Sukses

Teknologi Karya Digital Nusa Angkat Mantan Dirut Transjakarta Yana Aditya Jadi Komisaris

RUPST PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) memutuskan mengangkat mantan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mochammad Yana Aditya sebagai komisaris.

Liputan6.com, Jakarta - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) memutuskan untuk mengangkat mantan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Mochammad Yana Aditya sebagai komisaris baru perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada Rabu, 21 Juni 2023.

Pada RUPST, perseroan melaporkan kinerja perseroan 2022 serta persetujuan atas penambahan susunan komisaris.

Presiden Direktur Teknologi Karya Digital Nusa David Santoso mengatakan, pemegang saham menyetujui pengangkatan Mochammad Yana Aditya sebagai komisaris baru perseroan. 

Mochammad Yana Aditya merupakan seorang profesional yang sebelumnya berkarier di sebagai Direktur Utama dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Direktur Keuangan dari PT Polowijo Gosari Indonesia. Direktur Utama dari PT Perikanan Nusantara (Persero), dan Direktur Keuangan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) serta PT Balai Pustaka.

Berikut ini merupakan susunan Direksi PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. 

Presiden Direktur : David Santoso

Direktur : Rudy Budiman

Direktur : Yudhi Haryadi

Sementara itu, untuk Dewan Komisaris yang baru adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Budi Setiyadi 

Komisaris : Mochammad Yana Aditya 

Komisaris Independen : Resdiansyah 

Di samping itu, ia menyebut, perseroan berkomitmen untuk membidik potensi-potensi perluasan produk dan memperkuat ekosistem smart city yang terintegrasi. 

"Perseroan juga akan terus mendorong perbaikan kualitas produk dengan membangun potensi diversifikasi produk serta layanan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan secara jangka panjang," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis, 22 Juni 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Catatkan Saham Perdana pada 8 Maret 2023

Sebelumnya, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/3/2023). Teknologi Karya Digital mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-26 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Teknologi Karya Digital Nusa mencatatkan saham perdana dengan kode saham TRON.

Teknologi Karya Digital Nusamencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 712,5 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham TRON akan mencatatkan saham sejumlah 2,95 miliar saham. Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 180 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 128,25 miliar.

Sebagai pemanis, SAGE juga secara bersamaan menerbitkan 375 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 2:1. Artinya, tiap pemegang dua saham baru akan mendapatkan satu waran. Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 250 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 93,75 miliar.

Dana IPO

Perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) setelah dikurangi biaya- biaya emisi akan dipergunakan sekitar 30 persen untuk belanja modal perseroan dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat. 

Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi Perseroan yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal II 2023. Transaksi perluasan area operasional direncanakan akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal II 2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III 2023.

 

3 dari 3 halaman

Sisa Pemakaian Dana IPO

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.

Selain itu, biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to- consumer (B2C) yang digunakan untuk pengembangan lini usaha Business Process Outsourcing (BPO) merupakan usaha penyediaan infrastruktur teknologi informasi kepada operator transportasi yang memiliki hak operasi di suatu kota. Selain itu, dana hasil pelaksanaan waran seri I akan dipergunakan oleh perseroan untuk modal kerja

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini