Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung signifikan pada perdagangan saham Senin (17/7/2023). Penguatan IHSG tersebut didorong mayoritas sektor saham yang menghijau di tengah ada reshuffle kabinet.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik ke posisi 6.869,71. IHSG melonjak 0,71 persen ke posisi 6.918 pada pukul 09.23 WIB. Indeks LQ45 bertambah 0,69 persen ke posisi 970,40. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.913,27 dan terendah 6.876,19. Sebanyak 281 saham menguat sehingga angkat IHSG. 173 saham melemah dan 209 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 189.762 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,6 triliun.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal susut 0,01 persen dan sektor saham kesehatan merosot 0,24 persen.
Sementara itu, sektor saham energi mendaki 1,25 persen, sektor saham basic menanjak 0,17 persen, sektor saham industri bertambah 0,42 persen, sektor saham siklikal menguat 0,55 persen, sektor saham keuangan melesat 0,32 persen.
Selain itu, sektor saham properti bertambah 0,43 persen, sektor saham teknologi menanjak 1,13 persen, sektor saham inrastruktur melambung 0,26 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,64 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup naik 0,9 persen ke posisi 6.869 pada perdagangan Jumat, 14 Juli 2023.Hal itu membawa IHSG melonjak 2,3 persen selama sepekan. Saham-saham bank besar memainkan peran penting dalam aktivitas pasar, menyumbang sekitar 30 persen. Saham BBRI naik 1,4 persen, saham BMRI bertambah 0,9 persen, saham BBCA mendaki 0,8 persen, dan saham BBNI menguat 0,3 persen.
Sektor telekomunikasi juga alami kenaikan. Saham ISAT bertambah 2 persen, saham EXCL menanjak 1 persen, saham TLKM melambung 0,3 persen seiring investor bersiap rilis laporan keuangan kuartal II 2023. Saham BUKA melambung 8,9 persen seiring menarik minat investor. Saham GOTO bertambah 3,7 persen.
Top Gainers-Losers pada 17 Juli 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PEGE melonjak 19,69 persen
- Saham CUAN melonjak 15,53 persen
- Saham BBLD melonjak 11,17 persen
- Saham ALKA melonjak 10,46 persen
- Saham SIPD melonjak 9,6 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SKLT merosot 14,07 persen
- Saham RELF merosot 9,33 persen
- Saham WIDI merosot 9,26 persen
- Saham SMKM merosot 8,73 persen
- Saham NAYZ merosot 6,38 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LAJU tercatat 20.017 kali
- Saham GOTO tercatat 9.047 kali
- Saham TGUK tercatat 9.014 kali
- Saham WIRG tercatat 7.587 kali
- Saham MEDS tercatat 5.369 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 242,6 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 212 miliar
- Saham BOGA senilai Rp 149,5 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 85,3 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 79,3 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Senin, 17 Juli 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.900-6.842.
Mengutip riset Ajaib Sekuritas, dalam negeri, Pemerintah merilis aturan baru terkait uang asing hasil kegiatan ekspor atau devisa hasil ekspor (DHE). Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE.
Salah satu ketentuan utama yang diatur dalam PP tersebut yaitu eksportir wajib menempatkan DHE SDA paling sedikit 30% dalam kurun waktu minimal tiga bulan ke dalam rekening khusus di dalam negeri.
Ketentuan baru berlaku bagi para eksportir dengan nilai ekspor pada Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE) paling sedikit sebesar USD250.000 atau mata uang lain yang setara dengan nilai tersebut. Adapun komoditas yang dikenakan ketentuan SDA ini yaitu sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
Dari mancanegara, harga ekspor di Amerika Serikat (AS) turun 12%Â YoYÂ pada Juni 2023, ini adalah penurunan dalam 12 bulan terbesar sejak September 1984. Sementara harga Impor di AS turun 6,1%Â YoYÂ pada Juni 2023, penurunan terbesar sejak Mei 2020.
Dari Eropa, defisit neraca dagang di Kawasan Eropa menyempit signifikan menjadi EUR0,3 miliar pada Mei 2023, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar EUR30,3 miliar. Defisit neraca yang membaik diakibatkan menyusutnya impor 12,8%Â YoY, terbesar sejak Januari 2021. Sementara itu, ekspor juga mengalami penurunan 2,3%Â YoYÂ terutama ke negara Norwegia, Rusia, AS, dan Jepang.Â
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
Â
1.PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
Buy : 3.890
TPÂ : 4.000
Stop loss: <3.770
Saham JSMR bullish dalam major trend di atas MA-5, MA-20, dan MA-100. Volume stabil, indikator stochastic goldencross di area netral dan MACD bar histogram melemah terbatas.
JSMR menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp20 triliun di tahun 2023. Alokasi dana tersebut digunakan untuk membangun 5 ruas jalan tol. Sementara itu, volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) JSMR yang berpotensi meningkat di tengah tingginya mobilitas dapat menopang pendapatan di tahun 2023.
Â
2.PT ACE Hardware Tbk (ACES)
Buy : 720
TPÂ : 745
Stop loss: <690
Saham ACES major tren bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100, berpotensi membentuk bullish flag. Indikator MACD berada dalam momentum positif.
Kokohnya konsumsi domestik seiring dengan inflasi yang melandai menjadi pendorong sektor konsumsi non primer terakselerasi. Hingga Juni 2023, saham  ACES telah membuka 7 toko baru dari target pembukaan 10-15 toko baru di tahun 2023. Dana ekspansi tersebut berasal dari belanja modal (capex) senilai Rp200-300 miliar di tahun 2023.
Â
3.PT Blue Bird Tbk (BIRD)
Buy : 2.210
TPÂ : 2.280
Stop loss: <2.130
Saham BIRD bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100, berpotensi bullish continuation, indikator stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi.
Sektor transportasi memiliki performa paling unggul dengan kenaikan 16% secara Year to Date (YtD) per 14 Juli 2023. Adapun BIRD terus melakukan ekspansi dengan target penambahan armada baru sebanyak 6.000 unit di tahun 2023 dari total belanja modal (capex) senilai Rp2 triliun.
Â
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement