Sukses

Resmi Tercatat di BEI, Bagaimana Rencana VKTR Teknologi Mobilitas Selanjutnya?

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 19 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 19 Juni 2023. Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebutkan, perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-43 di Bursa pada 2023.

Iman mengapresiasi langkah manajemen perusahaan yang telah bekerja keras untuk melaksanakan aksi pencatatan saham ini dan menjadi awal bagi perseroan untuk tumbuh lebih besar lagi.

“Dengan resmi menjadi perusahaan tercatat dan perusahaan publik, perseroan menjadi perusahaan dengan skala yang lebih besar atau naik kelas. Pencapaian ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan namun tentu saja juga disertai dengan tanggung jawab yang besar,” kat aIman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham VKTR Teknologi Mobilitas, Senin (19/6/2023).

Sebagai perusahaan terbuka, VKTR diharapkan dapat melaksanakan janji perusahaan yang termaktub dalam prospektus IPO, terutama mengenai alokasi penggunaan dana. Tak kalah penting, Iman berpesan agar perusahaan juga memperhatikan kepentingan pemegang saham dengan senantiasa melakukan keterbukaan informasi mengenai perkembangan perusahaan.

“Kami titip kepada manajemen PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk agar terus tingkatkan kinerja, governance, dan kita berharap ini brikan keterbukaan. Kinerja perusahaan tidak selalu baik, naik turun, tapi bagi investor yang diperlukan adalah keterbukaan informasi,” ujar Iman.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, Anindya Bakrie berkomitmen membawa perusahaan untuk turut mengakselerasi dekarbonisasi di Indonesia.

Armada Perseroan

Dengan 30 armada bus yang dimiliki perseroan saat ini, telah terjadi penghematan sebanyak 5,5 juta kg karbon. angkah ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik (EV), baik di lingkup pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sejalan dengan PERPRES No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

“Kita melihat memang bukan saja dari pemerintah pusat, tapi pemerintah daerah juga sangat mendukung. Mulai dari Pemda Jakarta, nanti ke daerah lain. Sehingga kami bisa memulai upaya kami untuk melakukan dekarbonisasi ini… Dengan 30 bus kami ini saja mempunyai penghematan CO2 sampai 5,5 juta kg selama 14 bulan. Itu sama saja menanam 250.000 pohon setiap tahunnya,” kata Anin.

 

2 dari 3 halaman

Pengembangan KBLBB

VKTR telah memilih untuk fokus dalam pengembangan KBLBB di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk. Data menunjukkan bahwa kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar.

VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menambahkan, VKTR saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Namun, kami juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya. Fasilitas perakitan KBLBB bus kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas ini menjadi lini manufaktur yang handal, dengan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun. Dengan ini, kami berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang merupakan kebanggaan nasional,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Dana IPO

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum VKTR akan digunakan dengan strategis. Sebanyak 40,29 persen akan dialokasikan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.

Sekitar 11,69 persen akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.

Selain itu, sekitar 2,51 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS). Sisanya, sebesar 44,11 persen, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR.

"Kami berharap dengan suksesnya IPO ini, VKTR dapat menjalankan rencana bisnis dengan optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung oleh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum,” kata Gilarsi.

Bersamaan dengan itu, perseroan berkomitmen tidak hanya untuk mendistribusikan kendaraan listrik, mulai dari bus listrik, tetapi juga untuk memproduksi kendaraan listrik di masa depan guna memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap tingkat kandungan dalam negeri.

"Selain itu, kami juga berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh pemegang saham kami yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan VKTR, serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju energi bersih di masa depan,” tutup Gilarsi.