Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau (PGN) menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Salah satunya, mengangkat Arief Setiawan Handoko sebagai Direktur Utama Perseroan.
Lantas, siapakah sosok Arief Setiawan Handoko yang akan menahkodai Perusahaan Gas Negara? Melansir berbagai sumber, berikut ini Liputan6.com rangkum profil Arief Setiawan Handoko dari berbagai sumber.
Baca Juga
Arief Setiawan Handoko sebelumnya menjabat sebagai Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Bahkan, ia juga diketahui pernah menduduki posisi Sekretaris SKK Migas.
Advertisement
Pria yang sudah berkecimpung di industri migas ini ternyata pernah menempuh pendidikan Master of Business Administration, Case Western Reserve University, Cleveland, OH, USA 2001.
Dengan demikian, susunan keanggotaan direksi dan dewan komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjadi sebagai berikut:
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : Arcandra Tahar
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Paiman Raharjo
Susunan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Harry Budi Sidharta
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Achmad Muchtasyar
Direktur Sales dan Operasi : Faris Aziz
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat
Gerak Saham PGAS
Pada perdagangan Rabu pagi, 31 Mei 2023, saham PGAS naik 0,34 persen ke posisi Rp 1.455 per saham. Saham PGAS dibuka stagnan di posisi Rp 1.450 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.475 dan terendah Rp 1.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.381 kali dengan volume perdagangan 519.829 lot saham. Nilai transaksi Rp 76 miliar.
PGN Tebar Dividen 70 Persen dari Laba Bersih 2022
Sebelumnya, pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) atau PGN menyetujui pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar 70 persen dari laba bersih. Dividen tersebut setara dengan USD 228.367.788 atau USD 228,36 juta.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perusahaan Gas Negara Fadjar Harianto Widodo menuturkan, pihaknya membagikan dividen untuk tahun buku 2022 lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar 70 persen dari laba bersih. 70 persen sudah diperhitungkan dengan liabilitas manajemen dan cash flow yang ada pada 2023 ini. Sehingga kami lihat sebesar 70 persen atau lebih tinggi dari tahun lalu, membeikan ruang pengembangan investasi 2023 dan kebutuhan modal kerja" kata Fadjar dalam konderensi pers di Auditorium Graha PGAS, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023).
Adapun, sebesar USD 228.367.788 atau sebesar 70 persen dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham sesuai porsi kepemilikan saham pada perseroan dan dibayarkan secara tunai rupiah dengan kurs Bank Indonesia sesuai tanggal RUPS Tahun Buku 2022 selambat-lambatnya 30 hari setelah ditetapkan dalam RUPS Tahunan Perusahaan Gas Negara.
RUPST juga menetapkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2022 sebesar USD 326.239.697 atau USD 326,23 juta.
Advertisement
Rencana PGN
"PGN sebagai Subholding Gas Pertamina menjaga kinerja transmisi dan distribudi gas bumi sepanjang 2022. Kinerja operasional berhasil melampaui target volume lifting segmen migas di Blok Pangkah dan Fasken, didukung kenaikan ICP sehingga berkontribusi signifikan pada kinerja keuangan,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.
Program penghematan biaya melalui inovasi dan peningkatan efektivitas juga berperan penting dalam kesuksesan perusahaan.
Terlaksananya liability management, peningkatan kinerja ventura, serta efektivitas dan efisiensi di setiap kegiatan perusahaan, baik di PGN maupun anak perusahaan dan afiliasi, turut memperkuat kinerja perseroan.
"Rencana strategis PGN ke depan, bertujuan untuk menciptakan nilai tambah berkelanjutan dan meningkatan utilisasi gas sebagai energi transisi menuju net zero emission,” kata Rachmat.
Pengembangan PGN
Rencana yang dilakukan antara lain melalui peningkatan lifting migas, dukungan alih kelola Blok Rokan melalui pembangunan pipa minyak Rokan, gasifikasi kilang-kilang Pertamina untuk mendukung efisiensi kilang (di antaranya Senipah – Balikpapan yang targetnya akan mulai beroperasi pada kuartal III 2023), pengembangan LNG dan CNG retail di wilayah yang belum memiliki jaringan pipa gas, serta Jargas Rumah Tangga untuk mengurangi impor LPG.
Selain itu, PGN berupaya untuk perluasan wilayah bisnis ke skala internasional melalui kegiatan LNG Trading. Untuk mendukung pengoperasian Blok Rokan pasca alih kelola, PGN melalui anak perusahaannya yaitu Pertagas telah membangun jaringan pipa transmisi minyak sepanjang 367 km dari Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai (WK Rokan PSC). Pengaliran minyak bumi telah dialirkan pada kuartal IV 2022.
Rachmat melanjutkan, pada proyek jargas, PGN terus menjalankan pengembangan. PGN telah menyusun Road Map pembangunan jargas yang dapat membantu mengurangi subsidi dan Import LPG sd 57,5 juta tabung LPG pada 2026.
Advertisement