Liputan6.com, Jakarta - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), emiten importir buah-buahan akan membagikan dividen sebesar Rp 14 miliar atau senilai Rp 14 per lembar saham. Besaran dividen yang dibagikan itu setara 53 persen dari laba bersih tahun 2022.
Rencana ini telah disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar hari ini, Senin 5 Mei 2023.
Baca Juga
Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk Renny Lauren mengatakan, di tengah dinamika dan gejolak perekonomian global dan nasional, perseroan terbukti masih mampu mencatatkan kinerja yang baik pada tahun buku 2022, terutama dari sisi penjualan.
Advertisement
Sedangkan pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 26,62 miliar. Sayangnya laba ini turun 29,47 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 37,74 miliar.
"Secara kinerja, pada tahun lalu perseroan berhasilkan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 35,71 persen menjadi Rp 1,38 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,02 triliun," ujar dia dikutip dari keterangan resmi, Senin (5/6/2023).
Menurut Renny, Perseroan mencatat kenaikan harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold/COGS) akibat isu resesi, di mana hal ini menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan laba. Renny menambahkan, perseroan telah berusaha mengimbangi antara daya beli masyarakat dan kenaikan COGS.
Di sisi lain, Perseroan juga masih memberikan support untuk cabang-cabang yang baru dibuka pada 2022 agar dapat lebih maksimal dalam meningkatkan pendapatannya.
Strategi Perseroan
Â
Sejumlah strategi dan ekspansi juga telah dilakukan Perseroan guna menjaga fundamental BUAH agar tetap sustain dalam meningkatkan kinerjanya pada tahun–tahun mendatang.
"Sejumlah agenda penting kami di tahun lalu sudah terealisasi, di antaranya adalah resmi menjadi perusahaan terbuka melalui pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 09 Agustus 2022, dan pembukaan cabang baru di 3 kota besar, yaitu Aceh, Kendari, dan Palu," imbuh Renny.
Â
Belanja Modal 2023
Dengan demikian, pada akhir 2022 persen sudah memiliki 13 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas penyimpanan sebesar 5.205 ton yang didukung oleh 81 unit mobil berpendingin.
"Kami berharap, pembukaan ketiga cabang baru tersebut dapat mendukung Perseroan dalam hal efisiensi untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan produk buah–buahan yang segar dan berkualitas baik," ujar Renny.
Belanja Modal Rp 16 Miliar
Selain itu, Â PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 16 miliar untuk tahun ini. Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk Renny Lauren mengatakan, belanja modal itu utamanya akan dialokasikan untuk menunjang kegiatan operasional perseroan.
"Tahun ini BUAH telah menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 16 miliar yang rencananya akan digunakan untuk pembangunan cold storage dan menambah kendaraan serta inventaris kantor," kata Renny dalam keterangan resmi, Senin (5/6/2023).
Sejumlah strategi dan ekspansi juga telah dilakukan Perseroan guna menjaga fundamental BUAH agar tetap sustain dalam meningkatkan kinerjanya di tahun–tahun mendatang. Beberapa agenda penting yang telah dirampungkan perseroan di antaranya resmi menjadi perusahaan terbuka melalui pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 09 Agustus 2022.
Â
Â
Â
Advertisement
Buka Cabang Baru
Selain itu, perseroan telah melakukan pembukaan cabang baru di 3 kota besar, yaitu Aceh, Kendari, dan Palu. Sehingga pada akhir tahun 2022, perseroan sudah memiliki 13 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas penyimpanan sebesar 5.205 ton yang didukung oleh 81 unit mobil berpendingin.
"Kami berharap, pembukaan ketiga cabang baru tersebut dapat mendukung Perseroan dalam hal efisiensi untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan produk buah–buahan yang segar dan berkualitas baik," kata Renny.
Perseroan tahun ini menargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp 1,8 triliun atau tumbuh 30 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara proyeksi laba bersih tumbuh sebesar 26 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 26,62 miliar. Manajemen perseroan cukup optimis target ini bisa tercapai.
"Dari sisi keuangan, Dewan Komisaris menilai bahwa nilai penjualan sebesar Rp 1,39 triliun dan dengan laba bersih sebesar Rp 26,62 miliar, merupakan hasil yang realistis dengan segala tantangan dan dinamika yang ada," imbuh Komisaris PT Segar Kumala Indonesia Tbk, Hendro Susilo.