Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 pada Rabu, 21 Juni 2023. RUPST memutuskan enam mata acara, termasuk penetapan laba bersih perseroan untuk periode tersebut. Pemegang saham WSBP menyetujui penetapan seluruh laba bersih Waskita Beton Precast tahun buku 2022 sebagai laba ditahan.
Sepanjang 2022, Waskita Beton Precast mencatatkan laba bersih sebesar Rp 675 miliar atau tumbuh sebesar 134 persen dibandingkan 2021.
Baca Juga
"Keputusan tersebut diambil dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan mendorong akselerasi pemulihan kinerja WSBP pasca restrukturisasi keuangan," ujar Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto dalam keterangan resmi, Rabu (21/6/2023).
Advertisement
Selain itu, RUPS juga menyetujui perubahan manajemen dengan mengangkat Agus Budiman Manalu sebagai Komisaris Utama. Agus semula tercatat sebagai Komisaris Independen PT Waskita Beton Precast Tbk. Bersamaan dengan itu, masuk nama baru di jajaran Komisaris perseroan, yakni Fathur Rokhman.
Dengan demikian, daftar manajemen terbaru PT Waskita Beton Precast Tbk menjadi sebagai berikut:
Komisaris:
- Komisaris Utama/Independen: Agus Budiman Manalu
- Komisaris: Asep Arofah
- Komisaris: Purwanto
- Komisaris Independen: Fathur Rokhman
- Komisaris Independen: Abianti Riana
Direksi:
- Direktur Utama: FX Poerbayu Ratsunu
- Direktur: Asep Mudzakir
- Direktur: Asep Kurnia
- Direktur: Bambang Dwi Wijayanto
- Direktur: Sugiharto
"Manajemen WSBP mengucapkan terima kasih dan apresiasi positif dari seluruh pemegang saham dan stakeholder kepada WSBP selama ini. Ini menjadi dukungan untuk WSBP pulih dengan baik dan kembali berkinerja unggul,” imbuh Fandy.
Ke depan, WSBP juga akan fokus pada perbaikan kinerja operasional dan penguatan fundamental keuangan. Dalam jangka panjang, WSBP akan memaksimalkan seluruh lini bisnis terintegrasi untuk mendukung misi WSBP menjadi One Stop Solution for Customer. Seluruh target yang ingin dicapai perusahaan akan diimbangi dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan manajemen risiko yang tepat.
Waskita Beton Precast Tolak Pengajuan Restrukturisasi Bank DKI
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menolak permintaan restrukturisasi ulang Bank DKI. Hal itu diputuskan dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) Waskita Beton Precast di Jakarta.
Dengan kata lain, Vice President Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto menjelaskan, para pemegang obligasi WSBP tidak menyetujui usulan perubahan golongan PT Bank DKI sebagai Kreditur Finansial Lain menjadi Kreditur Finansial.
Fandy menyampaikan proses tersebut telah sesuai dengan nota kesepahaman Perjanjian Perdamaian antara WSBP dengan Bank DKI yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ia mengatakan, WSBP dan Bank DKI sepakat bahwa amandemen ketentuan Perjanjian Perdamaian tersebut akan tunduk pada ketentuan amandemen perjanjian perdamaian yang diatur dalam Pasal 5.1.
Pasal tersebut menyatakan bahwa Perjanjian Perdamaian hanya dapat diubah atau diamandemen berdasarkan usulan atau permintaan dari perseroan, dengan catatan disetujui oleh 50 persen dari total nilai tagihan kreditur yang mengajukan tagihan dalam proses PKPU.
Apabila ketentuan amandemen tersebut terpenuhi, Fandy menjelaskan skema penyelesaian total utang perseroan kepada Bank DKI yang semula dilaksanakan melalui Konversi Utang Menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dan Konversi OWK Menjadi Ekuitas pada tahun ke-10, akan diamandemen dan total utang perseroan kepada Bank DKI akan diselesaikan oleh perseroan melalui golongan Tranche A Perjanjian Perdamaian dengan skema long term loan.
“Manajemen WSBP berkomitmen untuk melaksanakan penyelesaian kewajiban kepada kreditur sesuai dengan Perjanjian Perdamaian dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Fandy dikutip dari Antara, Kamis (1/6/2023).
Advertisement
4 Seri Obligasi
Agenda RUPO tersebut untuk empat seri obligasi, diantaranya, Obligasi WSBP I Tahun 2022, Obligasi WSBP II Tahun 2022, Obligasi Berkelanjutan I WSBP Tahap I Tahun 2019, serta Obligasi Berkelanjutan I WSBP Tahap II Tahun 2019.
Setelah RUPO, WSBP telah mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam rangka permohonan persetujuan untuk pelaksanaan aksi korporasi implementasi Perjanjian Perdamaian, yang akan dilangsungkan pada 9 Juni 2023.
"Dalam melaksanakan seluruh proses implementasi Perjanjian Perdamaian dan keputusan RUPO, WSBP senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik," ujar Fandy.
Waskita Beton Precast Peroleh Kontrak Baru Rp 420 Miliar pada Awal 2023
Sebelumnya, hingga TW I/2023, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mencatakan kinerja baiknya. Di mana perolehan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp420 miliar.
Sebagai informasi terdapat miskalkulasi kinerja pemasaran sehingga WSBP mengklarifikasi bahwa nilai kontrak baru TW I/2023 naik sebesar 41 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Ini merupakan catat gemilang bagi WSBP karena kontrak baru kami naik 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp298 miliar,” ujar Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary.
Angka ini melampaui target NKB TW I/2023 yaitu sebesar Rp371 miliar atau 113 persen.
Perolehan NKB ini mayoritas diperoleh dari pasar eksternal sebesar 75 persen dan internal 25 persen. “Kalau dilihat berdasarkan pelanggan, mayoritas kontrak kami dengan sektor swasta sebesar 71 persen dan BUMN/BUMD sebesar 29 peresn,” tambahnya.
Adapun beberapa proyek besar yang didapat yaitu proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jembatan Pulau Balang IKN, Proyek LNG Terminal dan Regasifikasi di Sumbawa, Proyek Pengaman Pantai Jakarta Tahap 6, dan Proyek Pembangunan Fly Over Sekip Ujung Palembang.
“Di tahun ini kami menjalankan strategi untuk menangkap peluang pasar di sektor BUMN/BUMD, swasta, pemerintah dan mendukung proyek-proyek internal Waskita Grup,”ungkapnya.
Advertisement
Peningkatan Pasar
Manajemen juga akan fokus menyusun strategi perolehan kontrak baru dengan peningkatan pangsa pasar di luar Waskita Group dan melakukan penjajakan pasar luar negeri khususnya kawasan Asia Tenggara, namun dengan tetap mengutamakan kondisi pendanaan proyek yang sehat.
Manajemen optimis pada tahun 2023 kinerja perusahaan akan tumbuh peningkatan dari beberapa lini bisnis precast, readymix ataupun jasa konstruksi. “Kami menargetkan pertumbuhan kontrak baru sekitar 100-150 persen di tahun ini,” ujar Fandy.
Sebagai informasi, hingga TW I/2023 ini WSBP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 367 miliar atau meningkat 26 pesen dibandingkan tahun lalu yaitu Rp290 Miliar.
“Pendapatan usaha ditopang oleh capaian dari sektor precast sebesar 30 persen, readymix 52 persen dan jasa konstruksi 18 persen. Lalu laba bersih sebesar Rp16 miliar atau meningkat 106 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.