Liputan6.com, Jakarta - Istri Warren Buffett menolak keras harga secangkir kopi yang dinilainya terlalu mahal. Reaksi Astrid Menks selaras dengan pendekatan suaminya terhadap kehidupan, investasi, dan kesepakatan. Warren Buffett hidup sederhana, mencari nilai sebagai investor, dan melakukan tawar-menawar yang sulit ketika dia memutuskan kesepakatan.
Warren Buffett membenci inflasi yang tinggi, dan tampaknya istri miliarder itu mengamini hal yang sama. Astrid Menks menolak membayar USD 4 atau Rp 60.016 (asumsi kurs Rp 15.004 per dolar AS)untuk secangkir kopi di Sun Valley. Melansir Business Insider, Senin (17/7/2023), Astrid Menks mengatakan dirinya bisa mendapatkan satu pon kopi dengan harga yang sama di tempat lain.
Baca Juga
Reaksinya tidak akan mengejutkan pengikut dekat Buffett. Investor berusia 92 tahun ini menempati peringkat di antara orang-orang terkaya di dunia berkat saham Berkshire senilai USD 114 miliar miliknya. Meski begitu, sudah rahasia umum jika dia menjalani gaya hidup hemat dan telah menjadikan pembelanjaan yang bijaksana sebagai landasan gaya investasi dan pembuatan kesepakatannya.
Advertisement
Bahkan, Buffett masih tinggal di rumah yang sama di Omaha, Nebraska yang dia beli seharga USD 31.500 pada 1958. Dia mampir ke McDonald's untuk membeli sarapan dalam perjalanan ke kantor setiap pagi. Dia juga mendapatkan gaji tahunan sebesar USD 100.000 selama lebih dari 40 tahun.
CEO Berkshire Hathaway itu bahkan menjuluki jet pribadinya "The Indefensible" karena merasa sangat bersalah atas kegemaran tersebut.
Mitra bisnis Buffett yang sekaligus wakil ketua Berkshire, Charlie Munger, mungkin lebih pertapa. Munger sekarang berusia 99 tahun, tetapi di masa mudanya dia terbang dari Los Angeles ke Omaha setiap tahun untuk menghadiri rapat pemegang saham tahunan Berkshire.
Meminimalkan Risiko
Buffett dan Munger menjalankan Berkshire dengan cara yang sama. Keduanya adalah investor nilai yang andal dalam membeli saham dan mengakuisisi bisnis dengan harga di bawah nilainya. Mereka juga sangat protektif terhadap uang perusahaan, dan sangat tidak suka menyia-nyiakannya.
Ketika Buffett menyebarkan kas perusahaan, dia memaksimalkan keuntungannya dan meminimalkan risiko kehilangan uangnya dengan menyusun kesepakatannya dengan hati-hati, menegosiasikan harga terendah atau suku bunga setinggi langit, atau mendapatkan keuntungan seperti saham pilihan dan waran.
Misalnya, ketika Berkshire membeli perusahaan asuransi Alleghany tahun lalu, Buffett menolak untuk mengalah pada harga, dan mengurangi penawarannya biaya menjadi USD 27 juta yang dibayarkan Alleghany kepada Goldman Sachs untuk memberi nasihat tentang transaksi tersebut.
Mengingat sifat hemat Buffett, dan fakta bahwa dia menjadikan disiplin keuangan sebagai landasan budaya Berkshire, tidak heran pasangannya marah karena membayar lebih untuk segelas kopi.
Advertisement
Warren Buffett Tambah Investasi di Sektor Migas, Beli 50% Saham Dominion Energy
Sebelumnya, Miliarder sekaligus investor Warren Buffett menambah taruhan pada gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pada Senin, 10 Juli 2023. Berkshire Hathaway setuju membeli saham Dominion Energy dari kilang ekspor Cove Point LNG yang berbasis di Maryland senilai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 50 triliun (asumsi kurs Rp 15.154 per dolar AS).
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Rabu (12/7/2023), perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway mengumumkan membeli 50 persen saham Dominion Energy di terminal LNG Cove Point. Kesepakatan lebih dari USD 3 miliar akan membuat bagian Buffett di fasilitas ekspor LNG menjadi 75 persen. Brookfield Asset Management (BAM) memiliki 25 persen lainnya.
Penjualan itu tunduk pada izin berdasarkan Undang-Undang Hart-Scott-Rodino Act dan pengajuan ke Departemen Energi Amerika Serikat (AS) dengan perkiraan penutupan pada akhir tahun.
Analis Morgan Stanley David Arcaro menulis, kesepakatan itu sekitar USD 1 miliar, lebih rendah dari yang diharapkan perusahaan. Saham Dominion Energy naik 0,8 persen menjadi USD 51,99 selama perdagangan pasar. Pada Senin, saham Dominion Energy melemah 1,3 persen menjadi USD 51,58.
Melihat Harga Gas Alam
Keputusan Berkshire Hathaway untuk meningkatkan kepemilikannya di salah satu dari tujuh terminal ekspor LNG AS yang beroperasi terjadi karena harga gas alam AS telah turun jauh dibandingkan tahun lalu.
Gas alam berjangka AS naik sekitar 1,7 persen pada Selasa, 11 Juli 2023 menjadi USD 2,70 per million British thermal units (mBtu). Harga turun sekitar 60 persen dari periode sama tahun lalu ketika harga berjangka melonjak ke level tertinggi dalam 14 tahun karena invasi Rusia ke Ukraina memicu kekhawatiran akan krisis energi di Eropa.
The US Energy Information Administration melaporkan pekan lalu harga kontrak berjangka bulan depan rata-rata untuk kargo LNG di Asia Timur adalah USD 12,14 mBtu, turun 68 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, gas alam berjangka untuk pengiriman di the Title Transfer Facility (TTF) di Belanda rata-rata USD 11,22 per mBtu, merosot 76 persen dibandingkan 2022.
Advertisement
Dominion Energy Lunasi Utang
Terminal LNG Cove Point memiliki kapasitas penyimpanan 14,6 miliar kaki kubik (bcf/d). Kapasitas ekspor harian adalah 1,8 bcf/d, sedikit kurang dari 14 persen dari total kapasitas ekspor LNG Amerika Serikat.
“Kami bangga dengan operasi kami di Cove Point dan bersemangat atas kesempatan ini untuk meningkatkan kepemilikan kami di fasilitas kelas dunia ini,” ujar Berskhire Hathaway Energy Gas Transmission and Storage President Paul Ruppert.
Sementara itu, Dominion Energy mengatakan, dalam sebuah pernyataan, perusahaan akan memakai USD 3 miliar dari kesepakatan itu untuk melunasi utang.
“Investasi ini bukan inti dari Dominion Energy karena kami fokus pada operasi utiliitas yang diatur oleh negara. Penjualan ini memberi kami kesempatan untuk mengurangi utang tingkat variable yang konsisten dengan tujuan memperkuat neraca kami,” ujar Dominion Energy Chief Executive Robert Blue.