Sukses

Demi Pasien, SILO Tingkatkan Infrastruktur IT

Pada tahun 2023, EMR e-Resep dan EMR Laboratorium Radiologi diharapkan bisa mencapai di atas 90%.

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, berinvestasi mengembangkan infrastruktur Informasi Teknologi (IT) untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien sekaligus mendorong kinerja perseroan.

Saat ini, misalnya, implementasi sistem Electronic Medical Record (EMR) telah mencapai 97% yang memberikan informasi terintegrasi perihal kondisi pasien. Sementara itu, per Kuartal I/2023, sekitar 77% pelayanan resep sudah terdaftar dalam e-Resep dan 78% EMR sudah terintegrasi dengan laboratorium Radiologi.  

Pada tahun 2023, EMR e-Resep dan EMR Laboratorium Radiologi diharapkan bisa mencapai di atas 90%. SILO juga menargetkan 75% lebih dokumentasi klinis dibuat secara online dan tersedia di repositori data pada tahun 2023. Selain itu, 25% lebih identifikasi obat dapat dilakukan secara elektronik.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap kunjungan pasien rawat jalan (OPD), SILO juga menjalankan sejumlah inisiatif, seperti antrean tunggal (Single Queue), yang membuat waktu tunggu tunggu pasien untuk konsultasi dokter berkurang kurang lebih sebesar 25%, dan waktu tunggu pembayaran di kasir menurut sebanyak kurang lebih 14% dibandingkan sebelumnya.

SILO juga terus berinvestasi dalam kemampuan dan keterlibatan platform digital untuk lebih meningkatkan pengalaman pasien. Tujuannya agar pasien mendapatkan layanan yang lebih prima dan terintegrasi. Saluran digital ini termasuk Aplikasi MySiloam, situs web Siloam, pusat kontak yang terdedikasi , dan nomor WhatsApp khusus.  

Seiring dengan meningkatnya popularitas saluran digital Siloam, jumlah pasien yang diperoleh secara digital juga meningkat. "Saluran Digital Siloam termasuk Live Chats dan WhatsApp berkontribusi sekitar 18% terhadap total Kunjungan Rawat Jalan pada Kuartal I/2023," tegas Group CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7/2023).

2 dari 3 halaman

Dongkrak Pendapatan, Siloam Terapkan Harga Sama di 41 Rumah Sakit

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus pertumbuhan, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, menerapkan program inisiatif strategis, yaitu program inisiatif pertumbuhan pendapatan (revenue growth) dan manajemen pembiayaan (cost management).

Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Presiden Komisaris Siloam John Riady menjelaskan, dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan, Siloam International Hospitals menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.

Seperti diketahui, Siloam International Hospitals saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi, menjadi yang terbesar di Indonesia dan mencakup lebih dari 50 persen populasi.

RS Siloam terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam.

"Untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).

Per Kuartal I 2023, Siloam Digital Channels termasuk live chats, WhatsApp, dan aplikasi MySiloam, berkontribusi melayani sekitar 18% dari total pasien rawat jalan.

Di samping itu, Siloam International Hospitals berkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan.

Siloam International Hospitals pun akan memaksimalkan pemanfaatan peralatan, meningkatkan pengembalian investasi, dan mengoptimalkan ruang di rumah sakit.

3 dari 3 halaman

Manajemen Biaya

Sementara itu, dalam inisiatif manajemen biaya, SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (opex) dan efisiensi penggunaan capital expenditure (capex), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai.

Dengan berbagai upaya manajemen biaya yang dilakukan, bisa memberikan penghematan Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.

Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05%.

Siloam membukukan kinerja positif pada Kuartal I 2023. SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 2,05 triliun, meningkat 17,2% dibandingkan dengan Kuartal I 2022.

Laba bersih SILO tercatat sebesar Rp 257 miliar atau meningkat 152,3% dibandingkan dengan Kuartal I 2022. Margin laba bersih mencapai 12,6% pada Kuartal I 2023 dibandingkan dengan 5,8% pada Kuartal I2022.