Liputan6.com, Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) akan membagikan dividen tunai Rp 15 per saham. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Salim Ivomas Pratama yang diselenggarakan Kamis, 22 Juni 2023.
Rencananya, dividen dibagikan pada 25 Juli 2023. Menyusul rencana tersebut, saham SIMP terpantau hijau hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat 23 Juni 2023. Saham SIMP naik 0,49 persen ke posisi 408. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham SIMP saat itu tercatat sebanyak 240 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 970,7 ribu lembar saham senilai Rp 397,58 juta.
Baca Juga
Dalam sepekan, harga saham SIMP naik 0,49 persen Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham SIMP masih terkoreksi 19,21 persen. Sepanjang 2022, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba meski pendapatannya susut.
Advertisement
Pada periode tersebut, pendapatan PT Salim Ivomas Pratama Tbk dari kontrak dengan pelanggan sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 17,79 triliun. Raihan itu turun 9,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 19,66 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan produk minyak dan lemak nabati yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit.
Dari raihan itu, Salim Ivomas Pratama berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,2 triliun. Laba itu naik 21 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 990,4 miliar. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 77 dari sebelumnya Rp 64.
Salim Ivomas Cetak Laba Tumbuh 21 Persen, Pendapatan Susut Jadi Rp 17,79 Triliun pada 2022
Sebelumnya, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba meski pendapatannya susut.
Melansir laporan keuangan perseroan, Rabu (1/3/2023), pendapatan PT Salim Ivomas Pratama Tbk dari kontrak dengan pelanggan sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 17,79 triliun. Raihan itu turun 9,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 19,66 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan produk minyak dan lemak nabati yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit.
Perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 13,15 triliun pada 2022 dari Rp 14,51 triliun pada 2021. Sayangnya laba bruto perseroan pada 2022 masih terpaut 9,74 persen menjadi Rp 4,65 triliun dibandingkan 2021 sebesar Rp 5,15 triliun.
Namun, perseroan berhasil mengantongi laba usaha Rp 2,92 triliun, relatif sama dengan besaran tahun sebelumnya. Pada periode ini, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 93,58 miliar atau naik dibandingkan 2021 sebesar Rp 69,47 miliar. Kemudian beban keuangan susut dari Rp 68971 miliar pada 2021 menjadi Rp 619,91 miliar pada 2022.
Kemudian bagian atas laba entitas asosiasi tercatat sebesar Rp 2,94 miliar dibanding tahun sebelumnya yang merugi Rp 15,23 miliar.
Dari rincian itu, dan setelah dikurangi beban pajak penghasilan, Salim Ivomas Pratama berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebessar Rp 1,2 triliun. Laba itu naik 21 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 990,4 miliar. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 77 dari sebelumnya Rp 64.
Advertisement
Aset Perseroan
“Pada 2022, Grup SIMP mencapai kinerja keuangan yang positif terutama didorong oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi dan juga upaya kami dalam pengendalian biaya dan efisiensi,” kata Presiden Direktur PT Salim Ivomas Pratama Tbk, Mark Wakeford dalam keterangannya.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 36,11 triliun, naik dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp 35,96 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 10,44 triliun dan aset tidak anar Rp 25,67 triliun.
Liabilitas susut menjadi Rp 14,95 triliun pada 2022 dari Rp 16,11 triliun pada 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 9,46 triliun dan sisanya Rp 5,48 triliun merupakan liabilitas jangka panjang.
Sejalan dengan itu, ekuitas perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 21,17 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 19,85 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 1 Maret 2023, saham SIMP stagnan di posisi Rp 426 per saham. Saham SIMP dibuka Rp 426 per saham. Saham SIMP berada di level tertinggi Rp 432 dan terendah Rp 424 per saham. Total frekuensi perdagangan 416 kali dengan volume perdagangan 35.445 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.