Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) memaparkan strategi baru yang mencakup kerja sama dalam embedded banking dan financing.
Melalui kerja sama ini, Bank Amar berencana untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga guna mempermudah akses ke produk dan layanan keuangan digital dengan melekatkan layanan tersebut ke dalam aplikasi mitra.
Baca Juga
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan AMAR merupakan salah satu bank yang secara teknologi paling maju di Indonesia. Perseroan  telah menjadi pelopor dalam pinjaman digital melalui Tunaiku dan juga dalam digital banking.
Advertisement
Selanjutnya, Bank Amar menawarkan kolaborasi embedded banking dan financing yang bersifat plug-and-play untuk pemain non-bank, yang memungkinkan mitra kami dapat menyediakan layanan perbankan kepada konsumen mereka seperti pembayaran, pengajuan pinjaman atau account checking, di dalam aplikasinya.
"Mereka tidak memerlukan lisensi perbankan untuk menyediakan layanan ini, karena mereka dapat menggunakan teknologi kami yang canggih untuk menyediakan produk ini dengan sesederhana plug-and-play," kata Vishal dalam paparan publik, Selasa (20/4/2023).
Kolaborasi ini dimaksudkan untuk melayani beragam industri, termasuk P2P, Agrikultur, Logistik, E-commerce, dan lainnya. Beberapa produk dan layanan keuangan yang ditawarkan mencakup built-in banking features, configurable properties, banking standard security, dan pre-approved credit limit for platform users.
Para mitra dapat berkunjung ke website embedded.amarbank.co.id untuk mengunduh dan menggunakan produk ini dalam ekosistem digitalnya.
Dalam kesempatan ini pula, Amar Bank mengumumkan integrasi layanan perbankan digital, Senyumku, ke dalam merek utama. Perubahan ini bertujuan untuk menyederhanakan dan menyatukan merek dengan mengganti nama aplikasi Senyumku menjadi 'Amar Bank'. Perubahan ini telah diimplementasikan sejak Mei 2023, yang secara efektif menyatukan layanan perbankan digital di bawah nama Amar Bank sendiri.
Penyegaran Logo
Saat ini, logo Amar Bank tampil dengan pengembangan warna dan tipografi yang ikonik, menghasilkan tampilan yang lebih kontemporer dan terkini. Logo dengan tampilan baru ini tetap melambangkan simbol kuat dari dedikasi Amar Bank dalam menyediakan produk dan layanan keuangan berbasis teknologi. Hal ini juga mencerminkan komitmen Amar Bank untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, tidak hanya terfokus pada bisnis, tetapi juga meningkatkan kehidupan masyarakat baik individu maupun UMKM, khususnya mereka yang underserved.
Lebih lanjut Vishal menjelaskan bahwa dengan penyegaran ini, Amar Bank juga memperkuat empat pilar strateginya. Antara lain, yang pertama, melayani individu dan usaha mikro melalui Tunaiku.
Kedua, business banking, di mana Amar Bank melayani bisnis korporasi dan komersial. Ketiga, melayani bisnis digital mulai dari individu dan usaha mikro hingga usaha kecil, dan keempat yaitu kolaborasi embedded banking dan financing yang baru ini.
"Pilar-pilar tersebut semakin mendorong semangat Amar Bank untuk terus memberikan akses layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia," imbuh Vishal.
Â
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
Amar Bank mencatatkan pertumbuhan dan kinerja yang positif pada kuartal pertama 2023, terlihat dari peningkatan YoY sebesar 16,49% atau setara dengan Rp 40,1 miliar, mencapai Rp 283,7 miliar dibandingkan Rp 243,6 miliar pada periode yang sama 2022.
Pada kuartal pertama tahun 2023, penyaluran kredit aktif meningkat menjadi sekitar Rp 682 miliar, meliputi Partnership dan SME & Commercial. Hingga kuartal pertama 2023, total penyaluran dana Tunaiku sebagai platform pinjaman digital unggulan dari Amar Bank mengalami peningkatan dari Rp 463 miliar ke Rp 474 miliar.
Sementara itu, dalam 12 bulan terakhir, aplikasi perbankan digital Amar Bank mengalami peningkatan pengunduh hingga lebih dari 200 persen dan peningkatan nasabah lebih dari 370 persen.
Kenaikan signifikan juga terlihat pada dana tersimpan yang melonjak hingga lebih dari 350 persen. Ke depannya, Amar Bank akan terus berkomitmen untuk menyediakan layanan keuangan digital guna memberdayakan individu dan UMKM, terutama mereka yang underserved, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak.
Â