Sukses

Pengelola Kedai Minuman Teguk Bidik Pertumbuhan Pendapatan 20 Persen pada 2023

Pengelola Kedai Minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), pengelola kedai minuman Teguk membidik pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023. Ini mengingat, Platinum Wahab Nusantara terus menggenjot ekspansi melalui penambahan gerai pada tahun ini.

Direktur Utama Platinum Wahab Nusantara Maulana Hakim mengatakan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen usai IPO.

Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan pun menggeber ekspansi pada tahun ini. Salah satunya, melakukan pengembangan bisnis di dalam negeri hingga luar negeri. 

Untuk dalam negeri, perseroan bakal membuka gerai baru di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Sedangkan untuk luar negeri perseroan bakal membuka gerai baru di Amerika Serikat dan juga Filipina. 

"Yang pasti ada dua, penggunaan dana kita alokasikan ke pengembangan store dan menurut kita potensial dan perbaiki supaya dapat experience yang lebih bagus. Dari sisi digital experience ke marketing, lalu ke modal kerja dan kita plan untuk buka selain di Jabodetabek, ke beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagainya," kata Maulana saat ditemui di BEI, Senin (10/7/2023).

Dia bilang, tahun ini akan fokus memperluas jaringan ke Amerika Serikat (AS), karena dinilai sangat prospektif. Sebab, feedback di AS sekarang ini di luar dugaan. Hal itu tercermin dari antusiasme yang tinggi.

"Kami disebut halal boba dan best di Manhattan. Itu membuat kita lebih bersemangat, brand cita rasa lokal bisa go global," kata dia. 

 

 

2 dari 4 halaman

Tambah Gerai

Dengan demikian, perseroan akan menambah gerai Teguk hingga 220 store, termasuk di AS. 

"Plan kami akan tambah tahun ini itu tiga (gerai), karena memang AS berbeda dengan market Indonesia, kita perlu do right thing jadi tidak tergesa-gesa. Cara melihat Teguk sebenarnya lihat dari konsumer behaviour, kami tidak melihat tren produk, kami melihat perilaku konsumen lihat kategori produk channel, area bahkan experience bisa cek di website, kami ada experience produk hasil perilaku konsumen, yaitu es krim suka suka," kata dia.

Sementara itu, anggaran yang dikeluarkan untuk gerai baru sekitar Rp 40 miliar. Sebagaimana diketahui, dana untuk membuka 1 gerai Teguk dibutuhkan belanja modal sebesar Rp 500 juta. 

 

3 dari 4 halaman

Perusahaan Minuman Teguk Incar Dana Rp 117,85 Miliar dari IPO, untuk Apa?

Sebelumnya, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Perusahaan yang bergerak di bidang kedai makanan dan minuman yang memiliki merek minuman Teguk itu menawarkan 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Melansir prospektus perseroan pada laman e-ipo, Jumat (7/7/2023), perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan Rp 110 per saham. Sehingga perseroan akan mengantongi Rp 117,85 miliar dari IPO.

Platinum Wahab Nusantara berencana mengalokasikan 60 persen dan aIPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan dan penambahan gerai. Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk modal kerja (working capital) perseroan.

Bersamaan dengan aksi tersebut, perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 428,57 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Waran yang diterbitkan itu sebanyak 17,14 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal jatah penjatahan. Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh dua waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Adapun harga pelaksanaannya Rp 152. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana Rp 65,14 miliar dari penerbitan waran. Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan perseroan sebagai modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan.

 

4 dari 4 halaman

Janji Bagikan Dividen

Sebelumnya, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk bergerak di bidang kedai makanan dan minuman atau pengelola Kedai Teguk janji membagikan dividen 20 persen dari laba bersih usai melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, Selasa (20/6/2023), dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan perseroan dari waktu ke waktu, perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan. 

"Setelah dilaksanakannya penawaran umum perdana saham, perseroan merencanakan untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih tahun berjalan perseroan setelah pajak yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan dimasa yang akan datang atau sesuai dengan kemampuan kas perseroan," tulis Platinum Wahab Nusantara.

Kebijakan perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun atau jumlah lain yang diusulkan oleh pemegang saham perseroan dan disetujui dalam RUPST, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan dan keberlangsungan usaha perseroan. 

Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun di mana perseroan mencatatkan saldo laba positif dan setelah dikurangi cadangan berdasarkan UUPT.

Sementara itu, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk melepas 1,07 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 16. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO.

Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 105-Rp 112 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar dari IPO maksimal Rp 120 miliar.

Â