Liputan6.com, Jakarta - Sektor industri mineral terutama nikel tengah naik daun. Hal itu seiring dengan sentimen kendaraan listrik (electric vehicle/EV), di mana nikel menjadi salah satu komponen utama untuk bahan baku baterai.
Staf Khusus (Stafsus) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Irwandy Arif mengungkapkan perkembangan hilirisasi industri Mineral dan Batubara (Minerba) yang paling cepat adalah hilirisasi nikel.
Baca Juga
"Memang kalau kita lihat yang paling pesat perkembangannya hilirisasi nikel, di mana sudah lebih dari 100 smelter yang ada yang mengarah kepada industri besi baja, dengan produk Nickel Pig Iron (NPI) dan feronikel," kata Irwandy, mengutip pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.
Advertisement
Beberapa perusahaan tercatat rupanya juga mulai menjajaki sektor ini. Beberapa terjun pada industri hulu. Beberapa lainnya memilih berjaga pada sektor hilir dan industri penopang lainnya seperti transportasi. Sentimen ini disebut menjadi sentimen positif untuk saham emiten nikel di Bursa Efek Indonesia (BEI).Â
Berikut Liputan6.com telah merangkum kinerja saham emiten yang memiliki bisnis nikel:
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
Perseroan adalah perusahaan nikel murni dengan kemampuan hulu dan hilir. Fokus Perseroan adalah menjadi perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang terintegrasi. Kegiatan operasi Perseroan yang terdiri dari penambangan nikel hulu dan peleburan nikel hilir terutama berbasis di Pulau Obi, Indonesia.
Perseroan dan Entitas Anak memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 4.247,00 hektar di Kawasi yang dioperasikan oleh Perseroan dan 1.276,99 hektar di Loji yang dioperasikan oleh GPS keduanya terletak di Pulau Obi, provinsi Maluku Utara Indonesia sehingga total luas kawasan pertambangan sebesar 5.523,99 hektar.
Selain itu, sampai dengan saat ini, Entitas Anak Perseroan memiliki dua prospek pertambangan nikel yaitu OAM memiliki luas 1.775,40 hektar di Tabuji-Lauwi dan JMP memiliki luas 1.884,84 hektar di Jikodolong, dimana keduanya terletak di Pulau Obi. Per tanggal 30 September 2022, sumber daya mineral telah ditentukan dalam deposit yang terletak di dua proyek pertambangan aktif Perseroan, Tambang Kawasi dan Tambang Loji, serta Prospek Jikodolong Perseroan yang sedang dikembangkan.
Pada perdagangan Jumat, 7 Juli 2023, saham NCKL ditutup naik 4,89 persen ke posisi 965. Dalam sepekan, harga saham NCKL telah naik 3,21 persen. Meski begitu, harga saham NCKL susut 22,80 persen dari harga IPO sebesar 1.250 per lembar. NCKL sendiri merupakan pendatan baru di Bursa, yang resmi diperdagangkan pada April 2023 lalu.
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Melangkah lebih tegas untuk berkontribusi pada energi hijau, Merdeka mengembangkan Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang memiliki aset-aset bisnis penting industri nikel, bahan baku baterai bagi kendaraan listrik dunia.
MBM terdiri atas dua smelter di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), proyek tambang nikel, dan pengembangan Indonesia Konawe Industrial Park beserta satu pabriknya. MBM turut mengelola aset bisnis lain Merdeka, yaitu Proyek AIM (Acid, Iron, Metal), sebuah pabrik pengolahan mineral yang akan didirikan di IMIP dan mengolah sisa bijih mineral dari Tambang Tembaga Wetar.
Saham MDKA ditutup turun 2,35 persen pada perdagangan akhir pekan ini ke posisi 3.330, setelah sempat bertahan pada zona hijau sejak awal pekan. Dalam sepekan, harga saham MDKA naik 8,82 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham MDKA susut 24,83 persen.
Senasib, saham MBMA juga ditutup turun 1,26 persen ke posisi 785. Dalam sepekan, harga saham MBMA terkoreksi 3,09 persen. MBMA juga merupakan pendatang baru di Bursa, yang resmi diperdagangkan pada April 2023. Harga saham MBMA saat ini telah susut 1,26 persen dibandingkan harga IPO yang dipatok 795 per saham.
Â
Advertisement
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTAM, anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), BUMN Holding Industri Pertambangan merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara.
Saham ANTM turun 2,23 persen pada perdagangan Jumat ke posisi 1.975, setelah bertahan di zona hijau sejak awal pekan. Dalam sepekan, harga saham ANTM masuk naik 1,28 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, harga saham ANTM terkoreksi 8,99 persen.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
PT Vale Indonesia didirikan pada Juli 1968. Kemudian di tahun tersebut PT Vale dan Pemerintah Indonesia menandatangani Kontrak Karya (KK) yang merupakan lisensi dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi, penambangan dan pengolahan bijih nikel.
Beroperasi dalam naungan Kontrak Karya yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar). PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 metrik ton.
Saham INCO terkoreksi 0,39 persen ke posisi 6.325 pada Jumat. Dalam sepekan, harga saham INCO naik 0,4 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham INCO susut 8,66 persen.
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)
Sejak 2008, perusahaan mulai terjun di bidang pertambangan bijih nikel dan pada tahun 2011, perusahaan mulai mengekspor bijih nikel ke luar negeri.
Dalam waktu yang relatif singkat, Perusahaan sudah mampu memproduksi bijih nikel sebanyak 3 juta ton per tahun. Tambang bijih nikel perusahaan berlokasi di Sulawesi, yang merupakan salah satu sumber cadangan nikel laterite terbesar di dunia, tepatnya di Morowali, Sulawesi Tengah dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Untuk memenuhi ketentuan Pemerintah dalam UU Minerba Nomor 4 tahun 2009, Perusahaan berencana untuk melakukan hilirisasi produk pertambangan bijih nikelnya dengan membangun fasilitas smelter Ferronikel (FeNi) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Pembangunan ini dilaksanakan Perusahaan bekerjasama dengan PT Macrolink Nickel Development dengan membentuk satu perusahaan baru, PT COR Industri Indonesia.
Saham DKFT ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen ke posisi 97. Dalam sepekan, harga saham DKFT naik 3,19 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, harga saham DKFT terkoneksi 24,22 persen.
Â
Â
Advertisement
PT Ifishdeco Tbk (IFSH)
IFSH adalah perusahaan penambangan nikel terintegrasi dan peleburan yang melayani klien internasional dan domestik. IFSH melakukan semua kegiatan mulai dari eksplorasi, pengembangan, produksi, transportasi, perdagangan dan penjualan bijih nikel. Selanjutnya, anak perusahaan IFSH PT Bintang Smelter Indonesia (BSI) melakukan pemrosesan, transportasi, perdagangan dan penjualan Nickel Pig Iron (NPI) dan Ferronickel Alloy (FeNi)
Lahan konsesi IFSH terletak di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Total luas lahan yang dimiliki IFSH adalah 2.580 Hektar dan IUP Operasi/Produksi adalah 800 Hektar. Selain itu, BSI memiliki lahan seluas 70 hektar di 2.580 Hektar milik IFSH dengan izin yang diperlukan untuk Operasi dan Produksi Pabrik Pengolahan Nikel.
Saham IFSH ditutup turun 0,48 persen ke posisi 1.040. Dalam sepekan, harga saham IFSH turun 0,48 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham IFSH turun 36,97 persen.
Â
PT Timah Tbk (TINS)
PT TIMAH adalah produsen timah logam dengan standar dan kualitas tinggi. Selain pertambangan timah, Perseroan menjalankan kegiatan usaha penambangan non-timah dan kegiatan usaha di luar operasi penambangan dalam bentuk jasa melalui entitas anaknya dengan hasil produksi berupa nikel, batu bara, dan pasir kuarsa.
Saat yang lain menutup pekan ini di zona merah, saham TINS berhasil mempertahankan posisi di zona hijau. Saham TINS ditutup naik 1,06 persen ke posisi 950. Dalam sepekan, harga saham TINS naik 7,34 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, saham TINS terkoreksi 47,8 persen.
PT PAM Mineral Tbk (NICL)
Perusahaan yang berdiri pada 15 Januari 2008 ini memiliki usaha yang bergerak di bidang pertambangan mineral nikel, baik secara langsung maupun melalui entitas anak perusahaan. Perseroan memiliki 2 wilayah operasional, yaitu di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan Desa Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Sulawesi Tengah. Saham NICL ditutup naik 2,16 persen ke posisi 284 pada Jumat.
Namun dalam sepekan, harga saham NICL susut 6,58 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham NICL telah naik 175,73 persen.
PT Harum Energy Tbk (HRUM)
PT Harum Energy Tbk adalah induk perusahaan, didirikan pada tahun 1995, dengan portofolio usaha di bidang pertambangan batu bara dan mineral, serta kegiatan logistik dan pengolahan yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Maluku Utara, Indonesia.
Perseroan juga sedang mengembangkan usahanya saat ini ke sektor penambangan dan pengolahan bijih nikel yang diharapkan dapat berkontribusi dalam beberapa tahun ke depan. Saham HRUM ditutup turun 2,16 persen pada Jumat, setelah bertahan di zona hijau sejak awal pekan. Saham HRUM naik 11,62 persen dalam sepekan, namun terkoreksi 15,92 persen dalam satu tahun terakhir.
Â
Â
Advertisement