Liputan6.com, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Adapun perseroan telah menetapkan harga penawaran dipatok sebesar Rp 1.695 per saham.
Pada aksi tersebut, Amman Mineral Internasional menawarkan sebanyak-banyaknya 6.328.208.800 lembar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 8,80 persen dari modal ditempatkan Amman Mineral Internasional setelah IPO dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Harga pelaksanaan dipatok pada angka Rp 1.695 per lembar, sehingga perseroan berpotensi meraup dana sebanyak Rp 10,72 triliun dari aksi ini.
Baca Juga
Melansir prospektus perseroan dari laman e-ipo, Senin (3/7/2023), calon emiten dengan kode saham AMMN juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602.336.000 lembar atau sebesar-besarnya 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Advertisement
Sebesar Rp 1,78 triliun atau sekitar USD 117,2 juta dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN).
selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, sekitar Rp 3,04 triliun atau USD 200 juta akan digunakan untuk melunasi uang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Jadwal IPO
Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT, yang selanjutnya akan digunakan AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT.
Sementara itu, perseroan menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Lalu perseroan juga menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Jadwal
Tanggal Efektif : 27 Juni 2023
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 3 – 5 Juli 2023
Tanggal Penjatahan : 5 Juli 2023
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 Juli 2023
Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 7 Juli 2023
Advertisement
Amman Mineral Indonesia Diprediksi Raup Dana USD 715 Juta dari IPO
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) diperkirakan meraup dana segar sekitar Rp 10,73 triliun atau USD 715 juta dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Melansir Yahoo Finance, dikutip Selasa (20/6/2023), Amman Mineral menjual 6,33 miliar saham dengan harga penawaran dipatok sebesar Rp 1.695 per saham, menurut sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya tidak untuk umum.
Perusahaan telah menetapkan ukuran penawaran dasar pada 6,29 miliar saham. Adapun, hari pertama perdagangan di Bursa Efek Jakarta dijadwalkan pada 5 Juli. Meski demikian, perwakilan Amman Mineral Internasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.
IPO tersebut merupakan yang terbesar di Asia tahun ini di luar China daratan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Penjualan saham pertama kali di ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah mengumpulkan USD 2,2 miliar sejak awal Januari, meningkat 77 persen dari periode yang sama tahun lalu. Lonjakan kontras dengan kemerosotan di hub regional seperti Hong Kong dan Singapura.
Listing dari sektor energi terbarukan, logam dan pertambangan serta terkait dengan rantai pasokan kendaraan listrik telah menarik permintaan saham baru dari investor dalam dan luar negeri. Debut penambang yang berbasis di Jakarta ini didapuk menjadi yang terbesar di Indonesia sejak GoTo Group pada April 2022.
Amman Mineral memiliki tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan tambang tembaga terbesar kelima di dunia, jika digabungkan dengan deposit dalam proyek Elang yang direncanakan, menurut data Wood Mackenzie dalam prospektus penawaran. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar USD 1,09 miliar pada 2022, lebih dari tiga kali lipat peningkatan dari angka tahun sebelumnya.
Kata Analis
Analis Aequitas Research Ethan Aw dan Sumeet Singh dalam catatan sebelum penetapan harga menjelaskan, perusahaan tersebut memiliki salah satu biaya tunai terendah di antara tambang di dunia. Profitabilitas tumbuh “secara dramatis” karena pertumbuhan volume penjualan tembaga dan emas.
"Namun, harga tembaga mungkin berada dalam tren turun dalam waktu dekat, yang akan mempengaruhi prospek perusahaan karena tidak berniat melakukan kebijakan lindung nilai," kata para analis tersebut.
Sementara itu, dana hasil penawaran akan digunakan untuk modal kerja, pelunasan utang, dan pembiayaan proyek kilang di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sesuai prospektus. Penjamin emisi efek yang ditunjuk antara lain, BNI Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan Mandiri Sekuritas.
Advertisement
Amman Mineral Internasional Bidik Produksi 1,1 Juta Ton Tembaga Konsentrat pada 2023
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk mematok target produksi 1,1 juta ton tembaga konsentrat pada 2023. Vice President Corporate Communications Amman Mineral Internasional Kartika Octaviana mengatakan, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perseroan, termasuk target telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kita ada main planning, dan itu juga sudah dikomunikasikan ke pemerintah bahwa produksi tahun ini di 1,1 juta ton copper concentrate, itu juga sudah diapprove," kata Kartika dalam paparan publik perseroan, Rabu (31/5/2023).
Untuk saat ini, perseroan akan berupaya mengikuti dan merealisasikan panduan tersebut. Namun sebagai catatan, tidak menutup kemungkinan angka target itu dapat mengalami penyesuaian jika diperlukan pada kemudian hari.
"Yang namanya berencana kita selalu berusaha (merealisasikan). Tapi selalu ada ruang untuk mereview apakah sepanjang tahun itu sesuai dengan rencana atau tidak, nanti ada proses seperti misalnya kalau dari pemerintah ada revisi dan lain sebagainya, itu nanti akan kita kaji," ujar Oktavia.
Kinerja Anak Usaha
Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk, Alexander Ramlie mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.
"Pengembangan usaha AMMAN, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia,” ujar Alexander.
Kinerja Anak Usaha
Alexander memaparkan, saat ini anak usaha AMMAN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang.
"Kami sedang tahap pengembangan fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," papar dia.
Advertisement