Sukses

Sebut Harga AI Berlangganan, Saham Microsoft Langsung Cetak Rekor

Microsoft telah menuangkan uang besar-besaran mengembangkan AI generatif, sebagian besar melalui investasi bernilai miliaran dolar di OpenAI, pencipta ChatGPT.

Liputan6.com, Jakarta Saham Microsoft ditutup mencetak rekor setelah perusahaan mengumumkan harga untuk layanan langganan kecerdasan buatan Microsoft yang baru.

Melansir laman CNBC, Rabu (19/7/2023), harga saham Microsoft melonjak 4%, ditutup pada posisi USD 359,49. Saat ini harga saham tersebut melompat sekitar 50% untuk tahun ini. Rekor sebelumnya tercatat terjadi pada 15 Juni, ketika saham ditutup pada level USD 348,10.

Layanan berlangganan Microsoft Copilot menambahkan AI ke produk Office populer perusahaan seperti Word, Excel, dan Teams.

Untuk bisa menikmati layanan ini membutuhkan tambahan biaya USD 30 per bulan. Layanan ini bisa menambah harga bulanan pelanggan perusahaan sebanyak 83%, menghasilkan pendapatan tambahan melalui langganan berbayar.

Pengumuman tersebut menunjukkan bagaimana Microsoft terus mengembangkan rangkaian perangkat lunak Office-nya, menjadikannya lebih menarik bagi bisnis yang ingin menambahkan AI ke dalam alur kerja mereka.

Microsoft telah menuangkan uang besar-besaran mengembangkan AI generatif, sebagian besar melalui investasi bernilai miliaran dolar di OpenAI, pencipta ChatGPT.

Microsoft Copilot, pertama kali diumumkan pada bulan Maret, dapat merancang presentasi, menawarkan petunjuk penulisan, meringkas rapat, dan memberi peringkat pada email yang masuk.

Layanan ini sudah diuji oleh 600 pelanggan seperti Goodyear dan General Motors, meskipun Microsoft belum mengatakan kapan akan tersedia untuk masyarakat luas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PHK Ratusan Karyawan

Perusahaan teknologi ternama di Amerika Serikat, Microsoft, mengkonfirmasi telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya, seminggu setelah dimulainya tahun fiskal 2024.

Melansir CNBC International, Selasa (11/7/2023) PHK tersebut merupakan tambahan dari perampingan jumlah pekerja Microsoft pada bulan Januari 2023, yang mengakibatkan PHK massal terhadap 10.000 pekerja. 

"Penyesuaian organisasi dan tenaga kerja adalah bagian yang diperlukan dan rutin dalam mengelola bisnis kami," kata juru bicara Microsoft dalam sebuah pesan e-mail.

"Kami akan terus memprioritaskan dan berinvestasi di area pertumbuhan strategis untuk masa depan kami dan untuk mendukung pelanggan dan mitra kami," jelasnya.

Microsoft mengajukan pemberitahuan pada Senin (10/7) yang mengatakan akan memangkas 276 pegawai di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.

Tenaga sales dan perwakilan kesuksesan pelanggan yang terdampak PHK di Microsoft juga terlihat mengunggah di media sosial terkait kabar tersebut.

Pada bulan Januari, CEO Microsoft Satya Nadella mengeluarkan sebuah memo, yang menunjukkan bahwa perusahaan akan mengubah jajaran perangkat kerasnya dan mengkonsolidasikan biaya sewa.

Selain Microsoft, perusahaan teknologi lainnya, yaitu Amazon dan Google, beberapa waktu lalu juga melakukan PHK setelah menambah jumlah karyawan dengan cepat untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama pandemi Covid-19.

Microsoft telah mengatakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa kliennya sedang mencari cara untuk menghemat uang pada tagihan komputasi awan mereka.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini