Sukses

IPO, Amman Mineral Internasional Incar Dana Rp 12,94 Triliun

PT Amman Mineral Internasional Tbk melepas 7,28 miliar saham dalam rangka IPO. Jumlah saham yang dilepas itu setara 10 persen dari modal ditempatkan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, Amman Mineral Internasional menawarkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal ditempatkan Amman Mineral Internasional setelah IPO dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Harga pelaksanaan dipatok pada kisaran Rp 1.650-1.775 per lembar, sehingga perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 12,94 triliun dari aksi ini.

Melansir prospektus perseroan dari laman e-ipo, Rabu (31/5/2023), perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602.336.000 lembar atau sebesar-besarnya 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Harga pelaksanaan akan ditentukan kemudian dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam peraturan Bursa Efek Indonesia.

Sebesar Rp 1,79 triliun atau sekitar USD 117,2 juta dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN), yang selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lalu sekitar Rp 3,05 triliun atau USD 200 juta akan digunakan untuk melunasi uang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Sisa dana IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada MNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT, yang selanjutnya akan digunakan AMNT untuk  membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

 

2 dari 4 halaman

Jadwal Sementara IPO

Jadwal sementara penawaran umum perdana saham PT Amman Mineral Internasional:

  • Masa Penawaran Awal: 31 Mei -16 Juni 2023
  • Perkiraan Tanggal Efektif: 26 Juni 2023
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 28 juni-3 Juli 2023
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan: 3 Juli 2023
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 4 Juli 2023
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia: 5 Juli 2023

PT Amman Mineral Internasional Tbk adalah perusahaan holding yang berdomisili di Indonesia dan melakukan kegiatan eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, serta di masa mendatang, pengolahan, dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi Perseroan.

Melalui anak perusahaan Perseroan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Perseroan mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbuka yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Tambang Batu Hijau memproduksi konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya, yang merupakan bahan baku (feedstock) yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Per tanggal 31 Desember 2022, tambang Batu Hijau secara kumulatif telah memproduksi 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas.

3 dari 4 halaman

Mega Proyek Smelter Tembaga AMMAN Beroperasi Desember 2024

Sebelumnya, PT Amman Mineral Industri (AMIN), anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional (AMMAN), yang membangun proyek smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), telah menerima hasil verifikasi kemajuan 6 bulanan periode Agustus 2022 hingga Januari 2023 dari verifikator independen.

Total pencapaian kemajuan pembangunan hingga Januari 2023 adalah sebesar 51,63 persen. Serapan biaya secara teoritis untuk proyek ini telah mencapai lebih dari USD 507,53 juta dari total investasi USD 982,99 juta.

Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau, menjelaskan bahwa capaian pada periode Januari 2023 ini membuktikan komitmen perusahaan untuk terus melanjutkan konstruksi mega proyek yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Perhitungan tersebut sesuai dengan realisasi serapan anggaran untuk konstruksi smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.

“Kendala pandemi COVID-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM), sehingga target semula penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak dapat terlaksana," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

"Perusahaan terus bekerja dengan mitra bisnis kami untuk menyelesaikan proyek smelter sesegera mungkin. Peralatan fabrikasi sudah mulai tiba di awal bulan Maret ini dan pemasangan peralatan mulai dilakukan,” jelas Rachmat.

Rachmat menambahkan bahwa diperkirakan commissioning smelter akan dilakukan pada Juli 2024 dan beroperasi dengan kapasitas 60 persen di Desember 2024.

 

4 dari 4 halaman

Penyumbang Investasi

Komunikasi secara intensif dengan pemerintah guna mencari solusi terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan selama tiga tahun terakhir juga terus dilakukan perusahaan. 

Proyek smelter AMMAN menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar KSB di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada periode 2022 lalu. Hal ini sesuai dengan pemaparan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KSB.

Pembangunan smelter merupakan pemicu tingginya realisasi investasi, di mana tercatat kenaikan hingga lebih dari yang ditargetkan yaitu sebesar 278,22 persen atau setara dengan Rp 11,87 triliun. Masuknya smelter juga menjadi efek domino terhadap kehadiran investasi pada sektor lainnya.

 

Video Terkini