terus seiring dengan capaian laba,” ujar Reini melansir Antara, dikutip Sabtu (27/5/2023).

Pihaknya belum dapat menyebutkan secara pasti besaran dividen tunai tersebut, yang mana nanti akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada 21 Juni 2023.

Namun demikian, apabila ditarik ke belakang, pada tahun lalu Dividend Payout Ratio (DPR) perseroan sebesar 80 persen dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp 109,3 miliar atau Rp 20,71 per lembar saham.

Pada akhir tahun 2022 ini, dia mengingatkan bahwa IPCM telah membagikan dividen interim sejumlah Rp19,41 miliar atau setara sebesar Rp3,68 per lembar saham.

“Atas capaian di 2022 kemarin, pada Desember 2022 IPCM sudah memberikan dividen interim, kalau di bilang itu appetizer ke investor pada akhir Desember,” ujar Reini.

Perusahaan bidang layanan pemanduan dan penundaan kapal ini, membukukan laba bersih sebesar Rp47,14 miliar pada kuartal I-2023, atau meningkat 25 persen year on year (yoy), dibandingkan sebelumnya sebesar Rp37,7 miliar pada periode sama tahun 2022.

Laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan bersih perseroan yang meningkat 36,84 persen (yo) menjadi Rp291,56 miliar.

Pendapatan bersih IPCM dikontribusikan oleh pendapatan jasa pelayanan kapal sebesar Rp236,44 miliar, serta jasa pengelolaan kapal dan pengangkutan lainnya yang masing-masing Rp 13,5 miliar dan Rp 41,61 miliar.

2 dari 3 halaman

Jasa Armada Indonesia Lirik Potensi Booming Bisnis Nikel

Sebelumnya, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih Rp 47,1 miliar pada kuartal I 2023. Laba bersih itu naik 25,1 persen dari Rp 37,7 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba tersebut ditopang meningkatnya pendapatan sebesar 36,8 persen menjadi Rp 291,6 miliar pada kuartal I 2023 dari periode sama tahun lalu Rp 213 miliar. Sedangkan aset naik 6 persen menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir kuartal I 2023.

Kontribusi terbesar pendapatan diperoleh dari jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp221,6 miliar atau 76 persen dari total pendapatan, diikuti oleh jasa pengangkutan lainnya sebanyak Rp41,6 miliar atau 14,3 persen.  Jasa pemanduan (pilotage) dan pengelolaan kapal masing-masing senilai Rp14,9 miliar dan Rp13,5 miliar dengan kontribusi 5,1 persen dan 4,6 persen dari total pendapatan.

Pendapatan perusahaan yang diperoleh dari jasa yang diberikan di pelabuhan umum sebesar Rp110,8 miliar, diikuti oleh terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) Rp52,8 miliar, serta terminal khusus (Tersus) sebesar Rp72,9 miliar.

"Kami bersyukur bahwa pendapatan IPCM selama kuartal I-2023 naik signfikan. Kendati terjadi kenaikan biaya bahan bakar dan lain-lain, IPCM tetap dapat membukukan kenaikan laba yang baik,” ujar Direktur Utama Jasa Armada Indonesia, Shanti Puruhita dikutip dari keterangan tertulis perseroan.

Perseroan berharap kondisi makro ekonomi pada kuartal I 2023 yang telah turut mendorong pertumbuhan industri dapat terus berlanjut dan dengan strategi IPCM yang tepat, kinerja IPCM ke depan dapat semakin baik lagi.

3 dari 3 halaman

Perpanjangan Kerja Sama

Pada kesempatan IPCM Media Gathering, Shanti mengatakan. pada 18 April 2023, IPCM dan PT Nusantara Regas (NR) telah melakukan penandatanganan amandemen kedua untuk perpanjangan kerjasama pelayanan jasa kapal di Terminal Khusus PT Nusantara Regas yang berlokasi di wilayah perairan Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta.

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita dan Direktur Utama PT Nusantara Regas, Harry Budi Sidharta.

"Penyesuaian pada amandemen kerjasama dengan PT Nusantara Regas tersebut meliputi periode kerja sama selama 12 bulan berlaku efektif mulai dari 1 April 2023 sampai 31 Maret 2024,” kata dia.

Ia mengatakan, kontrak ini merupakan kelanjutan kontrak pelayanan yang telah berjalan sejak 2017 dan juga telah dilakukan amandemen kerja sama yang pertama untuk perpanjangan kerjasama sampai dengan 31 Maret 2023.

“Kerja sama ini menunjukkan tingkat kepercayaan Nusantara Regas atas pelayanan pandu dan tunda IPCM selama ini. Dengan adanya kontrak di atas, diharapkan sektor Terminal Khusus akan semakin besar kontribusinya terhadap total pendapatan Perseroan,” ujar dia.