Liputan6.com, Jakarta - Calon emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) atau Vektor bakal siap menggenjot ekspansi usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Komisaris Utama VKTR Teknologi Mobilitas Anindya Bakrie menuturkan, pihaknya bakal melakukan ekspansi berupa penambahan pabrik dan peningkatan pasar segmen bus maupun truk listrik.
Baca Juga
"Kami akan mulai ekspansi di Magelang. Ini yang menjadi pusat pembuatan bus dan truk. Dari sini kami bisa melihat ke depannya, Magelang sendiri identik dengan pembuatan karoseri," kata Anindya Bakrie saat ditemui di Media Gathering VKR, Senin (29/5/2023).
Advertisement
Dengan demikian, ke depannya perseroan bakal fokus ke bisnis kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) di bidang heavy mobility seperti bus dan truk.
"Ke depan, vektor fokus ke bisnis EV dibidang heavy mobility seperti bus dan truk. Kami sudah buktikan dengan penjualan yang ada terutama dengan TransJakarta," kata dia.
Selain itu, perseroan juga ke depan akan melakukan ekspansi ke tempat lain ketika pasarnya sudah siap.
"Ke depan selain TransJakarta akan ada ekspansi ke tempat lain ketika market-marketnya siap. Kami sudah testing ke berbagai macam tempat seperti di Bali, Aceh, Semarang," imbuhnya.
Meski demikian, ia mengaku bisnis truk listrik dinilai lebih menarik. Sebab, secara jumlah lebih banyak dan penjualannya bisa Business to Business (B2B). Sedangkan, bus penjualannya lebih ke pemerintah daerah atau Business to Government (B2G).
Incar Dana Segar Rp 1,13 Triliun
Sebelumnya, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan mengincar dana segar Rp 1,13 triliun.
Adapun perusahaan bergerak di bidang perdagangan besar mobil baru dan sepeda motor baru berupa kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Mengutip laman e-ipo, Jumat (26/5/2023), VKTR Teknologi Mobilitas melepas saham sebanyak 8,75 miliar dengan nilai nominal Rp 10 per saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun, harga penawaran berkisar antara Rp 100 sampai dengan Rp 130 per saham. Dengan demikian, perseroan mengincar dana segar Rp 1,13 triliun.
Selain itu, perseroan mengadakan progam alokasi saham karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA), dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak-banyaknya 87.500.000 saham.
Perseroan juga mengadakan Program MSOP (Management Stock Option Program atau MSOP), dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.312.500.000 saham atau sebanyak-banyaknya 2,9 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham, ESA dan MSOP.
Adapun, perseroan menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Advertisement
Rencana Pemakaian Dana IPO
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penawaran umum sekitar 39,93 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal atau (capital expenditure/capex).
Sekitar 11,59 persen akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Bakrie Autoparts (“BA”), dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan.
Selain itu, sekitar 2,49 persen atau Rp 21.460.000.000 akan digunakan oleh perseroan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri dan sekitar 1,38 persen atau USD759.459 akan digunakan oleh perseroan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana.
Tak hanya itu, sekitar 44,61 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dan atau Operational Expenditure (OPEX) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
Ini antara lain biaya administrasi umum, modal kerja pembelian persediaan untuk penjualan bus listrik (antara lain casis/CBU, karoseri, logistik, perlengkapan bus, perizinan), truk listrik (antara lain casis/CBU, karoseri, logistik, perlengkapan truk, perizinan), dan sepeda motor listrik (antara lain komponen, perakitan, logistik, perlengkapan sepeda motor, perizinan) yang akan dijual kembali kepada pelanggan serta biaya-biaya lainnya.
Jadwal
- Masa Penawaran Awal : 26 – 31 Mei 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 8 Juni 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum : 12 – 14 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 14 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 15 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 16 Juni 2023