Sukses

The Fed Berpotensi Kembali Kerek Suku Bunga pada Pertemuan Juli 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada 19-23 Juni 2023. IHSG susut 0,88 persen ke posisi 6.639,73. Ke depan, sentimen the Fed masih jadi perhatian pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada 19-23 Juni 2023. IHSG susut 0,88 persen ke posisi 6.639,73 yang didorong sektor saham teknologi dan perawatan kesehatan.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Senin (26/6/2023), kontribusi dua sector saham itu masing-masing melemah 4,26 persen dan 1,6 persen terhadap indeks saham.

Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) juga mempertahankan suku bunga acuan 5,75 persen sesuai harapan. Langkah BI tersebut dilakukan seiring inflasi terkendali di kisaran 2-4 persen pada 2023 dan menstabilkan rupiah untuk mengendalikan inflasi impor. Serta memitigasi dampak pasar keuangan ketidakpastian global.

Sementara itu, pertumbuhan kredit YoY Kembali bangkit 9,39 persen pada Mei 2023 dari level terendah dalam satu tahun 8,08 persen pada bulan sebelumnya. Langkah tak terduga lainnya, bank sentral Inggris, mirip dengan tone bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pekan lalu menjamin kenaikan suku bunga lebih besar dari perkiraan sebagai inflasi YoY di Inggris tetap 8,7 persen tidak berubah dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi dari harapan 8,4 persen.

Tingkat ini secara signifikan lebih tinggi dari target 2 persen menambah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga. Bank sentral Inggris berjanji jika inflasi terus berlanjut tekanan tetap ada. Inflasi inti juga naik menjadi 7,1 persen, level tertinggi sejak Maret 1992.

Sementara itu, inflasi di Amerika Serikat diprediksi sekitar 3,6 persen. Meski demikian, suku bunga the Fed diharapkan akan meningkat pada pertemuan Juli 2023 dengan probabilitas 77 persen.

Di sisi lain, Indonesia tetap Tangguh di tengah ketidakpastian global dan ketakutan resesi. “Kami merekomendasikan untuk tetap berinvestasi dan melakukan diversifikasi reksa dana kami karena ketidakpastian global terus berlanjut,” tulis Ashmore Asset Management Indonesia.

2 dari 3 halaman

Kinerja IHSG pada 19-23 Juni 2023

Sebelumnya, data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan untuk periode 19 hingga 23 Juni 2023 ditutup bervariasi. Pada periode tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan perubahan 0,88 persen atau berada pada posisi 6.639,733 dari level 6.698,547 pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,84 persen menjadi Rp 9.426,573 triliun dari Rp 9.506,685 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Perubahan sebesar 8,88 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi Bursa selama sepekan, yaitu menjadi 17,070 miliar saham dari 18,733 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan sebesar 16,38 persen, menjadi sebesar Rp 8,337 triliun dari Rp 9,970 triliun pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa ditutup berubah 17,27 persen menjadi 1.102.270 transaksi dari 1.332.322 transaksi pada pekan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat, 24 Juni 2023, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 693,61 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 16,015 triliun.

 

3 dari 3 halaman

Investor Asing Kembali Melakukan Aksi Jual pada 23 Juni 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan saham Jumat, 23 Juni 2023. Koreksi IHSG terjadi di tengah investor asing kembali melakukan aksi jual saham.

Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,19 persen ke posisi 6.639,73. Indeks LQ45 susut 0,17 persen ke posisi 942,72. Sebagian besar indeks acuan melemah.

Sepanjang perdagangan, IHSG dominan bergerak di zona merah. Pada awal sesi, IHSG sempat bergerak di zona hijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG bergerak di level tertinggi 6.665,66. IHSG menyentuh level terendah 6.635,48.

Sebanyak 358 saham melemah sehingga menekan IHSG. 168 saham menguat dan 213 saham diam di temat. Total frekuensi perdagangan 985.094 kali dengan volume perdagangan 18,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.011.

Investor asing kembali melakukan aksi jual saham Rp 693,61 miliar jelang akhir pekan. Sepanjang 2023, investor asing mencatat aksi beli saham Rp 16,01 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham basic atau industri dasar menguat 0,72 persen dan indeks sektor saham nonsiklikal bertambah 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 0,72 persen, sektor saham industri susut 0,61 persen, sektor saham siklikal merosot 0,49 persen, dan sektor saham kesehatan melemah tipis 0,03 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan melemah 0,80 persen, sektor saham properti terpangkas 0,42 persen. Sektor saham teknologi turun 1,12 persen dan catat koreksi terbesar. Sedangkan sektor saham infrastruktur melemah 0,23 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,63 persen.

 

Video Terkini