Sukses

RUPSLB Provident Investasi Bersama Rombak Susunan Komisaris

PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyetujui pengunduran diri Maruli Gultom dari jabatannya sebagai presiden komisaris saat RUPSLB.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyetujui pengunduran diri Maruli Gultom dari jabatannya sebagai presiden komisaris. 

Presiden Direktur Provident Investasi Bersama Tri Boewono mengatakan, pemegang saham telah menyetujui pengunduran diri Maruli Gultom dalam RUPSLB yang digelar pada Rabu, 21 Juni 2023. 

"Perubahan dewan komisaris Maruli Gultom mengundurkan diri, kemudian Hardi Wijaya Liong menjadi presiden komisaris," kata Tri Boewono, Rabu (21/6/2023).

Melansir dari berbagai sumber, Maruli Gultom merupakan rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta yang mulai menjabat sejak 2008. Sebelumnya, pria bergelar insinyur ini bekerja di PT Astra International, Tbk (ASII) sejak ia duduk di bangku kuliah.

Berkecimpung di dunia otomotif selama puluhan tahun membuat nama pria kelahiran Sipirok, 23 April 1947 ini kian melambung. Banyak anak perusahaan PT Astra yang berhasil ia duduki, seperti PT Non Ferindo Utama, PT Non Ferindo Utama Al Aloy, dan PT Nusa Keihin Indonesia.

Di tiga perusahaan tersebut, ia duduk sebagai Presiden Direktur yang kemudian mengantarkannya sebagai CEO perusahaan perkebunan, PT Astra Agro Lestari Tbk.

Berawal dari Universitas Kristen Indonesia, nama pria yang kerap disapa Maruli ini kemudian menjabat sebagai rektor di almamaternya sejak 2008. Semasa kuliah, ayah dari empat anak ini tak hanya aktif dalam bidang perkuliahan, namun ia juga aktif dalam organisasi dan bekerja sambilan sebagai mekanik di PT. Astra, Inc.

Ia pernah bergabung dengan Lasykar Ampera Arief Rahman Hakim (1966-1972), menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Mahasiswa UKI (1975-1976), hingga menjadi Ketua IKB Lasykar Ampera Arif Rahman Hakim (1983-1984).

2 dari 3 halaman

Provident Investasi Bersama Angkat Direksi Baru dan Kantongi Restu Buyback Saham

Sebelumnya, emiten investasi, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melakukan pergantian direksi dan mengantongi restu pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya Rp 80,66 miliar sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa pada Rabu (21/6/2023). 

Dengan demikian, hasil RUPS ini diyakini akan semakin mendorong kinerja perseroan secara berkelanjutan. Presiden Direktur Provident Investasi Bersama Tri Boewono mengatakan, pemegang saham menyetujui pengangkatan Ellen Kartika sebagai Direktur Investasi dan Portofolio menggantikan posisi Devin Antonio Ridwan, yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

Menurut ia, perubahan komposisi ini akan mendukung strategi perseroan dalam mencari dan mengeksekusi peluang investasi di masa mendatang demi pertumbuhan kinerja perseroan.

"Terkait buyback, perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 103.950.000 saham atau 1,46 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan anggaran Rp80,66 miliar. Periode buyback saham mulai dilaksanakan dari 21 Juni 2023 sampai dengan 20 Juni 2024," kata Tri Boewono dalam paparan publik, Rabu (21/6/2023).

Tri Boewono menyebut buyback saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien untuk meningkatkan nilai pemegang saham.

"Kami berkeyakinan bahwa buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Provident Investasi Bersama Siapkan Rp 80,66 Miliar untuk Buyback Saham PALM

Sebelumnya, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) atas saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada aksi tersebut, perseroan mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya Rp 80,66 miliar untuk membeli sebanyak-banyaknya 103.95 juta lembar saham.

Pelaksanaan pembelian kembali saham atau buyback saham perseroan merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perseroan. Sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien.

Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri. Pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya rencana tersebut oleh ra[at umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Provident Investasi Bersama. RUPSLB akan diselenggarakan pada 21 Juni 2023.

Dengan asumsi dan yang digunakan untuk pembelian kembali sebesar Rp 80,66 miliar, maka aset dan ekuitas perseroan akan menurun.

Akan tetapi perseroan berkeyakinan pembelian kembali saham perseroan tidak akan mengakibatkan menurunnya pendapatan dan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan mengingat Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Perseroan menyatakan karena tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan akibat dari buyback saham perseroan, tidak ada perubahan atas proforma laba perseroan. 

Pembelian kembali saham perseroan diharapkan tidak akan mempengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan, dan justru akan membuat harga saham di masa yang akan datang menjadi lebih stabil dan berdampak positif bagi pemegang saham dan perseroan.

 

 

Video Terkini