Liputan6.com, Jakarta - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.224.822.231 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 700 per lembar, sehingga perseroan akan mengantongi modal Rp sebanyak-banyaknya Rp 857,37 miliar dari rights issue ini.
Baca Juga
Para pemegang saham Catur Sentosa Adiprana telah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang diterima dan menjadi haknya. Dengan rincian, PT Buanatata Adisentosa (BA) selaku pemegang saham 32,01 persen akan melaksanakan 392.049.292 HMETD.
Advertisement
SCG Retail Holding Co. Ltd. (SCG) selaku pemegang saham 30,89 persen akan mengeksekusi 378.405.192 HMETD NT Asian Discovery Master Fund (NTA) selaku pemegang saham 13,18 persen juga menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD, yaitu sejumlah 161.429.725 HMETD.
Albizia Asean Opportunities Fund (Albizia) selaku pemegang saham 10,00 persen akan melaksanakan 122.486.263 HMETD. Serta Budyanto Totong selaku pemegang saham 5,80 persen akan melaksanakan 71.021.862 HMETD.
Dalam hal terdapat pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya secara penuh, maka pemegang saham tersebut akan mengalami dilusi maksimum sebesar 21,55 persen. Informasi saja,rencana ini telah mendapat restu pemegang saham perseroan melalui RUPSLB yang diselenggarakan pada 6 April 2023.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/7/2023), seluruh dana hasil rights issue ini seluruhnya akan digunakan untuk penyertaan modal pada PT Catur Sejati Sentosa (CMSS).
Sebesar Rp 415 miliar dari modal tersebut akan digunakan CMSS untuk mengambil alih satu bidang tanah yang terdiri dari beberapa sertifikat dengan luas total 20.919 m2 dan bangunan di atas seluas 22.070 m2, yang dikenal sebagai Jalan Alternatif Cibubur KM 14, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat atas nama Budyanto Totong.
Dana Rights Issue
Kemudian sekitar Rp 350 miliar digunakan untuk pengembangan usaha berupa penambahan pembukaan sebanyak-banyaknya enam toko baru yang terletak antara lain di Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, atau Bali. Seluruh toko tersebut adalah toko Mitra 10.
Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja CMSS, antara lain untuk persediaan dan beban operasional.
Jadwal rights issue PT Catur Sentosa Adiprana Tbk:
- Efektif Pernyataan Pendaftaran: 27 Juni 2023
- Daftar Pemegang Saham yang Berhak Memperoleh HMETD: 12 Juli 2023
- Cum-HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 10 Juli 2023
- Ex-HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 Juli 2023
- Cum-HMETD di Pasar Tunai: 12 Juli 2023
- Ex-HMETD di Pasar Tunai: 13 Juli 2023
- Distribusi HMETD: 13 Juli 2023
- Pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia: 14 Juli 2023
- Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD: 14-21 Juli 2023
- Akhir Pembayaran Saham Pelaksanaan HMETD: 21 Juli 2023
- Periode Distribusi Saham Hasil HMETD: 18-25 Juli 2023
- Akhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan: 25 Juli 2023
- Penjatahan Saham Tambahan: 26 Juli 2023
- Pembayaran Oleh Pembeli Siaga: 27 Juli 2023
- Distribusi Saham Hasil Penjatahan: 27 Juli 2023 Pengembalian Uang Pemesanan: 27 Juli 2023
Advertisement
22 Emiten Antre Rights Issue, Incar Dana Rp 19,1 Triliun
Sebelumnya, sejumlah perusahaan tercatat atau emiten berencana gelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan, setidaknya ada 22 perusahaan yang antre dalam pipeline right issue. Adapun dana yang dibidik dari rights issue 22 emiten itu mencapai Rp 19,1 triliun.
"Hingga 19 Januari 2023, terdapat 22 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue dengan perkiraan dana yang akan diperoleh sebesar Rp 19,1 triliun,” ungkap Nyoman kepada wartawan, jumat (20/1/2023).
Berdasarkan data yang telah ia kantongi, jumlah perusahaan yang berencana melakukan right issue didominasi oleh sektor financial sebanyak tujuh perusahaan. Disusul sektor consumer cyclicals, dan consumer non-cyclicals masing-masing sebanyak tiga perusahaan.
Lebih lanjut, berikut daftar perusahaan bakal rights issue berdasarkan sektornya:
- 1 perusahaan dari sektor Industrial
- 2 perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
- 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
- 2 perusahaan dari sektor Energy
- 1 perusahaan dari sektor Healthcare
- 1 perusahaan dari sektor Basic Materials
- 1 perusahaan dari sektor Technology
Sementara pada pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), hingga 9 Januari 2023, terdapat 45 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan perkiraan dana yang dihimpun sebesar Rp 49,5 triliun.
Perusahaan pada sektor Consumer Cyclicals dan Technology paling banyak pada pipeline pencatatan saham. Sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya. dari besaran emisinya, Nyoman menyebutkan ada beberapa perusahaan yang mengincar emisi di atas Rp 1 triliun.
"Beberapa di antara perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham, ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun. Yaitu dua perusahaan pada sektor energi, 1 perusahaan pada sektor financial, dan 1 perusahaan pada sektor basic materials,” beber Nyoman.