Sukses

OJK Sebut 63 Perusahaan Sedang Antre IPO

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana dana di pasar modal mencapai Rp 102,10 triliun hingga Mei 2023. Sementara itu, ada 117 rencana penawaran umum, 63 di antaranya IPO.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, peningkatan volatilitas di pasar keuangan akibat sentimen negatif global, pasar saham pada Mei 2023 melemah 4,08 persen month to date (mtd) ke level 6.633,26 (April 2023 menguat 1,62 persen ke level 6.915,72), dengan non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp1,67 triliun mtd (April 2023: inflow Rp12,29 triliun mtd). 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menuturkan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didorong pelemahan saham di sektor energi dan basic materials yang sejalan dengan perkembangan harga komoditas.

Secara year to date (ytd), IHSG tercatat melemah sebesar 3,17 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp20,58 triliun (April 2023 net buy sebesar 18,91 triliun ytd).

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,91 persen mtd dan 5,46 persen ytd ke level 363,61 (April 2023 menguat 1,02 persen mtd dan 3,49 persen ytd). Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp 307,32 miliar (mtd) atau Rp695,66 miliar (ytd).

Pasar SBN masih melanjutkan tren positif dan membukukan dana masuk investor asing. Per 29 Mei 2023, non-resident mencatatkan inflow Rp7,29 triliun mtd (April 2023 inflow Rp4,16 triliun mtd) sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 17,70 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 40,51 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp 67,79 triliun ytd.

Di industri reksa dana, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp 504,69 triliun atau naik 1,55 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp6,66 triliun (mtd). Secara ytd, NAB menurun 0,03 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp2,64 triliun.

Penghimpunan dana di pasar modal pada Mei masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp 102,10 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten. 

"Di pipeline, masih terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 139,29 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan," kata Inarno dalam RDK OJK Mei 2023, Selasa (6/6/2023).

 

 

 

2 dari 3 halaman

Penegakan Hukum di Pasar Modal

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 31 Mei 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 404 Penerbit, 153.662 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 869,47 miliar. 

Dalam rangka penegakan hukum di bidang pasar modal, sejak 1 Januari sampai dengan 25 Mei 2023, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di Pasar Modal kepada 14 Pihak yang terdiri dari 1 pencabutan izin dan 13 peringatan tertulis serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai sebesar Rp5.238.480.000 atau Rp 5,24 triliun kepada 99 pelaku jasa keuangan di pasar modal.

 

3 dari 3 halaman

OJK Catat Aliran Dana Investor Asing Masuk Pasar Saham Sentuh Rp 18,91 Triliun

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aliran dana yang masuk dari investor asing ke pasar saham Indonesia mencapai Rp 18,91 triliun secara year to date (ytd).

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,95 persen secara ytd. Selama April 2023, IHSG naik 1,62 persen mtd ke level 6.915,72. Kondisi ini berbeda dari Maret 2022 yang melemah 0,55 persen mtd ke posisi 6.805.

Aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham mencapai Rp 12,29 triliun mtd dari periode Maret 2023 hanya Rp 4,12 triliun.

Sementara itu, di pasar obligasi indeks obligasi ICBI menguat 1,02 persen mtd dan 3,49 persen ytd ke posisi 356,80 (Maret 2023. Sedangkan pada Maret 2023, naik 0,96 persen mtd dan 2,44 persen ytd.

“Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp 173,3 miliar mtd atau Rp 388,3 miliar (ytd),” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajdi, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), non-resident mencatatkan inflow Rp 4,16 triliun mtd (Maret 2023: inflow Rp 14,21 triliun mtd) sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 7,8 basis poin (bps) mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 22,8 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan aksi beli sebesar Rp 60,50 triliun ytd.