Liputan6.com, Jakarta - Tiga emiten BUMN, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Kamis 15 Juni 2023.
Berdasarkan mata acara yang diumumkan sebelumnya, masing-masing perseroan, ketiganya akan membahas penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022. Termasuk pembagian dividen.
Baca Juga
Selain itu, baik Antam, Bukit Asam, maupun Timah juga akan membahas persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan. Sebagai gambaran, Timah membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,3 triliun pada tahun lalu. Besaran dividen tersebut setara 35 persen laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Advertisement
Kemudian Antam membagikan dividen tunai sebesar Rp 930 miliar pada tahun lalu. Besaran itu setara 50 persen laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,86 triliun.
Tak tanggung-tanggung, Bukit Asam malah membagikan seluruh atau 100 persen laba tahun buku 2021 senilai Rp 7,9 triliun.
Kinerja Antam, Bukit Asam, dan Timah pada 2022
Hingga akhir 2022, Timah mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,04 triliun. Laba perseroan turun 20 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,30 triliun. Penurunan laba itu sejalan dengan raihan pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp 12,50 triliun, susut 14,38 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,60 triliun.
Antam meraup penjualan Rp 45,93 triliun pada 2022. Penjualan tumbuh 19,46 persen dari periode 2021 sebesar Rp 38,44 triliun. Dari raihan itu, Antam membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,82 triliun pada 2022. Laba itu tumbuh 105,23 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,86 triliun.
Sementara Bukit Asam membukukan pendapatan Rp 42,64 triliun, meningkat 45,72 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,26 triliun. Dari raihan itu, perseroan berhasil mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp 12,56 triliun. Laba Bukit Asam melonjak 58,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,90 triliun.
Erick Thohir Bawa BUMN Setor Dividen Rp 80,2 Triliun Jadi Catatan Sejarah
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut setoran dividen dari perusahaan pelat merah mencapai Rp 80,2 triliun tahun ini. Bahkan, hal ini disebut jadi catatan sejarah sepanjang perjalanan BUMN.
Hal ini diungkap oleh Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan yang mengapresiasi kinerja Erick Thohir dan Kementerian BUMN. Menurutnya, Kementerian BUMN menjadi development goverment, mengingat besaran setoran dividen tahun buku 2022 jadi yang terbesar sepanjang sejarah.
“Hasil kerja Menteri BUMN Erick Thohir tahun 2022 kemarin, menjadi catatan sejarah. Sebab, tahun 2023 ini, Menteri Erick Thohir akan berikan dividen kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun,” ujar dia dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).
Nasim menambahkan, pemberiaan dividen untuk negara sebesar Rp 80, 2 triliun ini menandakan bahwa BUMN berkontribusi kepada negara secara signifikan. Dengan demikian, negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari hasil pajak, tetapi juga hasil usaha yang baik. Ini juga senada dengan hal yang diungkap Erick Thohir.
“Sebelumnya, Menteri Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun (unaudited) pada tahun 2022. Namun demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun," kata dia.
"Dalam kesempatan tersebut, Menteri Erick Thohir juga memperkirakan peningkatan aset dari Rp 8.978 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada tahun 2022,” sambungnya.
Lalu, ada prediksi peningkatan ekuitas dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) pada 2022. Kemudian, ada kenaikan pendapatan dari Rp 2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp 2.613 triliun (unaudited) pada 2022.
Advertisement
Transformasi BUMN
Dia menjelaskan peran penting dari Kementerian BUMN dalam memberikan kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Yakni soal upaya transformasi di tubuh perusahaan negara.
“Hal yang sangat membanggakan yakni transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 hingga 75 persen ini, dan hanya tinggal 25 persen lagi untuk mencapai 100 persen,” ujarnya.
Nasim menjelaskan pada tahun 2021, BUMN menyetorkan dividen sekitar Rp 30,49 triliun kepada negara. Hal ini tercatat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2021 yang dirilis BPK pada tanggal 31 Mei 2022.
“Komisi VI DPR RI sebagai mitra utama Kementerian BUMN terus mendorong Kementerian BUMN menjadi yang Ber-AKHLAK, Kementerian BUMN menjadi development goverment dan lain sebagainya,” pungkas Nasim Khan.