Sukses

Waskita Karya Kantongi Kontrak Rp 112 Miliar untuk Garap Proyek Tanggul di NTB

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencapakan proyek di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) senilai Rp 112 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan proyek di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat. Proyek yang diraih yaitu Urban Flood Control System Improvement in Selected Cities Phase 2 Bima Sub Project (Package 4A) senilai Rp112 miliar. Proyek ini adalah pembuatan tanggul di Kota Bima untuk mencegah terjadinya banjir.

Senior Vice Presiden Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita mengatakan, didapatnya proyek ini menjadi bentuk kepercayaan pemerintah terhadap Waskita. 

"Alhamdulillah, Waskita diberikan kepercayaan oleh pemerintah khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengerjakan proyek penanggulangan banjir di Bima ini. Dengan nilai kontrak Rp 112 miliar, percaya Waskita khususnya tim proyek mampu mengerjakan dengan semaksimal mungkin," kata Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (1/6/2023).

Menurut ia, proyek ini akan dikerjakan dalam waktu 19 bulan dan berlokasi di Kecamatan Rasa Nae Barat dan Rasa Nae Timur, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ermy bilang, nantinya perseroan akan membangun sebuah tanggul. Tanggul tersebut nantinya difungsikan untuk menambah kapasitas tampung sungai saat terjadinya banjir. Selain itu, tebing akan diperkuat dengan revetment beton dan bronjong.

"Nantinya berfungsi untuk menahan tanggul dari gerusan banjir. Rencananya ada tiga. penanganan banjir seperti revetment beton, normalisasi alur sungai, konstruksi parapet, lalu tebing diperkuat dengan beton bertulang," imbuhnya. 

Pada proyek ini, jenis pembayarannya adalah progress payment sehingga diharapkan arus kas dari perseroan akan semakin lancar. Perseroan terus berkomitmen untuk menerapkan transformasi bisnis yang berkelanjutan, di antaranya pengelolaan proyek yang prudent, transparan, peningkatan implementasi tata Kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang hati-hati.

 

 

2 dari 4 halaman

Waskita Karya Garap Proyek Bandara di Timor Leste Rp 1,1 Triliun

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali meraih kepercayaan dari Pemerintah Timor Leste untuk membangun sebuah proyek strategis di negara tersebut. Kali ini, perusahaan konstruksi milik negara Indonesia tersebut ditunjuk untuk mengerjakan pengembangan Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato.

Director of Operation I & QSHE Waskita Karya I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dan tentunya sangat bangga bisa berkontribusi dalam membangun bandara Internasional Nicolao Lobato di Timor Leste senilai USD 72,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun yang bersumber dari dana ADB. 

"Proyek ini diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu 974 hari. Ini bukti kepercayaan Pemerintah Timor Leste kepada Waskita karya. Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini dengan kualitas yang terbaik dan selesai lebih cepat dari rencana," kata Pasek dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (30/5/2023).

Sementara itu, pekerjaan proyek ini meliputi perpanjangan runway sepanjang 2.100 meter, termasuk pembangunan Runway End Safety Area (RESA) minimal 90 meter di setiap sisi, juga membangun taxiway, Apron dan Air Traffic Control Tower (ATCT) untuk memperluas fasilitas bandara tersebut. Waskita pun akan mengirimkan tim terbaiknya sebagai wujud tanggung jawab. 

"Kami berkomitmen untuk bekerja dengan memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan HSE sampai proyek ini selesai, untuk memenuhi kebutuhan material, alat, maupun subkontraktor. Perseroan (Waskita Karya-red) berkomitmen menggunakan material yang terbaik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan," imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Proyek Perseroan

Kemudian, perseroan juga memastikan peralatan yang datang tiba tepat waktu dan siap digunakan. Selain itu, Waskita akan memilih subkontraktor yang memiliki rekam jejak terbaik untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai harapan.

Waskita Karya memiliki pengalaman dalam menyelesaikan pembangunan beberapa Proyek Bandara Internasional di Indonesia, yaitu Proyek Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.

Selain itu, proyek Bandara Internasional Juanda Surabaya, Proyek Bandara Internasional Kualanamu Medan, Proyek Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Proyek Bandara Internasional Hasanudin Makassar, Proyek Bandara Internasional Lombok.

Sebelumnya di Timor Leste, perseroan sudah mendapatkan beberapa proyek prestisius, sebut saja, Proyek Jalan Noefefan-Oenuno di Oé-Cusse, Jalan Pasar Tono menuju Oesilo yang merupakan wilayah Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, Indonesia, lalu proyek yang rampung pada 2020, yaitu Bandara Suai dan Jalan Sakato - Noefefan.

"Waskita Karya juga mengadopsi teknologi terkini seperti BIM (Building Information Modeling) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi proyek ke dalam model 3 dimensi. Harapannya dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi," ujar dia.

 

 

4 dari 4 halaman

Transformasi Bisnis

Dia bilang, perseroan pun terus berkomitmen untuk menerapkan transformasi bisnis yang berkelanjutan, di antaranya pengelolaan proyek yang prudent, transparan, peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang hati-hati.

Pasek juga menyatakan harapannya bahwa proyek-proyek yang saat ini tengah dikerjakan oleh Waskita Karya di Timor Leste akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan negara tersebut. Selain itu, ia berharap bahwa melalui proyek ini, hubungan diplomatik antara Timor Leste dan Indonesia akan semakin erat.

Adapun acara penandatanganan Proyek Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Timor Leste dilakukan pada Senin, 29 Mei 2023. 

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak, Wakil Perdana Menteri dan Ministry of Planning and Territory Jose Maria Dos Reis, Menteri Keuangan Rui Augusto Gomes, Menteri Transportasi Timor Leste José Agustinho da Silva dan menteri- menteri lainnya, Dubes RI untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik serta Director of Operation I & QSHE Perseroan I Ketut Pasek Senjaya Putra.

Â