Sukses

BEI Buka Gembok Perdagangan, Bagaimana Gerak Saham Idea Indonesia Akademi?

Saham Idea Indonesia Akademi (IDEA) anjlok pada perdagangan Rabu, 5 Juli 2023 usai gembok perdagangan dibuka Bursa Efek Indonesia (BEI).

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi atau penghentian sementara saham PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA). Dengan begitu, saham IDEA dapat diperdagangkan kembali, terhitung sejak Rabu, 5 Juli 2023.

Sayangnya, saham IDEA terpantau loyo. Saham IDEA turun 9,83 persen ke posisi terendahnya hari ini di level 156, meski sempat naik ke level 177 sesaat setelah dibuka pada posisi 173. Frekuensi perdagangan saat ini tercatat sebanyak 2.050 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 299.230 lot lembar senilai Rp 4,7 miliar.

Sebelumnya, BEI menghentikan perdagangan saham IDEA pada 4 Juli 2023 lantaran ada peningkatan harga saham yang signifikan. Dalam sepekan, harga saham IDEA telah naik 8,33 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham IDEA naik 155,74 persen.

PT IDeA Indonesia Akademi Tbk merupakan leading company penyedia jasa pendidikan vokasi non formal bidang hospitality, culinary, pastry – bakery dan creative economy. Perseroan juga memiliki dua anak usaha yaitu PT Aidia Indonesia propertindo yang memiliki dan mengoperasikan Aidia Grande Hotel, Hotel setara bintang tiga yang berlokasi di Kota Metro, Lampung.

PT Idea Hospitality Management (IHM) perusahaan dibidang hotel operator yang disiapkan untuk ekspansi usaha Perseroan. Saham IDEA resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 September 2021.

Saat ini, mayoritas saham IDEA dimiliki oleh PT Idea Asia Investama dengan porsi 55,66 persen. Kemudian Komisaris Utama PT Idea Indonesia Akademi Tbk, Achmad Machlus Sadat mengempit 24,32 persen. Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi Tbk, Eko Desriyanto memiliki 2,9 persen, dan sisanya 17,12 persen merupakan kepemilikan publik.

 

 

2 dari 3 halaman

Dirut Idea Indonesia Akademi Borong Saham IDEA Rp 1 Miliar

Sebelumnya, PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Hal itu menyusul pembelian PT Idea Indonesia Akademi Tbk kembar saham IDEA oleh Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi Tbk, Eko Desriyanto.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/12/2022), eko membeli sejumlah saham itu dengan harga Rp 68,69 per saham pada 21–23 Desember 2022.

Sehingga total transaksi mencapai Rp 1 miliar. Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung.

Usai transaksi, Eko kini mengapit 30.254.800 lembar saham perseroan atau setara 2,85 persen dari sebelumnya 15.645.700 atau setara 1,47 persen.

Pada perdagangan sesi I hari ini, Senin 26 Desember 2022, saham PT Idea Indonesia Akademi Tbk naik 1,33 persen ke posisi 76. Saham IDEA dibuka pada posisi 75 dan bergerak pada rentang 71—78. Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham IDEA terkoreksi 29,63 persen.

Berdasarkan laporan keuangan berakhirnya, perseroan mengantongi pendapatan usaha Rp 7,35 miliar pada Juni 2022.

Angka itu turun dibandingkan posisi Juni 2021 yang tercatat sebesar Rp 8,86 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pendapatan justru membengkak jadi Rp 2,32 miliar dari Rp 1,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari raihan itu, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 339,71 juta, merosot drastis dibandingkan laba Juni 2022 sebesar 2,89 miliar.

 

3 dari 3 halaman

IDeA Indonesia Akademi Ekspansi ke Jawa Timur

Perseroan penyedia Jasa Pendidikan Vokasi Bidang Perhotelan, Kulineri, Pastry – Bakery, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terbesar di Indonesia, PT IDeA Indonesia Akademi Tbk (IDEA) mulai merealisasikan rencana ekspansi.

Sesuai janji dalam prospektusnya, perseroan yang IPO pada 9 September 2021 ekspansi secara asset light strategy dengan menggandeng hotel-hotel berbintang untuk dijadikan kantor cabang sekaligus teaching factory dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihannya.

Salah satunya Hotel Garden Palace, hotel berbintang 4 dengan kapasitas 370 kamar di tengah Surabaya, Jawa Timur. Hotel ini dipilih untuk mengawali rencana ekspansi IDEA di 20 kota di Indonesia.

Presiden Direktur PT IDeA Indonesia Akademi Tbk, Eko Desriyanto menuturkan, Hotel Garden Palace Surabaya dipilih karena memenuhi syarat untuk dijadikan cabang IDeA Indonesia setelah melalui proses assessment dalam beberapa bulan terakhir.

"Dari assessment yang kami lakukan, Hotel Garden Palace memenuhi sebagian besar kriteria sebagai kantor cabang sekaligus teaching factory IDeA Indonesia,” ujar Eko dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (28/12/2021).

Sementara, Jawa Timur dipilih sebagai lokasi ekspansi IDEA karena propinsi ini memiliki jumlah SMA dan SMK terbanyak kedua nasional setelah Jawa Barat. Lulusan SMA dan SMK adalah target potensial untuk mengikuti pelatihan di IDeA Indonesia Akademi.

Eko menambahkan, Surabaya juga dipilih karena memiliki City Branding yang kuat sebagai kota pendidikan dan budaya, sekaligus menjadi connecting city untuk target pasar dari wilayah Timur Indonesia.

 

Video Terkini