Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengungkapkan kondisi pasar yang lesu pada awal 2023. Akan tetapi, perseroan optimistis kinerja moncer ke depan.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengatakan, kondisi pasar Fast Moving Consumer Goods (FMCG) melemah pada Februari hingga April 2023.
Baca Juga
"Terlihat perkembangan pasar ada penurunan dilihat growth pada Januari, Februari, Maret , April dibandingkan dengan November, Desember, Januari penurunan sekitar 4-5 persen. Terlihat dari volume dan value," kata Ira dalam paparan publik, Kamis (22/6/2023).
Advertisement
Meski demikian, Ira mengaku, 2023 ini merupakan tahun yang penuh dengan optimisme bagi Unilever Indonesia melihat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia di akhir 2022 sebesar 5,3 persen dan ini diperkirakan terus berlanjut pada beberapa tahun mendatang.Â
"Selain itu, diperkirakan tingkat inflasi yang sedang menurun dalam beberapa bulan terakhir pada level 3-4 persen dan akan dapat mengembalikan tingkat konsumsi keluarga Indonesia ke depan," kata dia.
Bahkan, Unilever Indonesia pun mengawali tahun dengan hasil bisnis di mana profitabilitas mengalami peningkatan.Â
"Kami terus membuat kemajuan yang baik dan meningkatkan daya saing kami di kuartal I 2023 fokus prioritas kami untuk tumbuh lebih kuat setiap tahunnya di mana kita selaras untuk menjadikan perusahaan yang terus memimpin di dalam pertumbuhan pasar FMCG di Indonesia," ujar dia.Â
Di samping itu, Unilever Indonesia membidik pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Sebab, perseroan ingin kinerja meningkat setiap tahun.Â
"Kami tetap optimis 2023 menjadi tahun yang lebih baik dari 2022," kata Direktur Keuangan Unilever Indonesia Vivek Agarwal.
Â
Investasi yang Tepat
Untuk tumbuh secara secara kompetitif, perseroan memastikan investasi yang tepat pada merek-mereknya. Selain itu, dalam rangka memperkuat dan membuka potensi penuh dari brand-brand inti, perseroan terus memprioritaskan program pengembangan pasar dan menghadirkan inovasi yang berdampak.Â
Hasil yang menggembirakan ditunjukkan seluruh unit bisnis perseroan, termasuk Personal Care dan Nutrition. Pada unit bisnis Personal Care, upaya perseroan dalam memperluas pasar mencakup inovasi produk, mengoptimalkan brand inti, mendiversifikasi portofolio produk, dan meningkatkan investasi belanja iklan dan kampanye untuk menunjukkan keunggulan produk.
Sebagai hasilnya, terjadi peningkatan pangsa pasar yang sigifikan sebesar 236 basis poin dalam nilai dan volume sebesar 310 basis poin selama tiga bulan terakhir.
Sementara pada kategori Nutrition, Unilever Indonesia berhasil meningkatkan konsumsi dan memperluas basis konsumen kami melalui edukasi tentang keunggulan produk dan pentingnya nutrisi yang sehat. Saat ini, bisnis Nutrition telah mencapai penetrasi pasar diatas 95 persen di Indonesia.Â
Pada kuartal pertama I 2023, unit bisnis Nutrition mencatatkan pertumbuhan penjualan yang positif dan memperbesar pangsa pasar secara signifikan dalam nilai dan volume selama tiga bulan terakhir, dengan peningkatan masing-masing sebesar 109 dan 170 basis poin.
Â
Â
Advertisement
Kunci Fundamental Bisnis
Aspek lain yang menjadi kunci dari fundamental bisnis adalah eksekusi yang sangat baik di channel utama General Trade (GT) dan Modern Trade (MT) serta channel yang berkembang seperti e-commerce.
Di GT, perseroan telah memperkuat jalur Distributive Trade (DT) secara signifikan. Melanjutkan inisiatif transformasi yang kami jalankan sejak tahun lalu, pada kuartal I 2023, kami telah berhasil mengurangi stok di sisi trade.Â
Dengan memperkuat kemitraan dengan para distributor, UNVR berhasil menjadikan DT kami lebih future-fit. Hasilnya, perseroan secara signifikan mampu meningkatkan kualitas jangkauan langsung dan juga keragaman produk di toko-tokonya.
Pada saat yang sama, di MT, perseroan juga terus meningkatkan pangsa pasarnya dari sisi volume maupun nilai, sembari terus memastikan bahwa portofolio produk kami dapat terus menjawab kebutuhan konsumen Unilever Indonesia.
Â