Sukses

Siap Debut di BEI, Humpuss Maritim Internasional Incar Pendapatan 20 Persen per Tahun

Sedang proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk sedang jalani masa book building pada 18-24 Juli 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) tengah bersiap untuk melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Saat ini perusahaan memasuki masa book building, yang berlangsung pada 18-24 Juli 2023. Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, Tirta Hidayat mengatakan, IPO ini merupakan langkah strategis bagi perusahaan, baik untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis maupun kinerja keuangan. Humpuss Maritim Internasional sendiri memasang target pertumbuhan dari sisi pendapatan sebesar 20 persen tiap tahun.

"HUMI memiliki target pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen setiap tahun. Dengan strategi peningkatan aset, pendapatan, dan profitabilitas, serta komitmen terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik, HUMI siap menjadi salah satu pemain utama di industri maritim Indonesia," kata Tirta dalam paparan publik, Selasa (18/7/2023).

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, HUMI mencatatkan pendapatan bersih sebesar USD 91,53 juta pad 2022, naik 37,45 persen yoy. Kondisi itu disebabkan adanya peningkatan pendapatan dari sewa kapal sebesar USD 89,85 juta, atau naik 38,71 persen yoy. Kenaikan pendapatan juga disokong pertumbuhan sewa kapal LNG dengan time charter, pengangkutan minyak sehubungan dengan peningkatan charter hire.

Bersamaan dengan itu, sewa kapal atas pengangkutan bahan kimia ke pelanggan juga mengalami peningkatan. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bruto USD 26,61 juta atau naik 245,82 persen yoy. 10 persen dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin. Sisanya 90 persen akan digunakan untuk memperkuat ekuitas dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan.

"Kami optimis bahwa IPO akan memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan. Baik pemegang saham, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat," pungkas Tirta.

 

 

2 dari 4 halaman

IPO, Humpuss Maritim Internasional Bidik Dana Segar Rp 270,70 Miliar

Sebelumnya, calon emiten Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk bakal melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip laman e-ipo, Selasa (18/7/2023), perseroan bakal melepas saham maksimal 2.707.000.000 atau 2,7 miliar saham. Jumlah saham yang dilepas tersebut mewakili 15 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Adapun harga penawaran di angka Rp100 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar sebanyak Rp 270,70 miliar. 

Sebagai pemanis, perseroan secara bersamaan menerbitkan 1.353.500.000 Waran Seri I atau sebesar 7,5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan. 

Setiap pemegang 2 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 setiap Waran Seri I. Total jumlah pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp270,70 miliar. 

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 10 persen akan dipergunakan oleh Humpuss Maritim Internasional untuk kebutuhan modal kerja perseroan untuk memenuhi kebutuhan operasional rutin dan pengembangan management information system dan digitalisasi bisnis proses perseroan.

 

3 dari 4 halaman

Sisa Dana IPO dan Jadwal

Sisanya akan digunakan untuk memperkuat equity dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan, yaitu sekitar 36 persen dialokasikan kepada PT PCS Internasional, sekitar 14 persen dialokasikan kepada PT OTS Internasional, sekitar 26 persen dialokasikan kepada PT Humpuss Transportasi Curah, sekitar 14 persen dialokasikan kepada PT MCS Internasional dan sekitar 10 persen dialokasikan kepada PT ETSI Hutama Maritim.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, seperti halnya rencana penggunaan dana hasil IPO, sebagian akan digunakan untuk modal kerja untuk perseroan dan sebagian untuk modal kerja di entitas anak.

Sementara itu, perseroan menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek ditentukan kemudian.

Indikasi Jadwal:

Masa Penawaran Awal : 18 - 24 Juli 2023

Perkiraan Tanggal Efektif : 31 Juli 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 – 4 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 7 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 8 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Awal Perdagangan Waran Seri I : 8 Agustus 2023

Perkiraan Tanggal Akhir Perdagangan Warran Seri I

Pasar Reguler dan Negosiasi : 5 Agustus 2026

Pasar Tunai : 7 Agustus 2026

Tanggal Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 8 Februari 2024

Tanggal Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 7 Agustus 2026 

4 dari 4 halaman

46 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI Memasuki Semester II 2023

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) hingga memasuki semester II 2023.

Adapun hingga 7 Juli 2023, terdapat 45 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 45 emiten itu mencapai Rp 44,6 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 46 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

"Hingga saat ini, terdapat 46 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (8/7/2023).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 13 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 26 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 6 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar. Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 4 Perusahaan dari sektor basic materials

• 10 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 8 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor energy

• 1 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 4 Perusahaan dari sektor industrials

• 2 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 4 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 3 Perusahaan dari sektor teknologi

• 3 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

Â