Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel pada Selasa, 27 Juni 2023.
Terkait hal tersebut, Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan usai mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel.
Baca Juga
"Tentang sumber daya manusia (SDM), memang SDM yang tadinya di Telkom ini sebagian sudah ditransfer yang tadinya karyawan di Telkom jadi karyawan di Telkomsel, ada 575 an orang. Lalu ada juga yang statusnya mutasi, yang tadinya di Telkom sekarang ke Telkomsel," kata Ririek dalam konferensi pers, Selasa (27/6/2023).
Advertisement
Dengan demikian, untuk mendukung transisi yang mulus dan kelancaran operasional, Telkom dan Telkomsel telah memiliki kesepakatan dari sisi sumber daya manusia terkait talent transfer dan talent mobility.
Selain itu, kolaborasi dan sinergi karyawan di TelkomGroup adalah salah satu kunci untuk memperkuat bisnis broadband ritel di Telkomsel serta transformasi B2B di Telkom.
Telkom juga akan melakukan percepatan transformasi segmen B2B hingga ke level Telkom Regional agar dapat melayani segmen ini secara menyeluruh, untuk mendukung sektor korporasi, UMKM, maupun instansi pemerintah dalam melakukan digitalisasi.
Di samping itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan, 80 persen kontribusi pendapatan berasal dari Telkomsel. Artinya, hasil integrasi ini bisa membawa Telkom menuju kinerja yang lebih baik.
"Jadi, kami bisa melihatnya sebagai consumer bisnis Telkom ada di Telkomsel, dari seluler, broadband, termasuk FMC. Itu kontribusinya sekitar 80 persen namun semuanya secara detail, konsolidasi tercatat semua dalam consolidated valuenya Telkom," kata Heri.
Menurut ia, value added-nya diharapkan dari produk yang diberikan oleh Telkomsel, sehingga penetrasinya lebih hebat dan juga efisiensi pembiayaan usai integrasi kedua perusahaan tersebut. Begitu juga soal investasi yang lebih terintegrasi dan efisien.
Telkom Indonesia Resmi Integrasikan IndiHome ke Telkomsel
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan antara Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, Selasa (27/6/2023).
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menuturkan, setelah peningkatan modal Telkomsel sehubungan dengan transaksi ini diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia yang direncanakan dilakukan pada 1 Juli 2023, secara legal IndiHome akan resmi berada dalam pengelolaan Telkomsel mulai 1 Juli 2023.
"Pada 1 Juli 2023, secara legal pengelolaan IndiHome akan pindah ke Telkomsel," kata Ririek dalam konferensi pers, Selasa (27/6/2023).
Menurut ia, ksepakatan ini merupakan tonggak penting bagi implementasi inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) Telkom Group sebagai bagian dari strategi utama perusahaan Five Bold Moves, dalam rangka menciptakan dampak berkelanjutan di masyarakat seperti menghadirkan layanan broadband yang lebih luas, merata, dan andal, mendukung akselerasi inklusi digital dan ekonomi digital, meningkatkan level playing field industri telekomunikasi Indonesia, serta memperkuat bisnis perseroan di masa mendatang.
"Dengan begitu, kami harap ini jadi basis penting untuk mengoperasikan FMC di Telkomsel. Kami harap FMC tidak hanya memberi keuntungan bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat hingga pemangku kepentingan," ujar dia.
Dengan selesainya proses integrasi IndiHome menjadikan kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen.
Advertisement
Transformasi Grup Telkom
Pengalihan IndiHome ke Telkomsel ini sekaligus menandai refocus bisnis dalam TelkomGroup, yakni segmen Business to Consumer (B2C) sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel, sementara Telkom akan fokus untuk menjadi pemimpin pasar pada segmen Business to Business (B2B) yang merupakan sumber pendapatan baru potensial untuk pertumbuhan Telkom yang lebih tinggi di masa mendatang.
"Hari ini merupakan tonggak perjalanan yang penting bagi transformasi TelkomGroup yang akan berfokus memajukan B2B Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan terhadap langkah transformasi Telkom yang masih terus berjalan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat , pemegang saham, dan pemerintah,” kata dia.
Dia bilang, kajian mendalam terkait FMC telah dilakukan dan bahkan 23 dari 25 operator telco terbesar dunia telah mengimplementasikan FMC. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif FMC merupakan langkah yang paling tepat dan sudah terbukti hasilnya. Adapun langkah strategis Telkom ini juga didukung Kementerian BUMN.