Sukses

IHSG Melemah 2,76 Persen pada Semester I 2023, Bagaimana Proyeksi hingga Akhir Tahun?

Pada semester I 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,76 persen ke posisi 6.661. Hal tersebut dipengaruhi sejumlah faktor termasuk harga komoditas yang melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah pada perdagangan akhir Juni 2023. IHSG melemah 0,04 persen dibanding ke posisi 6.661,879 dari penutupan sebelumnya.

Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), IHSG turun 2,76 persen sepanjang paruh pertama tahun ini. Praktisi Trading dan Investasi, Desmond Wira menilai, terdapat beberapa sentimen yang menyeret IHSG ke zona merah. Sentimen negatif terutama berasal dari sektor energi dan komoditas yang terpuruk seiring turunnya harga energi dan komoditas.

"Kemudian ditambah China mempertimbangkan untuk mengakhiri pelarangan impor batu bara dari Australia. Sebelumnya permintaan batu bara ke China didongkrak sentimen ini. Sehingga harga energi termasuk batu bara melonjak gila-gilaan satu dua tahun lalu," ujar Desmond kepada Liputan6.com, Kamis (29/6/2023).

Ia menilai, secara umum sektor transportasi memimpin penguatan. Sedangkan sektor yang mengalami koreksi adalah sektor energi dan basic material. Sebagai gambaran, sektor transportasi atau IDX sector transportation & logistic telah naik 14,37 persen pada semester I tahun ini. Sedangkan IDX sector energy susut 23,76 persen dan IDX sector basic materials susut 18,35 persen.

Sepanjang semester I 2023, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 16,20 triliun. Kapitalisasi pasar menyentuh Rp 9.459 triliun. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mencatatkan kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI yang mencapai Rp 1.117 triliun. Lalu disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 814 triliun, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar Rp 517 triliun.

Selanjutnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 480 triliun, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 396 triliun.Di sisi lain, transaksi perdagangan merosot. Volume perdagangan saham susut menjadi 18,51 miliar saham, nilai transaksi menjadi Rp 10,34 triliun, dan rata-rata transaksi harian saham 1.184.594 kali.

2 dari 4 halaman

Proyeksi IHSG pada Semester II 2023

Untuk sisa paruh kedua tahun ini, Desmod mengamati belum ada sentimen kuat yang signifikan dari dalam negeri. Ditambah, pelaku pasar akan cenderung wait and see jelang pemilu 2024.

Selain itu di paruh pertama 2023 dampak positif dari penguatan pasar saham dunia juga tidak berpengaruh pada IHSG. Di sisi lain, sentimen dari ekonomi dunia juga perlu dicermati. Ekonomi China cenderung melemah. Ekonomi AS terlihat kuat tetapi sebenarnya keropos. Sementara Ekonomi Eropa masih terganggu inflasi.

"Kemungkinan sentimen negatif ekonomi dunia bisa menjadi pemberat kenaikan IHSG. Perkiraan saya, IHSG kemungkinan cenderung sideways cenderung koreksi di paruh kedua tahun 2023. Jika terjadi koreksi, pelaku pasar disarankan mencermati level support 6.500-an. Level ini sudah sering diuji, dan secara psikologis kalau tembus ke bawah kemungkinan besar berdampak negatif pada IHSG. Saran saya lebih berhati-hati di paruh kedua 2023," tutur Desmond.

 

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Selasa 27 Juni 2023

 Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada penutupan perdagangan saham Selasa, (27/6/2023) sambut cuti bersama Idul Adha 2023. Koreksi IHSG tersebut di tengah aksi beli investor asing dan sektor saham menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup melemah terbatas 0,04 persen ke posisi 6.661,87. Indeks LQ45 melemah 0,04 persen ke posisi 945,69. Sebagian besar indeks saham acuan melemah dan menguat.

Jelang libur panjang Idul Adha, IHSG bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan dan sempat sentuh level tertinggi 6.679,62. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah pada sesi kedua, dan sentuh posisi terendah 6.652,90. Sempat berbalik arah ke zona hijau, tetapi IHSG kembali berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham.

Sebanyak 260 saham menguat dan 270 saham melemah. 215 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 994.405 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.990.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 77,7 miliar pada Selasa, 27 Juni 2023. Sepanjang 2023, investor asing telah membeli saham Rp 16,2 triliun.

Mayoritas sektor saham menguat. Sektor saham nonsiklikal naik 0,29 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,56 persen, sektor saham kesehatan menanjak 0,03 persen, dan sektor saham keuangan melonjak 1,14 persen, bahkan catat penguatan terbesar. Sedangkan sektor saham properti naik 0,12 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,56 persen.

 

4 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar Bursa Selama Sepekan Ditutup di Level 6.661,87

Sebelumnya, data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 26 sampai dengan 27 Juni 2023 ditutup bervariasi.

Peningkatan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  sebesar 0,33% pada level 6.661,879 dari level 6.639,733 pada pekan sebelumnya.

Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,35% menjadi Rp9.459,175 triliun dari Rp9.426,573 triliun pada penutupan pekan yang lalu.

Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 6,63% menjadi sebesar Rp7,784 triliun dari Rp8,337 triliun pada penutupan pekan lalu.

Frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 11,97% menjadi 970.372 transaksi dari 1.102.270 transaksi pada pekan sebelumnya.

Kemudian, rata-rata volume transaksi Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,81% menjadi 15,054 miliar saham dari 17,070 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Investor saham asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp77,79 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,207 miliar.

 

Video Terkini