Sukses

ARB 15 % Mulai Efektif 5 Juni 2023, Saham GOTO Masuk Top Losers pada Sesi I

Pada penerapan auto rejection bawah (ARB) 15 persen yang mulai efektif 5 Juni 2023, saham GOTO merosot lebih dari 10 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (5/6/2023). Koreksi saham GOTO tersebut terjadi di tengah penerapan hari pertama auto rejection bawah (ARB) tahap I menjadi 15 persen.

Dikutip dari data RTI, saham GOTO merosot 14,97 persen ke posisi Rp 125 per saham pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 5 Juni 2023. Saham GOTO dibuka turun 22 poin ke posisi Rp 125 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi dan terendah Rp 125 per saham. Total frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat 8.015 kali dengan volume perdagangan 52.193.112 lot saham. Nilai transaksi Rp 566,1 miliar. Koreksi saham tersebut mendorong GOTO masuk jajaran top losers hingga penutupan perdagangan sesi pertama.

Meski demikian, saham GOTO naik 12,61 persen selama sepekan. Sepanjang 2023, saham GOTO melambung 37,36 persen.

Sementara itu, hingga penutupan perdagangan sesi pertama, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,03 persen ke posisi 6.631,01. Indeks LQ45 bertambah 0,07 persen ke posisi 950,34. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Adapun IHSG berada di level tertinggi 6.663,71 dan terendah 6.609,91. Sebanyak 281 saham menguat dan 268 saham melemah. 186 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 838.633 kali dengan volume perdagangan 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.879.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi terpangkas 4,55 persen, sektor saham siklikal susut 0,43 persen dan sektor saham kesehatan melemah 0,19 persen.

Selain itu, sektor saham energi bertambah 1,37 persen, sektor saham basic menguat 0,91 persen, sektor saham industri menanjak 2,78 persen, dan sektor saham nonsiklikal bertambah 0,36 persen.

Selanjutnya, sektor saham keuangan mendaki 0,23 persen, sektor saham properti melambung 0,81 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,86 persen dan sektor saham transportasi bertambah 1,83 persen.

 

 

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers pada Sesi Pertama 5 Juni 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham VTNY meroket 34,97 persen
  • Saham PUDP meroket 19,59 persen
  • Saham GTBO meroket 11,36 persen
  • Saham CLAY meroket 9,86 persen
  • Saham AMAN meroket 9,38 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham KOPI melemah 15 persen
  • Saham GOTO melemah 14,97 persen
  • Saham SAGE melemah 14,88 persen
  • Saham ELIT merosot 14,86 persen
  • Saham MREI merosot 14,36 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham IRSX tercatat 49.837 kali
  • Saham KIOS tercatat 47.655 kali
  • Saham KAYU tercatat 30.942 kali
  • Saham IATA tercatat 22.495 kali
  • Saham LAJU tercatat 22.458 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham ASII senilai Rp 906,3 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 890,2 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 734 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 443,3 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 425,9 miliar
3 dari 3 halaman

Penerapan ARB 15 Persen

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan kebijakan batasan persentase auto rejection bawah (ARB) tahap I menjadi 15 persen efektif pada Senin, 5 Juni 2023.

Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan, BEI telah mengimplementasikan normalisasi atas kebijakan batasan persentase ARB tahap I sebesar 15 persen yang akan efektif pada Senin, 5 Juni 2023.

Dengan demikian berikut batas persentase Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB):

  • Saham dengan rentang harga Rp 50-Rp200 mencatatkan batas persentase ARA sebesar 35 persen, dan ARB sebesar 15 persen
  • Saham dengan rentang harga Rp 200-Rp 5.000 mencatatkan batas persentase ARA sebesar 25 persen, dan ARB sebesar 15 persen
  • Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000 mencatatkan batas persentase ARA sebesar 20 persen, dan ARB sebesar 15 persen

Implementasi kebijakan batasan persentase ARB tahap I ini juga merujuk pada siaran pers Bursa Efek Indonesia Nomor: 027/BEI.SPR/03-2023 perihal “Normalisasi Kebijakan Relaksasi Pandemi BEI”, dan merujuk kepada Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-00055/BEI/03-2023 yang telah dikeluarkan pada 30 Maret 2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

Sebelumnya, Head of Research PT Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menyampaikan , dengan normalisasi kebijakan implementasi batas persentase ARB itu akan mendorong pasar saham makin volatile. “Range harga harian akan makin lebar sehingga makin menarik bagi trader,” tutur Cheryl saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.