Sukses

Saham VKTR Ngegas di Zona Hijau pada Perdagangan Perdana Hari Ini 19 Juni 2023

Saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 19 Juni 2023 dengan kode saham VKTR. Berikut pergerakan saham VKTR saat debut di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Senin 19 Juni 2023. Saham perseroan diperdagangkan dengan kode saham VKTR.

Pada debut perdananya, saham VKTR konsisten melenggang di zona hijau. Saham VKTR naik 15 persen ke posisi 115 pada pukul 09.45. Saham VKTR dibuka pada posisi 135 dan bergerak pada rentang 105-135. Adapun sebelumnya, harga penawaran saham VKTR dipatok sebesar 100 per lembar.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham VKTR Teknologi Mobilitastercatat sebanyak 56.605 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,75 miliar saham senilai Rp 214,86 miliar. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham VKTR tercatat pada papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 8,71 miliar lembar.

Sebelumnya, dalam prospektus penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 87,5 miliar lembar saham dengan harga penawaran yakni Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana IPO Rp 875 miliar.

Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 40,3 persen dana hasil IPO untuk belanja modal atau (capital expenditure/capex). Lalu sekitar 11,7 persen akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan.

Sekitar 2,5 persen dana IPO akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri. Kemudian, sekitar 1,4 persen akan digunakan oleh perseroan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana.

Sisanya, sebesar 44,1 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional. Setelah IPO, pemegang saham perseroan saat ini, sebesar 45,55 persen dimiliki oleh PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Kemudian PT Bakrie Metal Industries mengempit 22,05 persen, PT Kuantum Akselerasi Indonesia 12,40 persen, dan sisanya 20 persen dimiliki oleh publik.

2 dari 3 halaman

Pengembangan

Sementara itu, Komisaris Utama VKTR, Anindya N.Bakrie menuturkan, VKTR telah memilih untuk berfokus dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk. Data menunjukkan kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030.

Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar.

"VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, VKTR saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Namun, perseroan juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya.

"Fasilitas perakitan KBLBB bus kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun. Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas ini menjadi lini manufaktur yang handal, dengan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Dana IPO

Gilarsi menambahkan, pihaknya berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang merupakan kebanggaan nasional.

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum VKTR akan digunakan dengan strategis. Sebanyak 40,29% akan dialokasikan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX), yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.

Sekitar 11,69% akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik. Selain itu, sekitar 2,51% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS). Sisanya, sebesar 44,11%, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR.

"Kami berharap dengan suksesnya IPO ini, VKTR dapat menjalankan rencana bisnis dengan optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung oleh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen tidak hanya untuk mendistribusikan kendaraan listrik, mulai dari bus listrik, tetapi juga untuk memproduksi kendaraan listrik di masa depan guna memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap tingkat kandungan dalam negeri.

"Selain itu, kami juga berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh pemegang saham kami yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan VKTR, serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju energi bersih di masa depan," kata dia.