Liputan6.com, Jakarta - Pengelola minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK)Â melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 10 Juli 2023.
Tahukah Anda, Teguk merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan dan minuman sejak 2018. Perseroan mengklaim dirinya sebagai pelopor bisnis makanan dan minuman kekinian yang sedang hype, baik lokal maupun internasional.Â
Baca Juga
Perusahaan ini didirikan oleh dua pengusaha muda, yakni Najib Wahab Mauluddin dan Maulana Hakim. Kini, Najib menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sedangkan Maulana menempati posisi Direktur Utama Platinum Wahab Nusantara.Â
Advertisement
Minuman Teguk adalah merek yang menyediakan berbagai seri minuman dan makanan dengan sertifikasi Halal kelas A. Perusahaan yang berdiri sejak 2018 ini sahamnya dimiliki oleh pelaku wirausaha Indonesia, bukan franchise atau model waralaba. Saat ini jumlah gerai Teguk mencapai lebih dari 161 outlet tersebar di Indonesia.
Asal tahu saja, Teguk menjadi salah satu pelaku bisnis di pasar minuman lokal Indonesia yang telah menjadi perusahaan minuman kekinian pertama yang memiliki gerai di luar negeri yaitu di New York City, Amerika Serikat. Bahkan, ke depannya, Teguk memiliki rencana membuka gerai di Filipina.Â
Teguk memiliki beberapa produk yang digemari oleh para konsumen. Contohnya, Thai Tea, Coconut Juice, Choco Crunchy Kit Kat, Mango Yakult dan Siboba.Â
Selain itu, Teguk juga menjual makanan, seperti Croffle, Cuangki, Mie Goreng Seblak Geprek, Roti panggang, es krim dan lainnya.Â
Â
Kinerja Keuangan 2022
Hingga 2022, perseroan telah meraih pendapatan Rp 128,30 miliar. Pendapatan naik 15,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 111,21 miliar. Beban pokok pendapatan Rp 50,2 miliar atau bertambah 1,2 persen pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49,6 miliar.
Perseroan mencatat laba kotor Rp 78,02 miliar hingga 2022. Laba kotor itu tumbuh 26,7 persen dari periode 2021 sebesar Rp 61,5 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 50,4 persen menjadi Rp 16,17 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,7 miliar.
Melihat kondisi tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 12,64 miliar pada 2022 atau naik 46,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,63 miliar.
Perseroan mencatat aset Rp 76,16 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 51,2 miliar. Liabilitas perseroan susut menjadi Rp 16,8 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,9 miliar. Perseroan membukukan kas dan bank sebesar Rp 1,5 miliar pada 2022.
Â
Advertisement
Kedai Minuman Teguk Bakal Buka Gerai di Filipina hingga Amerika Serikat
Sebelumnya, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) bakal melakukan ekspansi pada 2023. Pengelola kedai minuman Teguk menargetkan penambahan gerai baru sebanyak 220 gerai.
Komisaris Utama dan Founder Platinum Wahab Nusantara Najib Wahab Mauluddin mengatakan, pihaknya bakal menggenjot ekspansi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, perseroan juga mengincar membuka gerai baru di Amerika Serikat dan yang terbaru di Filipina.
"Tetap di AS juga, di AS ini memang luar biasa bagus sampai saat ini, pengembangan di sini cukup lumayan cepat. (Kenapa di AS?) karena pertama brand brand gede di AS, kita ingin lihat behaviour inovatif FnB seperti apa," kata dia saat ditemui di BEI, Senin (10/7/2023).
Setelah menjajal Amerika, gerai Teguk akan dibuka di Filipina. Oleh sebab itu, perseroan telah mencoba melakukan riset pasar dan hasilnya positif.
"Kalau Filipina ini behaviour cukup lumayan cepat, masyarakatnya welcome dengan Indonesia," ujar dia.
Meski demikian, ia mengaku, kontribusi penjualan dari AS terhadap pendapatan perseroan belum begitu besar atau kurang dari 10 persen. Namun, ke depan diharapkan meningkat secara signifikan.
"Saat ini memang masih dominasi dari lokal. cuma di sana memang luar biasa bagus karena yang penting, terus growth dari segi performance dan sales," kata dia.
Selain itu, Platinum Wahab Nusantarajuga memilih untuk tidak membuka franchise. Sebab, menurut ia, dengan mengelolanya sendiri lebih mudah untuk melakukan inovasi dengan cepat.
"Kami lebih enak manage, kedua inovatif lebih cepat. Kalau memang semua bisa teratur untuk manage barang atau manage manpower terpusat enak, franchise kita harus koordinasi dengan owner store, sedangkan owner store sendiri belum tentu diturunkan kepada storenya, itu kendala kami lihat di lapangan," ujar dia.
Â
Target Pendapatan
Di samping itu, Direktur Utama Platinum Wahab Nusantara Maulana Hakim mengatakan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen usai IPO.
Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan pun menggeber ekspansi pada tahun ini. Salah satunya, melakukan pengembangan bisnis di dalam negeri hingga luar negeri.Â
Untuk dalam negeri, perseroan bakal membuka gerai baru di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Sedangkan untuk luar negeri perseroan bakal membuka gerai baru di Amerika Serikat dan juga Filipina.Â
"Yang pasti ada dua, penggunaan dana kita alokasikan ke pengembangan store dan menurut kita potensial dan perbaiki supaya dapat experience yang lebih bagus. Dari sisi digital experience ke marketing, lalu ke modal kerja dan kita plan untuk buka selain di Jabodetabek, ke beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagainya," kata Maulana.
Dia bilang, tahun ini akan fokus memperluas jaringan ke AS, karena dinilai sangat prospektif. Sebab, feedback di AS sekarang ini di luar dugaan. Hal itu tercermin dari antusiasme yang tinggi.
"Kami disebut halal boba dan best di Manhattan. Itu membuat kita lebih bersemangat, brand cita rasa lokal bisa go global," kata dia.Â
Advertisement
Anggaran Bangun Gerai
Dengan demikian, perseroan akan menambah gerai Teguk hingga 220 store, termasuk di AS.Â
"Plan kami akan tambah tahun ini itu tiga (gerai), karena memang AS berbeda dengan market Indonesia, kita perlu do right thing jadi tidak tergesa-gesa. Cara melihat Teguk sebenarnya lihat dari konsumer behaviour, kami tidak melihat tren produk, kami melihat perilaku konsumen lihat kategori produk channel, area bahkan experience bisa cek di website, kami ada experience produk hasil perilaku konsumen, yaitu es krim suka suka," kata dia.
Sementara itu, anggaran yang dikeluarkan untuk gerai baru sekitar Rp 40 miliar. Sebagaimana diketahui, dana untuk membuka 1 gerai Teguk dibutuhkan belanja modal sebesar Rp 500 juta.Â
Â