Liputan6.com, Jakarta - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 6,36 triliun atau Rp 54,7 per saham. Rencana pembagian dividen itu telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 9 Juni 2023.
Rencana pembagian dividen ini merujuk data keuangan perseroan tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,32 triliun.
Baca Juga
Laba ini susut 11,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 7,14 triliun. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 54 dari sebelumnya Rp 61. Pada periode yang sama, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 6,37 triliun. Sementara ekuitas per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp 28,17 triliun.
Advertisement
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/6/2023), berikut jadwal pembagian dividen PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk atau HM Sampoerna:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 Juni 2023
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 20 Juni 2023
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 21 Juni 2023
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 22 Juni 2023
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 21 Juni 2023 pukul 16.00 WIB
- Tanggal pembayaran dividen: 27 Juni 2023
Penetapan Dividen
Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk membagikan dividen lebih dari Rp 6,36 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 54,7 per saham.
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pembayaran dividen untuk tahun buku 2022 pada Jumat, 9 Juni 2023.
"Sampoerna melakukan pembayaran dividen senilai lebih dari Rp 6,36 triliun dari saldo laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 100 persen atau Rp 54,7 per saham," kata Vassilis Gkatzelis dalam keterangan resminya, 9 Juni 2023.
Di samping itu, ia juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas penetapan kebijakan Cukai Hasil Tembakau lintas tahun untuk 2023-2024 yang memberikan kepastian berusaha.
"Kami berharap hal ini dapat diimbangi dengan kebijakan Pemerintah berikutnya yang dapat mendukung keberlangsungan industri tembakau dan menyokong pemulihan ekonomi ke tingkat pra-pandemi," kata dia.
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, emiten rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) atau HM Sampoerna mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, HM Sampoerna mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/4/2023), penjualan bersih HMSP hingga akhir Maret 2023 naik 3,05 persen menjadi Rp 26,96 triliun dari Rp 26,16 triliun pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama naik 0,91 persen menjadi Rp 22,10 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 21,90 triliun. Dengan demikian, laba kotor melesat 13,84 persen menjadi Rp 4,85 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 4,26 triliun.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 2,78 triliun, naik 12,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,48 triliun.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 13,08 persen sebesar Rp 2,16 triliun dari Rp 1,91 triliun pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar dan dilusian pada kuartal I 2023 ikut naik menjadi Rp 19 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 16.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 turun menjadi Rp 52,65 triliun dari Rp 54,78 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi Rp 22,30 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 26,61 triliun. Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 30,34 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 28,17 triliun.
Advertisement
HM Sampoerna Luncurkan Produk Bebas Asap IQ0S Iluma
Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS Iluma, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia. Inovasi tersebut dikembangkan oleh perusahaan induk Sampoerna, Philip Morris International (PMI).
Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis mengatakan, IQOS Iluma adalah produk bebas asap berbasis sains yang paling inovatif saat ini dan merupakan produk unggulan dalam portofolio Perseroan. Indonesia menjadi negara pertama untuk peluncuran IQOS Iluma di Asia Tenggara.
"Indonesia menjadi pasar pertama di Asia Tenggara," kata Vassilis dalam Paparan Publik HM Sampoerna di The Langham, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Dia meyakini, para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau seyogyanya memiliki akses terhadap inovasi dan teknologi paling mutakhir untuk alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan terus merokok.
IQOS Iluma memanaskan batang tembakau yang menggunakan daun tembakau asli tanpa pembakaran. Seperti perangkat IQOS sebelumnya, IQOS Iluma mengurangi paparan zat kimia berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata‐rata 90‐95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok. Tanpa pembakaran, IQOS Iluma tidak menghasilkan api, abu, dan asap.
"Menurut studi ilmiah IQOS tidak melakukan pembakaran, IQOS Iluma 95 persen lebih rendah bahaya dari cigarettes," kata dia.
Terobosan teknologi mutakhir HM Sampoerna pada IQOS Iluma adalah smartcore induction system yang memanaskan tembakau tanpa bilah pemanas yang terdapat pada IQOS generasi sebelumnya.
Produk Tersedia di 73 Pasar
Dengan demikian, perangkat ini menghadirkan pengalaman yang lebih konsisten tanpa residu tembakau dan tanpa perlu dibersihkan. IQOS luma secara eksklusif digunakan dengan batang tembakau dengan merek dagang Terea Smartcore Sticks.
"Inovasi terbaru ini merupakan bukti komitmen Sampoerna dan PMI terhadap penelitian dan pengembangan ilmiah untuk terus bertransformasi dan berinovasi dalam mengembangkan ragam portofolio produk tembakau inovatif bebas asap, termasuk IQOS,” kata Vassilis.
Saat ini, produk bebas asap PMI telah tersedia di 73 pasar di seluruh dunia dan sekitar 17,8 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok. Sedangkan di Indonesia, IQOS sebelumnya diperkenalkan melalui skema uji pasar terbatas sejak 2019 dan tersedia di 10 kotakota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, dan Samarinda.
Vassilis menuturkan, melalui peluncuran terbatas ini, HM Sampoerna memperkenalkan tiga tipe perangkat untuk memberi pilihan bagi konsumen dewasa sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya, yaitu IQOS Iluma, IQOS Iluma One dan IQOS Iluma Prime.
"Perangkat IQOS Iluma digunakan secara eksklusif dengan batang tembakau Terea Smartcore Sticks dengan 9 varian yang kesemuanya telah tersedia di berbagai gerai IQOS, serta IQOS.com," ujar dia.
Advertisement