Sukses

Kinerja Kinclong Dinilai Jadi Daya Tarik Penjualan Saham PHE

PHE merupakan salah satu perusahaan hulu migas terbesar milik BUMN PT Pertamina (Perero), sehingga hal itu juga menjadi daya tarik investor untuk masuk dan membeli saham PHE.

Liputan6.com, Jakarta Ekonom senior Sunarsip menilai kinerja positif PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang memperoleh laba bersih USD 4,67 miliar atau setara Rp69,03 triliun pada 2022 dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk membeli saham perdana (IPO) perusahaan migas tersebut.

"Kalau IPO ini berhasil, maka tentunya ini akan menjadi sumber cash bagi Pertamina untuk pengembangan sektor hulu," kata Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) itu melansir Antara di Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Sunarsip menambahkan PHE merupakan salah satu perusahaan hulu migas terbesar milik BUMN PT Pertamina (Perero), sehingga hal itu juga menjadi daya tarik investor untuk masuk dan membeli saham PHE.

Di sisi lain, lanjutnya, PHE juga akan memperoleh manfaat dengan IPO ini sebab perusahaan semakin menarik dilihat oleh investor.

Valuasinya berpotensi meningkat seiring dengan pergerakan harga sahamnya yang di-priced sesuai harga pasar.

Menurut dia, aksi korporasi IPO PHE juga memiliki dampak positif secara makro yakni menarik investor asing yang tentunya membawa valuta asing (valas) masuk ke Indonesia.

Masuknya valas, tambahnya, tentunya akan memperkuat posisi capital inflow yang selama 2023 ini sudah kembali masuk ke Indonesia.

"Selain menciptakan sentimen positif bagi pasar keuangan, valasnya sendiri akan menambah pundi-pundi devisa kita untuk memenuhi kebutuhan valas di dalam negeri," ujar Sunarsip dalam keterangannya.

 

2 dari 2 halaman

Skor GCG

Sementara itu, menurut dia, raihan skor GCG sebesar 85,05 juga akan menjadi daya tarik bagi investor untuk memiliki saham PHE.

Prestasi ini akan meningkatkan kepercayaan calon investor mengenai tata kelola dan akan menjadi perhatian para penanam modal.

"Melalui IPO, peluang PHE dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya di pengembangan bisnis hulu di luar negeri menjadi semakin besar. Sebab, melalui IPO, PHE jadi jadi lebih dikenal dan dapat menyejajarkan kapabilitasnya dengan perusahaan-perusahaan hulu migas besar di luar negeri," katanya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa PHE dan juga subholding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III yakni PalmCo, akan melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO tahun ini.

"Kalau yang PTPN dan Pertamina, ya kalau bisa tahun ini, kenapa tidak," katanya di Kompleks DPR Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Menurutnya, aksi korporasi ini merupakan momentum untuk meningkatkan ketahanan energi, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di dalam negeri.