Sukses

Hartadinata Abadi Tebar Dividen 2022 Rp 12 per Saham, Catat Jadwalnya

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 12 per saham. Hal itu telah diputuskan dalam RUPST 31 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) akan bagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 55,26 miliar atau Rp 12 per saham.

Rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada Rabu, 31 Mei 2023. Besaran dividen yang dibagikan itu setara 21,80 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022.

Pada periode tersebut, Hartadinata Abadi membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk sebesar Rp 253,52 miliar. Naik 30,7 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 193,98 miliar. Sehingga laba per saham dasar ikut naik menjadi Rp 55,05 dari sebelumnya Rp 42,12.

Raihan laba itu sejalan dengan penjualan Hartadinata Abadi sepanjang 2022 yang naik 32,08 persen menjadi Rp 6,92 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,24 triliun. Per 31 Desember 2022, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 902,82 miliar. Sementara ekuitas pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 1,72 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/6/2023), berikut jadwal lengkap pembagian dividen PT Hartadinata Abadi Tbk:

  • Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Juni 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Juni 2023
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 14 Juni 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 15 Juni 2023
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 14 Juni 2023 pukul 16.00 WIB
  • Tanggal pembayaran dividen: 30 Juni 2023 

 

2 dari 5 halaman

Genjot Ekspor, Hartadinata Abadi Tambah Mitra Baru di India

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyepakati kerja sama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners (Bright Gold).

Bright Gold merupakan perusahaan refinery emas dan juga perak yang berlokasi di New Delhi, India. Bright Gold telah bersertifikasi NABL (National Accreditation Board for Testing and Calibration Laboratory) dan BIS (Bureau of Indian Standards) yang memurnikan dan mendaur ulang logam mulia.

India memiliki budaya yang kental dengan perhiasan emas. Konsumsi emas per kapita di India mencapai 0,55 gram dengan total permintaan emas secara nasional mencapai 774 ton pada tahun 2022. Namun, produksi emas di India tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri.

Oleh sebab itu, perusahaan melihat adanya potensi dari timpangnya demand dan supply yang bisa dipenuhi oleh pemain industri emas di Indonesia, salah satunya Hartadinata Abadi yang dapat menangkap kesempatan ini.

"HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Bright Gold selama 2 bulan, mulai dari Mei 2023 dan dapat diperpanjang. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD 123,66 juta atau setara dengan Rp 1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian perseroan," ujar Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto dalam keterangan resmi, Jumat (19/5/2023).

Kerja sama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group, yang membuktikan kepercayaan dari para partner ekspor atas kualitas produk perhiasan emas yang dihasilkan oleh perseroan.

 

3 dari 5 halaman

Buka Peluang Kerja Sama Mitra Ekspor

Sandra menekankan, Hartadinata Abadi berkomitmen untuk terus mendukung program hilirisasi Pemerintah dalam rangka meningkatkan nilai tambah perhiasan emas melalui ekspor. Di mana pada akhirnya ikut berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia terutama dari industri emas.

"Peningkatan kontribusi ekspor dari Bright Gold lebih tinggi dibandingkan dengan partner dari India sebelumnya, dan ditargetkan dapat berkontribusi sebanyak 400–500 kg perhiasan emas per-bulan.  Kami optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin mendorong pertumbuhan bisnis HRTA di 2023. Kami terbuka untuk peluang kerjasama dengan mitra-mitra ekspor dari mancanegara ke depannya,” imbuh Sandra.

Seiring dengan peningkatan kontribusi ekspor perhiasan, Sandra melihat pendorong pertumbuhan bisnis Perseroan juga berasal dari implikasi positif di dalam negeri yang didukung oleh insentif Pemerintah atas pembebasan PPh bagi pembeli akhir bagi pembeli emas batangan dan penurunan PPn untuk perhiasan emas. Dukungan aktif dari Pemerintah berdampak positif bagi bisnis Perseroan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

 

4 dari 5 halaman

Kinerja Kuartal I 2023

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan maupun laba pada kuartal I 2023. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,12 triliun pada kuartal I 2023, meningkat 53,84 persen yoy dari Rp1,37 triliun pada kuartal I 2022. 

Pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni yang meningkat sebesar 39,82 persen yoy menjadi 2,16 ton pada kuartal I 2023 dari 1,55 ton di kuartal I 2022. ASP (average selling price) tumbuh 10,68 persen yoy menjadi Rp 970.295 pada kuartal I 2023 dari Rp 876.675 pada kuartal I 2022. 

Laba bersih pun turut bertumbuh sebesar 37,80 persen yoy menjadi Rp 69,84 miliar pada kuartal I 2023, sementara NPM berada pada level 3,30 persen.

Penjualan kepada grosir meningkat ke level 92,54 persen mengingat adanya penjualan ekspor, diikuti oleh penjualan ritel (6,60 persen) dan bisnis gadai (0,72 persen). Sementara, ROA dan ROE berada di angka 6,60 persen/15,59 persen serta DER berada pada level di 1,36x pada kuartal I 2023. 

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, pada Maret 2023, perseroan memasuki pasar ekspor melalui kerja sama dengan Kundan Care Product LTD (Kundan) untuk ekspor perhiasan emas ke India. Kundan merupakan perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India.

 

 

5 dari 5 halaman

Potensi Permintaan Ekspor

Hartadinata Abadi ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400 kg – 500 kg emas per bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Kundan dimulai dari bulan Maret 2023. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD 25 juta – USD 31 juta per-bulan terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan. 

“Potensi permintaan pasar ekspor juga masih tinggi yang juga menjadi motor pertumbuhan Perseroan ke depannya,” kata Sandra dalam keterangan resminya, Kamis (4/5/2023).

Sandra meyakini, momentum pencapaian all time highest performance perseroan pada kuartal I 2023 akan terus berlanjut tahun ini. Kinerja perseroan ke depannya akan didukung oleh insentif dari pemerintah untuk memberikan pembebasan pajak penghasilan produk emas batangan dan juga penurunan pajak pertambahan nilai perhiasan emas bagi konsumen akhir.