Liputan6.com, Jakarta - Emiten maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) merombak jajaran pengurus perseroan. Salah satunya, memberhentikan dengan hormat Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Thomas Oentoro sebagai Komisaris Independen.
Hal itu sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2022 yang digelar pada Selasa, 30 Mei 2023.
Baca Juga
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, pemegang saham menyetujui pengangkatan Thomas Oentoro sebagai Komisaris Independen.
Advertisement
"Sesuai dengan keputusan pada mata acara perubahan pengurus perseroan, Garuda Indonesia memberhentikan dengan hormat terhadap Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Thomas Oentoro sebagai Komisaris Independen," kata Irfan dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (31/5/2023).
Di samping itu, perseroan juga memproyeksikan catatan kinerja usaha akan terus tumbuh secara konsisten dan menunjukan outlook positif hingga akhir 2023 menyusul peningkatan minat masyarakat untuk melaksanakan perjalanan udara selaras dengan momentum pertumbuhan industri pariwisata nasional pada 2023.
Ia mengatakan, sejalan dengan pertumbuhan kinerja positif yang dicatatkan oleh perusahaan sejak awal 2023, perseroan memperkirakan adanya tren kenaikan jumlah penumpang hingga 36,45 persen pada kuartal III 2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 lalu.
"Lebih lanjut, estimasi angkutan penumpang Garuda Indonesia sampai dengan kuartal III diperkirakan akan melampaui capaian angkutan penumpang sepanjang 2022. Tentunya proyeksi ini menjadi capaian tersendiri untuk melihat outlook kinerja Perseroan pada 2023 yang sejalan upaya aksi strategis perseroan untuk meraih akselerasi pemulihan kinerja melalui peningkatan trafik penumpang yang didukung dengan selesainya proses restrukturisasi pada akhir tahun lalu,” kata Irfan.
Kinerja Garuda Indonesia
Menurut ia, optimisme kinerja Garuda Indonesia pada 2023 turut terepresentasikan melalui EBITDA perseroan yang mencatatkan pertumbuhan pada akhir kuartal I menjadi USD 71 juta serta posisi cash flow yang positif.
Di mana hal tersebut didukung oleh landasan kinerja terus diperkuat melalui fundamen pendapatan usaha yang semakin sehat, khususnya setelah berbagai upaya restrukturisasi menyeluruh yang dilakukan pada 2022.
Selain itu, Garuda Indonesia juga berhasil meningkatkan capaian rasio revenue per aircraft hingga 11.29 persen menjadi USD 26,10 juta pada 2022 dibandingkan dengan rasio aircraft per revenue pada 2019 sebesar USD 23,45 juta. Hal ini menjadi indikator produktivitas yang semakin optimal di mana kinerja perseroan yang saat ini didukung oleh komposisi armada menurun signifikan hingga 70 persen dibandingkan 2019 lalu, dapat menghasilkan rasio revenue per aircraft yang semakin tinggi.
"Dengan landasan kinerja Perseroan yang semakin sehat, langkah berkesinambungan Perseroan dalam memaksimalkan pertumbuhan kinerja tentunya akan terus kami lakukan pada 2023 secara terukur dan proporsional, dengan memaksimalkan profitabilitas dan peningkatan alat produksi yang turut diselaraskan dengan upaya diversifikasi dan peningkatan layanan penerbangan full-service,” imbuhnya.
Advertisement
Langkah Strategis Perseroan
Berkenaan dengan fokus kinerja 2023, Irfan mengungkapkan sejumlah langkah strategis perseroan terus dioptimalkan. khususnya pada kapasitas produksi untuk menunjang kegiatan operasional, termasuk di antaranya Garuda Indonesia akan menambah 5 (lima) pesawat narrow body jenis Boeing 737-800 NG yang akan tersedia secara bertahap sepanjang 2023.
"Pada tahap awal, sebanyak dua pesawat dijadwalkan akan diterima oleh Garuda Indonesia pada awal kuartal III. Sementara untuk pengiriman tiga pesawat lainnya diharapkan dapat diterima pada kuartal IV," kata dia.
Dengan demikian, diharapkan pada akhir 2023 jumlah armada Garuda Indonesia nantinya akan semakin kuat di mana perseroan akan mengoperasikan sedikitnya 63 armada untuk mendukung berbagai langkah operasional penerbangan, termasuk dalam strategi pengembangan jaringan beberapa rute penerbangan yang menjadi preferensi masyarakat.
Terbangkan Jemaah Haji, Garuda Indonesia Menadah Berkah
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyebut jumlah jemaah haji yang diangkut oleh maskapai pelat merah tersebut terus meningkat.
Jemaah haji Indonesia yang diangkut oleh Garuda Indonesia mengalami lonjakan sebesar 117 persen menjadi 104.172 orang dari 2022 sebanyak 47.915 orang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, peningkatan tersebut seiring dengan bertambahnya kuota haji Indonesia. Sebab, sekarang akses masuk ke Arab Saudi sudah semakin longgar sejalan dengan berakhirnya pandemi Covid-19.
"Volume jemaah haji 117 persen tumbuh. Kami masih konfirmasi tambahan kuota haji seluruh Haji dari Indonesia," kata Irfan dalam paparan publik, Selasa (30/5/2023).
Bahkan, ada kemungkinan Kementerian Agama (Kemenag) akan menambah kuota jemaah haji. Saat ini, Garuda Indonesia menunggu perkembangan lebih lanjut.
Dengan demikian, perjalanan haji ini akan menjadi salah satu penopang pendapatan Garuda Indonesia dari rute internasional. Di sisi lain, Garuda Indonesia juga membidik pertumbuhan pendapatan operasional sekitar 84 persen hingga 87 persen pada 2023.
Selain itu, perseroan juga mengincar pertumbuhan EBITDA (Earning Before Interest Depreciation and Amortization) sebesar 20 persen sampai dengan 25 persen pada tahun ini. Dalam rangka mencapai peningkatan pendapatan, perseroan akan melakukan penguatan dan restorasi armada.
"Garuda akan fokus pada layanan penerbangan yang berorientasi meningkatkan profitabilitas," imbuhnya.
Advertisement