Sukses

Melihat Sepak Terjang Blibli Selama Berkiprah 12 Tahun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli menyatakan ekosistem perseroan sudah memenuhi hampir 90 persen potensi konsumsi masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mengaku telah melewati sepak terjang dalam berbagai perubahan dan dinamika bisnis. Bahkan, Blibli mengklaim telah memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia hampir 90 persen.

Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan harian konsumen ritel dan institusi, mitra pemegang merek, para penjual dan mitra usaha lainnya seperti mitra pembiayaan dan logistik. 

CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto menuturkan, pihaknya tidak hanya dapat memberikan dampak positif yang mampu memberikan imbal balik optimal kepada stakeholders maupun shareholders tetapi juga dapat mendorong kemajuan ekosistem perdagangan di Indonesia.

"Saat ini menurut survei yang ada kami secara ekosistem sudah memenuhi hampir 90 persen potensi konsumsi masyarakat indonesia dari hp, electronik, kecantikan, sport, grocery, digital product, kebutuhan konser kita bisa melayani," kata Kusumo dalam media briefing Blibli Annive12sary di Jakarta, Selasa (18/7/2023). 

Dia bilang, sejak Blibli berdiri 12 tahun lalu, banyak sekali yang berubah. Terutama dunia ini sudah berubah, kebutuhan konsumen sudah berubah, kebutuhan mitra sudah berubah. 

"Untuk itu kami pun harus berubah mengarah ke lebih baik. Banyak sekali solusi-solusi maupun inovasi dari sisi bisnis maupun teknologi yang kami terus lakukan untuk menjawab kebutuhan konsumen," kata dia.

Saat awal berdiri, Blibli murni sebagai pemain e-commerce saja. Namun, ia menuturkan, setelah 12 tahun Blibli bertransformasi, jadi kalau diibaratkan seperti kepompong nanti akan menjadi kupu-kupu cantik. 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Produk Ini Catat Penjualan Tertinggi

Namun, saat ini tidak hanya fokus di e-commerce saja. Blibli juga ingin mempunyai gerai offline. Hal itu dilakukan guna memberikan yang lebih baik lagi untuk mitra bisnis Blibli.

Sementara itu, CMO Blibli Edward K. Suwignyo mengatakan, salah satu produk penjualan paling tinggi selama 12 tahun di Blibli adalah smartphone.

"Kategori terbesar kami adalah smartphone. Smartphone yang telah kami jual selama 12 tahun, kalau kita tumpuk kardusnya. Tingginya, rata-rata kardus Smartphone 20 cm, kita tumpuk terus sampai ke atas, dijejerkan dengan Burj Khalifa itu kita bisa menumpuk 2.600 Burj Khalifa," kata Edward.

Selain itu, televisi dan air fryer juga menjadi barang dengan jumlah penjualan tertinggi selama 12 tahun. Sedangkan, untuk Bliblimart sayur, gula dan beras menjadi produk paling banyak dijual selama 12 tahun.

 

3 dari 4 halaman

Blibli Raih Rp 535,48 Miliar Setelah Lepas 7,23 Persen Saham Halodoc

Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), emiten pengelola e-commerce Blibli.com menjual 7,23 persen kepemilikan saham PT Polinasi Iddea Investama (PII) atau Halodoc kepada PT Global Investama Andalan (GIA) pada 26 Juni 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (30/6/2023), Blibli.com menjial 312.285 saham PII dengan nilai nominal Rp 3.335 per saham kepada GIA. Jumlah saham yang dijual kepada GIA itu setara 7,23 persen dari modal ditempatkan dan disetor PII. Adapun GIA merupakan pengendali saham perseroan secara langsung sebesar 83,68 persen.

"Nilai transaksi yang disepakati antara perseroan dan GIA adalah sebesar Rp 538,47 miliar,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI.

Perseroan memiliki investasi dalam bentuk saham preferen pada PII yang merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang penerbitan piranti lunak sehubungan dengan perdagangan dan jasa dalam bentuk platform digital kesehatan yang dikenal dengan nama Halodoc.

Perseroan menjual saham preferen pada PII kepada Global Investama Andalan yang merupakan pihak terafiliasi perseroan seiring perseroan ingin fokus pada aset-aset inti yang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan perseroan saat ini. Hal ini dalam rangka mempercepat pencapaian target-target yang telah ditetapkan oleh perseroan.

Perseroan menyatakan investasi pada saham preferen PII itu bukan termasuk dalam aset inti perseroan sehingga perseroan bermaksud menjual saham preferen tersebut kepada Global Investama Andalan yang merupakan pihak terafiliasi.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Alasan Transaksi

Alasan perseroan melakukan transaksi terafiliasi tersebut lantaran untuk melakukan diversifikasi risiko investasi pada portofolio perseroan dengan cara mengalihkan kepemilikan perseroan pada PII kepada GIA yang merupakan pihak terafiliasi perseroan yang memiliki pengalaman di bidang aktivitas investasi.

“Selain itu transaksi ini akan memberikan manfaat kepada perseroan yaitu perseroan akan memperoleh keuntungan dari pelaksanaan penjualan saham preferen pada PII dan menghasilkan tambahan kas perseroan,” tulis perseroan.

PT Global Digital Niaga Tbk telah menunjuk KJPP Nirboyo sebagai penilai independent untuk menentukan nilai pasar atas 312.285  saham yang mewakili 7,23 persen dari modal ditempatkan dan disetor PII. Dari analis pendapat kewajaran yang NDR lakukan berdasarkan laporan pendapat kewajaran Nomor 00604/2.008/B5/05/0149/VI/2023 pada 26 Juni 2023, NDR berkesimpulan transaksi adalah wajar.