Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc menambahkan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini sesuai prediksi pasar kalau GOTO akan masuk indeks MSCI.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menilai saham GOTO menjadi menarik usai masuk indeks MSCI.Â
Baca Juga
"Kami pun menargetkan 135 namun kami akan melakukan peninjauan target GOTO ke depan setelah target tercapai," kata Roger kepada Liputan6.com, Kamis (8/6/2023).
Advertisement
Menurut ia, penerapan auto reject bawah (ARB) menjadi 15 persen memang menjadi lebih atraktif di beberapa saham, termasuk GOTO.
Dengan demikian, ia melihat prospek saham GOTO masih prospektif ke depannya. Ini mengingat, GOTO juga sedang berusaha fokus untuk memperbaiki kinerja agar bisa mencetak laba.
"Prospek saham GOTO masih bagus seiring kami memberikan overweight untuk sektor teknologi. Emiten masih berusaha memperbaiki kinerja mereka sehingga bisa mencetak laba yang sustain," ujar dia.
Saham GOTO menyentuh lesu pada pembukaan perdagangan Kamis, 8 Juni 2023. Melansir data RTI, saham GOTO dibuka pada posisi Rp 115 dari harga awal Rp 116. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 115 dan terendah Rp 113 per saham.Â
Total frekuensi perdagangan GOTO hari ini tercatat sebanyak 1.932 kali dengan volume perdagangan 322,06 juta dan nilai transaksi Rp 36,74 miliar. Dalam sepekan ini, harga saham GOTO menguat 3,67 persen. Secara year to date saham GOTO menguat 24,18 persen.
Â
Â
Saham GOTO Masuk Indeks Global MSCI
Sebelumnya, Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc merilis rebalancing portofolionya pada 11 Mei 2023. Perubahan konstituten indeks MSCI Global Standard berlaku pada penutupan 31 Mei 2023.
MSCIÂ menambah saham dari Indonesia untuk daftar indeks MSCI Global Standard. MSCI juga tidak menghapus saham dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard.
MSCI menambah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini sesuai prediksi pasar kalau GOTO akan masuk indeks MSCI.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 11 Mei 2023, saham GOTO melemah 1,69 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham GOTO bergerak di kisaran Rp 120-Rp 112 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 137,39 triliun.
Dalam pengumuman MSCI menyebutkan, di indeks MSCI Global Standard 86 securities akan ditambahkan dan 39 securities akan dihapus dari indeks MSCI ACWI. Tiga tambahan besar di indeks MSCI World adalah Builders Firstsources (USA), Lattice Semiconductor (USA) dan Deckers Outdoor Corp (USA).
Â
Advertisement
GOTO Menjadi Sasaran Investor Saham Asing
Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup naik 0,88 persen ke posisi 115 pada perdagangan Selasa, 23 Mei 2023. Saham GOTO dibuka pada posisi 115 dan bergerak pada rentang 113-115.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 16.061 kali. volume saham yang diperdagangkan yakni 4,10 miliar lembar, menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan di Bursa pada hari ini. Nilai total perdagangan saham GOTO mencapai Rp 469,39 miliar.
Dalam sepekan, harga saham GOTO turun 1,71 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO terkoreksi 64,94 persen. Meski begitu, saham GOTO rupanya masih menjadi buruan investor asing. Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 0,10 persen ke posisi 6.736,68.
Investor asing tercatat melakukan aksi beli senilai Rp 4,5 triliun. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling diburu dengan net buy senilai Rp 284,6 miliar. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp 204,9 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 193,4 miliar.
Selanjutnya ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP dengan total ney but 119,4 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 67,2 miliar.
Sementara asing melakukan penjualan atau net sell senilai Rp 3,7 triliun. Aing paling banyak melakukan net sell pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp 224,2 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp 89,8 miliar, dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 31,2 miliar. Investor asing juga melakukan net sell pada saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) senilai Rp 29 miliar, dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 24,4 miliar.
Â