Sukses

OJK Ungkap Perkembangan IPO Pertamina Hulu Energi, Jadi 2023?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Pertamina Hulu Energi (PHE).

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut soal penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) Pertamina Hulu Energi (PHE) masih dalam proses penelaahan. Padahal, Pertamina Hulu Energi sempat digadang-gadang akan melantai di pasar modal pada 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengaku, pihaknya tengah menelaah soal IPO PHE.

"Jadi, saat ini belum bisa secara detail, karena memang masih dalam proses penelaahan di kami. Sekarang ini belum pre-effective, mudah-mudahan bisa masuk di tahun ini," kata Inarno dalam RDKB OJK, Selasa (4/7/2023).

Dalam kesempatan berbeda, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kabar terbaru mengenai rencana Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan melantai perdana di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO). Terbuka peluang PHE melantai di bursa pada tahun ini.

PHE yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) ini berencana untuk mengikuti langkah Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara, subholding PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PalmCo juga disebut akan melakukan hal yang sama.

"(Anak usaha) PTPN dan Pertamina kalau bisa tahun ini kenapa tidak?," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.

Dia menilai, langkah ini menjadi satu momentum untuk menjaga ketahanan energi Indonesia. Terkait rencana IPO PHE, dia menilai itu bisa jadi salah satu upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri.

 

 

2 dari 3 halaman

PHE Jadi Salah Satu Target untuk Masuk Pasar Modal Indonesia

"Karena ini momentum kita fokus meningkatkan energi ketahanan yang kita harus pastikan dan tentu rencana ini tidak lain untuk meningkatkan dari produksi minyak kita, kalau bisa ya 5 persen naik setiap ininya, gas juga harus kita tingkatkan produktivitasnya," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati belum berbicara banyak mengenai waktu pasti kapan PHE akan melantai di bursa saham. Menurutnya, itu jadi kejutan yang tengah disiapkan perseroan.

"IPO PHE juga itu bagian dari kejutan, jadi, tunggu tanggal mainnya, nanti enggak kejutan lagi dong," ujarnya dalam Media Briefing Capaian Kinerja Pertamina di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2023.

PHE menjadi salah satu yang ditarget bisa melantai di bursa dalam waktu dekat. Mengingat sejumlah kebutuhan untuk ekspansi bisnis di sektor hulu migas nasional.

 

3 dari 3 halaman

Lepas Saham 10 Persen, IPO Pertamina Hulu Energi Tak Gandeng Investor Jangkar

Sebelumnya, Kementerian BUMN memastikan pelepasan saham perdana atau IPO Pertamina Hulu Energi (PHE) akan terealisasi tahun ini.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Kementerian BUMN menunggu timing yang tepat untuk melepas saham Pertamina Hulu Energi ke publik.

"Insya Allah, di tahun ini kita lagi proses untuk mendapatkan persetujuan dari para kreditur saat ini. Antara 5 sampai 10 persen," kata Pahala di Jakarta, dikutip Jumat (16/6/2023).

Adapun angka pelepasan saham ke publik itu lebih kecil dari target sebelumnya, antara 10-15 persen. Pahala juga belum bisa memastikan berapa dana segar yang akan diraup lewat aksi tersebut.

Sebelumnya, PHE membidik raupan dana USD 2 miliar. "Kalau target lihat market-nya," imbuhnya.

Pahala pun memastikan tidak akan ada pembatalan IPO PHE tahun ini. Meskipun secara waktu masih perlu menunggu momen yang tepat.

"Ya yang namanya transaksi pasar modal memang harus nunggu waktu yang pas ya untuk melakukan hal tersebut dan untuk mendapatkan hasil yang optimal," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pahala juga menyampaikan, PHE tidak akan menggaet investor jangkar atau anchor investor untuk bisa masuk ke pasar modal. Sebab, struktur IPO PHE berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy TBK (PGEO) yang telah lebih dulu melantai.

"Belum, strukturnya beda, jadi betul-betul IPO," kata Pahala.