Liputan6.com, Jakarta - Emiten investasi, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) bakal menggenjot investasi pada perusahaan terbuka di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi serta logistik. Ini mengingat, industri tersebut dinilai prospektif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meski demikian, Direktur Investasi dan Portofolio Provident Investasi Bersama Ellen Kartika mengaku belum bisa menjabarkan terkait investasi pada perusahaan apa. Namun, ke depannya akan dikabarkan melalui keterbukaan informasi sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
"Strategi investasi kita berfokus pada sektor sumber daya alam termasuk energi terbarukan, teknologi, media dan telekomunikasi juga logistik pergudangan," kata Ellen dalam paparan publik, Rabu (21/6/2023).
Advertisement
Hingga saat ini, pihaknya sedang melakukan uji tuntas untuk investasi di perusahaan tersebut. Selain itu, dalam pemilihan perusahaan portofolio, perseroan mempertimbangkan kinerja, prospek perusahaan, peluang dan potensi pasar ke depannya.
Apabila ketiga syarat ini terpenuhi, Provident Investasi Bersama akan meminta rekomendasi dari komite investasi untuk eksekusi. Hal ini merupakan bagian dari penerapan kebijakan prudent dalam berinvestasi sekaligus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).Â
Untuk mengeksekusi investasi, perseroan mengalokasikan sekitar 57 persen dana dari hasil penerbitan obligasi yang totalnya mencapai Rp1,5 triliun. Perseroan telah mengeluarkan obligasi dalam dua tahap, yakni pada 28 Maret 2023 menerbitkan Obligasi Berkelanjutan | Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, yang terbagi dalam 2 seri.Â
Seri A: Rp 268 miliar, bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Seri B: Rp 482 miliar, bunga 8,50 persen untuk tenor 3 tahun. Kemudian pada 7 Juni 2023 kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, dalam 2 seri. Seri A: Rp321 miliar, bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Seri B: Rp429 miliar, bunga 8,50 persen untuk tenor 3 tahun.
Â
Optimalkan Investasi
"Perseroan mengoptimalkan investasi pada perusahaan atau sektor bisnis yang sudah terukur dan memiliki prospek positif ke depannya,"Â kata Presiden Direktur Provident Investasi Bersama Tri Boewono.
Ia menuturkan, saat ini pihaknya fokus berinvestasi pada perusahaan terbuka karena memudahkan bagi perusahaan untuk menganalisis kinerja dan prospek perusahaan karena datanya lebih transparan.
"Namun ke depannya, Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di perusahaan yang belum terdaftar di bursa atau non listed asal terukur dan prudent," tutur dia.
Per 31 Maret 2023, perseroan telah memiliki portofolio investasi di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan pertambangan emas, perak, tembaga, nikel dan mineral ikutan lainnya, sebanyak 1.347.254.738 saham, harga perolehan Rp512,53 per saham dan total nilai wajar investasi Rp5,64 triliun.Â
Selanjutnya investasi ekuitas di perusahaan properti logistik, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) seumlah 1.252.525.300 saham, dengan harga perolehan Rp495,99 per saham dan nilai wajar Rp586,18 miliar.Â
Adapun, investasi ekuitas di Giyanti Time Limited (Giyanti), perusahaan investment fund, sebanyak 7.024,3 lembar saham dengan harga perolehan Rp14.333.976 per saham atau setara USD1,001,40 per saham. Nilai wajar investasi Rp111,04 miliar.
Â
Advertisement
Sisa Dana Obligasi
Tak hanya itu, Ellen menyebut, per 31 maret 2023 masih ada sisa dana obligasi yang ditujukan untuk investasi sebesar Rp 680 miliar.
"Masih ada sisa dana obligasi yg ditujukan untuk investasi sebesar Rp 680 miliar sampai saat ini itu budget untuk kedepanya," kata dia.
Pada kuartal I 2023, perseroan mencatatkan laba periode berjalan Rp 47,9 miliar dengan total aset mencapai Rp 6,56 triliun. Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan total aset perseroan berasal dari nilai investasi Rp6,3 triliun. Dengan capaian positif ini, perseroan optimis dapat terus terjaga secara berkelanjutan untuk memperkuat fundamental perusahaan.
"Pencapaian positif dalam pertumbuhan aset menunjukkan strategi efektif yang diimplementasikan perseroan selama ini. Kami akan terus menjalankan strategi ini untuk memaksimalkan peluang yang cukup besar di masa mendatang untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan," kata Ellen.