Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara untuk menyiapkan keuangan adalah melalui investasi. Pada dasarnya, investasi dapat dimaknai sebagai penanaman modal dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang.
VP Distribution and Marketing, Ashmore Asset Management Indonesia, Monicha Augustia  mengatakan, tujuannya investasi yang pertama untuk mengatasi inflasi.
Baca Juga
"Kenapa kita harus mulai berinvestasi yang pertama pasti untuk mengatasi inflasi kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam waktu yang berkelanjutan," kata dia dalam Money Buzz, Selasa (11/7/2023).
Advertisement
Inflasi memungkinkan harga barang dan jasa mengalami kenaikan, bahkan melebihi kenaikan inflasi itu sendiri secara persentase. Kedua, investasi penting untuk mencapai tujuan finansial di masa mendatang. Poin pentingnya, investor sebaiknya menentukan tujuan investasi di awal agar dapat merancang strategi terbaik untuk mendapatkan imbal hasil maksimal dari investasinya.
"Jadi tujuan investasinya harus jelas. Yang kedua harus selalu ingat yang namanya 2L. Legal dan logis. Kalau imbal hasil yang ditawarkan terasa too good to be true, biasanya memang too good to be true. Jadi legalitas dan logika juga penting," imbuh Monicha.
Dalam investasi, ada imbal hasil yang diperoleh melalui compound interest. Yakni bunga yang berbunga. Artinya, bunga atau imbal hasil dari suatu investasi, juga akan berbunga. Sehingga investor akan memperoleh bukan hanya bunga atas dana pokok, tetapi juga terakumulasi dari waktu ke waktu.
"Jadi kalau ini dilakukan dalam jangka waktu yang panjang ini akan melibatkan pertumbuhan dana pokok dari investor secara eksponensial bukan hanya secara linear," ujar Monicha.
Â
Compound Interest
Sebagai gambaran, Anda melakukan investasi Rp 10 juta hari ini, dengan imbal hasil 10 persen per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Tanpa compound interest, investor akan mengantongi Rp 13 juta pada akhir tahun ketiga, alias imbal hasil yang didapatkan yakni Rp 3 juta.
Sedangkan untuk investasi yang sama namun menggunakan perhitungan compound interest, investor akan mengantongi Rp 13,31 juta. Besaran ini berasal dari bunga tahunan yang berbunga. Sehingga secara nominal lebih besar dibandingkan imbal hasil tanpa compound interest. Â
"Perbedaan ini merupakan compound interest yang apabila dilakukan dengan terus menerus dalam jangka panjang, hasilnya akan eksponensial bukan lagi linear," kata Monicha.
Secara khusus, investasi saham dinilai memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan investasi pada instrumen konvensional seperti emas dan tanah.
Namun, imbal hasil investasi pada instrumen ini berbanding terbalik dengan risiko. Imbal hasil yang tinggi umumnya memiliki potensi risiko yang tinggi pula. Sebaliknya, imbal hasil yang relatif lebih kecil umumnya memiliki potensi risiko yang lebih kecil pula.
Â
Advertisement
Sumber Keuntungan Investasi Saham
Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/6/2023), berikut sumber keuntungan investasi saham:
1. Dividen
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 1.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 1.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.