Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk berencana untuk usaha terbarunya, startup kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) xAI,berkolaborasi dengan Tesla.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/7/2023), Elon Musk menuturkan, selama sesi di Twitter Spaces, xAI akan memakai data Twitter untuk melatih sistem dan produk kecerdasan buatan yang sangat ingin tahu yang ia bangun di sana. Elon Musk tidak merinci apakah dan berapa banyak Twitter akan menagih xAI atau perusahaannya yang lain untuk datanya.
Baca Juga
Ketika Elon Musk memimpin pembelian Twitter pada Oktober 2022, Twitter mengambil utang baru sebesar USD 13 miliar atau sekitar Rp 194,99 triliun (asumsi kurs Rp 14.999 per dolar AS).
Advertisement
Perusahaan telah berjuang untuk mendapatkan pendapatan langganannya, dan telah digugat oleh mantan karyawan dan vendor karena tidak membayar untuk pekerjaan yang telah diselesaikan dan pesangon.
Beberapa perusahaan lain tempat Musk menjadi pendiri dan menjabat sebagai CEO, termasuk Tesla, SpaceX, dan The Boring Co telah melakukan bisnis bersama selama bertahun-tahun. Beberapa transaksi mereka telah diungkapkan dalam pengajuan keuangan Tesla dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.
Pada Jumat, tanpa kutip bukti, Elon Musk menuding setiap organisasi kecerdasan buatan di bumi telah memakai Twitter untuk pelatihan “dalam semua kasus ilegal”.
Tidak jelas undang-undang mana yang akan dilanggar dengan pengambilan data orang lain. Awal bulan ini, Twitter menggugat empat pihak tak dikenal atas data tersebut.
Pemakaian Data Twitter
Twitter menerapkan batas kecepatan pada platform media sosial dalam beberapa minggu terakhir,klaim Elon Musk.
"Kami memiliki banyak entitas yang menggores setiap tweet yang pernah dibuat dan mencoba melakukannya dalam waktu beberapa hari. Jadi ini membuat sistem bertekut lutut. Jadi kami harus mengambil tindakan,” ujar dia.
Ia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan pembatasan tarif.
Mengingat meluasnya pemakaian data Twitter oleh pengembang perangkat lunak AI, Elon Musk berkata pihaknya akan memakai pemakaian tweet publik. “Jelas bukan sesuatu yang pribadi untuk pelatihan juga, seperti yang dimiliki semua orang pada dasarnya,” tutur dia.
Elon Musk menuturkan, kumpulan data Twitter menarik untuk pelatigan teks, gambar dan video. Namun, ia menuturkan, sistem AI membutuhkan lebih dari data buatan manusia. Ia berharap xAI dapat mengikuti jejak Alphabet.
Advertisement
Potensi Pemakaian xAI di Tesla
Seorang promotor Tesla, Omar Qazi mengajukan beberapa pertanyaan kepada Elon Musk tentang bagaimana merencanakan xAI untuk bekerja dengan Tesla. Ia menanyakan apakah xAI berpotensi memakai silicon buatan Nvidia atau Tesla untuk pemprosesan data.
“Itu semacam pertanyaan Tesla. Tesla sedang membuat silicon khusus. Saya tidak akan menyebut apa pun yang diproduksi Tesla sebagai GPU meskipun orang dapat karakterisasinya dalam persamaan GPU,” ujar dia.
Elon Musk juga berbicara tentang perangkat keras di dalam kendaraan Tesla yang memungkinkan sistem bantuan pengemudi canggih perusahaan bekerja di mobilnya. Sistem ini dipasarkan dengan kemampuan Autopilot dan full self driving di Amerika Serikat.
Tesla telah menjanjikan penggemar robotaxi atau kendaraan self driving selama bertahun-tahun. Pada saat itu, Elon Musk menuturkan, demo lintas negara dengan mobil Tesla akan dimungkinkan tanpa campur tangan manusia pada akhir 2017.
Pada akhir 2019, Tesla mengumpulkan miliaran dolar AS dengan janji satu juta kendaraan Tesla Robotaxi di jalan dalam setahun. Sejauh ini, tidak ada kendaraan Tesla yang mampu beroperasi tanpa pengemudi manusia yang siap menyetir dan mengerem kapan saja.
Elon Musk Bahas Dojo
Di Twitter Spaces, Elon menuturkan, perangkat keras Tesla 4 yang dikirimkan sekarang tiga hingga lima kali lebih mampu dari pada perangkat keras 3 dan berjanji perangkat keras 5 akan hadir dalam beberapa tahun akan menjadi empat atau lima kali lebih mampu daripada versi saat ini.
Elon Musk juga membahas Dojo, supercomputer Tesla yang dikembangkan untuk pembelajaran mesin AI dan tujuan pelatihan visi komputer. Tesla memakai klip video dan data dari kendaraan pelanggan untuk meningkatkan perangkat lunak yang ada dan mengembangkan fitur baru.
Elon Musk menuturkan, model bahasa AI akhirnya yang mungkin akan dikembangkan oleh xAI tidak akan benar secara politis. “Saya pikir AI kami dapat memberikan jawaban yang mungkin dianggap kontroversial oleh orang-orang meskipun sebenarnya itu benar,” ujar dia.
Elon Musk menuturkan, xAI perlu mengembangkan teknologi yang memahami dunia fisik dan bukan hanya internet. Ia menilai, data mengemudi Tesla akan membantunya dalam hal itu.
Advertisement