Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) menggelar kick off meeting pemutakhiran Business Process Model (BPM) dan Risk Control Matrix (RCM) sebagai bagian dari penyempurnaan implementasi Internal Control over Financial Reporting (ICoFR).
Acara yang diadakan di ruang Executive Lounge lantai 17 Graha Elnusa itu dihadiri oleh Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja, Manager Finance Policy and Assurance Subholding Upstream Tito Rahman Hidayatullah, Vice President Controller Elnusa Reizky Rahadian Lendra, dan Konsultan dari pricewaterhouse coopers (PWC).
Baca Juga
Implementasi ICoFR diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada pembaca laporan keuangan perseroan, termasuk investor laporan keuangan Elnusa telah mencerminkan semua transaksi keuangan yang telah dicatat sesuai dengan kebijakan, arahan dan standar yang berlaku.
Advertisement
Serta memberikan keyakinan sumber daya keuangan telah dilindungi dari kerugian material karena penyalahgunaan, kesalahan manajemen, kecurangan, kelalaian, maupun penyimpangan lainnya.
Pada 2022, Elnusa telah mengimplementasikan ICoFR atas 3 siklus bisnis yaitu siklus Revenue, Expenditure, dan Treasury. Sedangkan pada 2023, Elnusa akan mengimplementasikan ICoFR full cycles atas 10 siklus bisnis sesuai dengan roadmap implementasi ICoFR di lingkungan Subholding Upstream.
Pemutakhiran BPM dan RCM secara end to end process bertujuan mendapatkan pemahaman yang menyeluruh atas proses bisnis dan sistem yang digunakan, termasuk risiko beserta mitigasinya. Direktur Keuangan Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Management Elnusa berkomitmen untuk menerapkan ICoFR secara full cycles pada akhir 2023.
“Dengan dilakukannya Implementasi ICoFR di Elnusa, management mampu memberikan keyakinan yang memadai atas keandalan Laporan Keuangan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina serta mendukung pelaporan keuangan PT Pertamina Hulu Energi konsolidasian secara khusus terkait pernyataan atas keandalan sistem pengendalian internal perusahaan," kata dia dalam keterangan resmi, Senin (5/6/2023).
“Mari bersama membangun budaya internal control yang proporsional melalui implementasi Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) di Elnusa dan berkolaborasi serta bersinergi untuk menyelesaikan workplan implementasi ICoFR sesuai timeline yang telah disepakati,” imbuh Bachtiar memungkasi.
Elnusa Ambil Bagian Temukan Cadangan Migas Baru di WK Sanga-sanga
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) ikut ambil bagian dalam temuan cadangan migas baru PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI).
Direktur Operasi Elnusa, Charles Harianto Lumbantobing mengatakan temuan cadangan migas dan sumber daya migas tersebut merupakan hasil kerja keras serta kolaborasi apik dari semua pihak yang terlibat, mulai dari PHSS, Pertamina EP, Elnusa, dan para kontraktor lainnya.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada para Perwira Elnusa yang telah berkontribusi positif dalam temuan cadangan dan sumber daya migas baru sehingga turut menyokong pencapaian target Pemerintah dalam menuju produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 BSCFD pada 2030,” kata Charles dalam keterangan resminya, Kamis (25/5/2023).
Sejak bergabung pada 5 Oktober 2022, Charles menerangkan Elnusa terlibat dalam operasi pengeboran sumur eksplorasi HLX D-1 dan pengeboran sumur pengembangan LSE-1147 dengan menyediakan rig EMR-01 dengan tenaga 1.500 HP, peralatan pendukung dan sumber daya manusia, dengan scope of works berbagai macam pekerjaan yang terkait dengan fungsi rig.
Advertisement
Program HSSE
“Ini merupakan tantangan baru buat Elnusa, di mana biasanya kami mengerjakan pengeboran sumur pengembangan saja, namun kali ini kami juga mampu untuk melakukan pengeboran sumur eksplorasi,” kata Charles.
Di sisi lain, ia menegaskan, Elnusa mampu mengantisipasi tantangan sepanjang operasi berlangsung dengan baik. Tidak hanya itu, pihak Elnusa juga menekankan pentingnya menjaga aspek safety dalam setiap pekerjaan yang dijalankan di lapangan.
“Program-program HSSE yang dijalankan semua berjalan dengan baik, mulai dari safety campaign, management walkthrough (MWT), pelatihan, dan berbagai program lainnya, sehingga bisa berkontribusi menjaga safe man hours dari rig EMR-01 lebih dari 1,2 juta jam secara kumulatif sejak pertama kali beroperasi di area Sanga Sanga pada 2018 hingga pekerjaan di sumur Helios D-1 selesai,” imbuhnya.
Inovasi Perseroan
Dari sisi inovasi dan teknologi yang digunakan, para Perwira Elnusa berinisiatif melakukan upaya upgrading, management of change, re-engineering, hingga modifikasi dari peralatan yang dipakai untuk mendapatkan kinerja optimal dalam pekerjaan pengeboran yang dilakukan.
"Elnusa selalu berusaha secara maksimal untuk mengoptimalkan kemampuan yang kami miliki, baik dari sisi inovasi, teknologi, sampai SDM untuk menghadapi tantangan yang ada di depan sehingga kepercayaan yang diberikan pihak PHSS dan Pertamina EP dapat dikerjakan dengan baik hingga tuntas,” kata dia.
Charles mengatakan, kesuksesan penemuan sumber daya dan penambahan cadangan migas baru lewat program Borderless Operation tersebut menjadi bukti keunggulan teknis serta komunikasi yang baik dari Elnusa dalam bekerja sama dengan PHSS dan Pertamina EP yang tergabung di bawah Subholding Upstream Pertamina.
“Pekerjaan pengeboran dalam program Borderless Operation ini memang cukup kompleks dengan melibatkan banyak pihak tetapi hasilnya membuktikan bahwa Elnusa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Ke depannya, Elnusa selalu siap untuk terlibat dalam berbagai kegiatan operasi di wilayah-wilayah kerja migas lainnya di lingkungan Pertamina sehingga dapat menghasilkan nilai tambah bersama,” ujar dia.
Advertisement