Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Amerika Serikat (AS) sekaligus investor terkenal Warren Buffett telah menepis kekhawatiran Kongres tidak akan menaikkan plafon utang dan pemerintah federal akan dipaksa untuk gagal bayar utangnya.
Dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (28/5/2023), Warren Buffett menggambarkan bentrokan antara Kongres dan pemerintah federal sebagai pemborosan waktu yang bodoh. Ia menyerukan agar batas pinjaman dihapus seluruhnya.
Baca Juga
“Anggota parlemen tidak akan membiarkan pagu utang menyebabkan dunia mengalami kekacauan. Ini akan berubah,” ujar CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett.
Advertisement
Selama krisis plafon utang pada 2011, Buffett menekankan betapa legislator tidak bijak membiarkan negara kehabisan uang. “Itu mungkin tindakan paling botoh yang pernah dilakukan Kongres,” tutur dia.
Ia membandingkan kemustahilan gagasan itu dengan Indiana Pi Bill, proposal untuk mengubah nilai bilangan irasional Pi menjadi 3,2 untuk kesederhanaan. Itu dengan suara bulat disahkan oleh Dewan Perwakilan negara bagian pada 1897, tetapi ditunda batas waktu oleh Senatnya.
Buffett berargymen batas utang tidak pernah masuk akal sejak awal, karena kapasitas pinjaman Amerika Serikat meningkat seiring pertumbuhannya. “Memiliki plafon utang untuk memulai adalah sebuah kesalahan,” ujar dia.
Ia menuturkan, utang AS mungkin tidak diinginkan untuk naik sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB)nya.
“Permainan ini dimainkan, dan semua waktu terbuang sia-sia dan banyaknya pernyataan konyol yang Anda dengar. Sepertinya membuang-buang waktu untuk sebuah negara yang memiliki banyak yang harus dilakukan,” tutur dia.
Keinginan Warren Buffett
Terkait batas utang, Warren Buffett ingin melihat mereka menghilangkan ide itu. Hal tersebut menghasilkan operasi kebuntuan berkala dengan semua orang memakainya untuk tujuan postur dan semacamnya.
Buffett menegaskan, selama AS menerbitkan obligasi dan uang kertas lainnya dalam mata uang sendiri, AS tidak akan pernah alami krisis utang. Namun, dia peringatkan mencetak terlalu banyak uang dan memicu inflasi yang tak terkendali menjadi perhatian ketika suatu negara membelanjakan dengan bebas.
Sementara itu, AS melanggar plafon utangnya sebesar USD 31,4 triliun pada Januari, dan ahli yakin AS dapat kehabisan uang pada awal Juni. Sekarang tergantung pada Kongres yang terpecah secara politik untuk menaikkan batas dan memungkinkan pemerintah untuk menutupi biaya pemeriksaan jaminan sosial, tunjangan veteran dan kewajiban keuangan lainnya.
Advertisement
Perusahaan Investasi Warren Buffett Lepas Seluruh Saham TSMC
Sebelumnya, Warren Buffett telah menjual sisa sahamnya di pembuat chip terbesar dunia, TSMC. Perusahaan investasi milikWarren Buffett, Berkshire Hathaway mengungkapkan pihaknya tidak lagi memegang saham di Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company/TSM) pada akhir kuartal pertama 2023.
Dalam beberapa minggu terakhir, Warren Buffett telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas masa depan Taiwan. Di mana kepemimpinan Komunis China telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, meskipun tidak pernah menguasainya.
Pada Februari lalu, Berkshire mengungkapkan telah menjual 86 persen sahamnya di TSMC, yang dibeli hanya beberapa bulan sebelumnya seharga USD 4,1 miliar. Penjualan yang cepat itu dianggap tidak biasa karena Buffett dikenal sering berinvestasi untuk jangka panjang.
"Saya tidak suka lokasinya, dan saya telah mengevaluasinya kembali.Saya merasa lebih baik mengalokasikan modal kami di Jepang daripada di Taiwan,”kata Buffett, dikutip dari laman CNN, Selasa (16/5/2023).
Terlepas dari aksi penjualan saham ini, Buffett memuji TSMC sebagai salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik dan perusahaan paling penting di dunia. Menurut dia, tidak ada satupun perusahaan di industri chip yang setara dengan mereka.
Investor Terkemuka Lainnya Beli Saham TSMC
TMSC sendiri dianggap sebagai sumber kekayaan nasional di Taiwan, memasok semikonduktor ke raksasa teknologi global termasuk Apple (AAPL) dan Qualcomm (QCOM).
Perusahaan ini memproduksi semikonduktor tercanggih di dunia secara massal, komponen yang sangat penting untuk kelancaran segala sesuatu mulai dari telepon pintar hingga mesin cuci. Perusahaan tersebut adalah produsen chip terbesar di dunia, menurut Gartner. Juga merupakan salah satu perusahaan tercatat paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi saat ini sekitar USD 415,3 miliar.
Ketika Berkshire Hathaway mengungkapkan aksi jual, investor terkemuka lainnya justru bertaruh pada saham tersebut. Menurut pengajuan, Macquarie telah meningkatkan kepemilikan sahamnya di TSMC, sementara Tiger Global juga ikut membeli. Saham TSMC naik 2 persen pada hari Selasa di Taipei, sementara sahamnya yang terdaftar di AS tergelincir 0,5 persen.
Advertisement