Sukses

Emiten CPO Austindo Nusantara Jaya Kucurkan Dividen Rp 27,8 per Saham

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membagikan dividen 30 persen dari laba bersih 2022 yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 7 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 27,8 per saham untuk tahun buku 2022. Hal itu telah sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang berlangsung pada Rabu, 7 Juni 2023. 

"Kami akan membagikan dividen sebesar Rp 27,8 per saham. Dividen payout ratio sekitar 30 persen (dari laba bersih tahun lalu)," kata Manajemen Austindo Nusantara Jaya dalam paparan publik, Rabu (7/6/2023).

Pembagian dividen tersebut akan dilakukan pada 7 Juli 2023. Pada RUPST tersebut, para pemegang saham Austindo Nusantara Jaya juga telah menyetujui antara lain terkait perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. Dengan begitu, RUPST 2023 ini telah menyetujui pengunduran diri Istama Tatang Siddharta sebagai Komisaris Perseroan yang berlaku efektif sejak tanggal penutupan RUPST. 

Rombak Susunan Pengurus

Kemudian, RUPST juga telah menyetujui perubahan susunan direksi Austindo Nusantara Jaya sehubungan dengan pengangkatan Mohammad Fitriyansyah sebagai Direktur ANJT yang berlaku efektif sejak tanggal penutupan RUPST, Fitriyansyah telah bergabung dengan ANJ sejak 2017.

Adapun saat ini ia juga merupakan Direktur Utama pada beberapa anak perusahaan ANI, seperti PT Austindo Nusantara Jaya Agri, PT Permata Putera Mandiri dan PT Putera Manunggal Perkasa serta sebagai Direktur pada beberapa anak perusahaan ANJ lainnya. 

Sebagaimana diketahui, Fitriyansyah memiliki pengalaman lebih dari 31 tahun di bidang Teknik, Pengadaan dan Manajemen Konstruksi dalam proyek infrastruktur (jalan dan jembatan), pembangkit listrik, distribusi tenaga listrik serta pabrik minyak dan gas.

2 dari 3 halaman

Susunan Dewan Pengurus

Berikut ini merupakan susunan dewan komisaris dan direksi teranyar:

Dewan Komisaris :

1. Komisaris Utama (Independen) : Adrianto Machribie 

2. Komisaris : George Santosa Tahija

3. Komisaris : Sjakon George Tahija

4. Komisaris : Anastasius Wahyuhadi

5. Komisaris Independen : J. Kristiadi

6. Komisaris Independen : Darwin Cyril Noerhadi

7. Komisaris : Istini Tatiek Siddharta

 

Direksi :

1. Direktur Utama : Lucas Kurniawan 

2. Wakil Direktur Utama : Geetha Govindan

3. Direktur : Naga Waskita

4. Direktur : Aloysius D'Cruz

5. Direktur : Nopri Pitoy

6. Direktur : Mohammad Fitriyansyah

Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya Lucas Kurniawan mengatakan, pada kuartal I 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar USD 50,88 juta, turun 32,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Perseroan membukukan pendapatan sebesar USD 50,88 juta," kata Lucas.

Sementara itu, Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya, Nopri Pitoy menjelaskan, kontribusi pendapatan ANJT bersumber dari CPO mencapai USD 50,08 juta. Walaupun saat ini harga CPO terkoreksi disebabkan oleh produksi yang akan memasuki puncak produksi, pihaknya mempercayai bahwa tren harga CPO dalam jangka panjang masih bullish.

 

3 dari 3 halaman

Faktor yang Pengaruhi Harga Jual CPO

Menurut ia, faktor yang mempengaruhi harga jual CPO antara lain seperti gangguan pasokan dan krisis energi akibat ketegangan politik berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia serta eskalasi konflik antara China dan Taiwan. Selain itu, potensi El Nino juga akan mengganggu pasokan global dan produksi kelapa sawit

Nopri juga menjelaskan strategi yang akan akan dilakukan perusahaan pada 2023 adalah dengan melakukan replanting (penanaman kembali) pada kebun-kebun yang berusia tua dan tidak produktif untuk tetap menjaga profil usia tanaman yang seimbang. 

Strategi ini akan mempercepat pertumbuhan di masa depan seraya mempertahankan profitabilitas dan arus kas. 

Hingga kuartal I 2023, profil usia tanaman kami 45 persen dalam kondisi prima karena berada di usia 8 sampai 20 tahun. Berikutnya 24 persen tanaman sawit kami adalah tanaman muda dan profil usia tanaman tua terdapat sebanyak 14 persen. Kondisi ini adalah hasil dari penanaman kembali yang dilakukan oleh perusahaan sejak tahun 2015 hingga saat ini. 

Tak hanya itu, hingga kuartal I 2023, total lahan yang telah dilakukan penanaman kembali seluas 9.586 hektar, termasuk 370 hektar yang dilakukan pada kuartal I 2023.

Dia bilang, strategi lainnya yang juga akan diterapkan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan inovasi agronomi, teknologi dan transformasi digital menggunakan GIS dan EPMS (Electronic Plantation Mobile Solution). Beberapa inovasi juga akan dijalankan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrim akibat perubahan iklim, seperti pengomposan, drip fertigation dan pengelolaan air.

"Kami berharap dengan menjalankan strategi keseimbangan usia tanaman melalui program replanting agar dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang dan menjaga pertumbuhan di masa depan Kami akan terus melanjutkan praktik perkebunan yang berkelanjutan dengan inovasi agronomi, teknologi dan transformasi digital, serta mencapai ambisi ESG kami," ujar dia.

 

 

Video Terkini