Liputan6.com, Jakarta PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) siap melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).
Asal tahu saja, Humpuss Maritim Internasional merupakan anak usaha dari PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Saat ini, emiten HITS milik Tommy Soeharto menjadi pemegang saham terbesar dari HUMI sebanyak 13,80 miliar saham atau setara dengan 89,99 persen.
PT Humpuss Transportasi Kimia menggenggam saham HUMI sebesar 1,5 miliar saham atau 10 persen serta Koperasi Karyawan Bhakti Samudra sebanyak 330 ribu lembar saham atau 0,002 persen.
Advertisement
Usai tercatat di BEI, Humpuss Intermoda Transportasi menggenggam saham HUMI sebanyak 71,99 persen, Humpuss Transportasi Kimia sebesar 8 persen, Koperasi Karyawan Bhakti Samudra 0,002 persen dan masyarakat sebesar 15 persen.
Sementara itu, perseroan bakal melepas saham maksimal 2.707.000.000 atau 2,7 miliar saham. Jumlah saham yang dilepas tersebut mewakili 15 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Adapun harga penawaran di angka Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar sebanyak Rp 270,70 miliar.
Sedangkan, 10 persen dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin. Sisanya 90 persen akan digunakan untuk memperkuat ekuitas dalam rangka pengembangan usaha entitas anak perseroan.
Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas profil Humpuss Maritim Internasional dari berbagai sumber.
PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) sebelumnya bernama PT Misi Hutama Intemasional. HUMI adalah anak usaha dari PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang fokus di bidang distribusi dan infrastruktur energi serta ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman.
HUMI menjalankan beragam lini bisnis antara lain jasa kepelabuhan, pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya awak kapal, angkutan LNG, angkutan minyak dan pertrokimia hingga pengelolaan kapal.
Saat ini, bidang usaha yang dijalankan perseroan melalui entitas anak ditunjang dari penyediaan jasa persewaan kapal, terutama untuk pengangkutan gas alam cair (LNG), jasa layanan angkutan bahan bakar premium dan crude oil, pengangkutan bahan kimia dan petrokimia, jasa penunjang kegiatan lepas pantai, jasa pengerukan, penyediaan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) melalui entitas anaknya, serta jasa penunjang armada laut (marine support) yang pengelolaan kapalnya dipastikan mengacu pada peraturan yang berlaku pada industri tersebut yang mengedepankan aspek operasi kapal, pelaut, lingkungan kerja dan keselamatan kerja.
Sebagai pendukung utama dalam industri distribusi energi, perseroan juga melakukan pengelolaan dan pengembangan awak kapal melalui jasa pelatihan yang pengalamannya telah teruji yang didukung oleh keahlian terbaik dengan kompetensi sesuai standar pelayaran internasional dan nasional.
Secara garis besar proses bisnis persewaan kapal perseroan dilakukan dengan beberapa tahapan berikut ini yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau persyaratan Request For Proposal (RFP) yang dikirimkan oleh calon pemberi kerja, termasuk diantaranya adalah penjelasan termin komersial mengenai tipe kontrak apakah time charter maupun spot charter.
Divisi Business Development Perseroan bertugas untuk menganalisa kebutuhan kapal di seluruh daerah operasional terminal LNG, Minyak dan Petrokimia dan Pelabuhan di Indonesia baik yang sudah menjadi pelanggan perseroan maupun lokasi-lokasi baru yang berpotensi untuk menjadi area pengembangan usaha perseroan. Informasi permintaan jasa penyewaan kapal bisa merupakan komunikasi langsung dari calon penyewa, namun sering kali juga berdasarkan pengumuman tender ataupun memonitor Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang diterbitkan dan ditinjau kembali setiap tahun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dengan pengalaman dan sumber daya yang dimiliki, perseroan mampu bersaing dalam kompetisi yang sehat dengan para kompetitor lainnya. Untuk hal-hal yang sudah ditetapkan dalam RFP tender, perseroan berusaha untuk memberikan harga penawaran yang kompetitif dengan kualitas pelayanan dan operasi kapal dilakukan berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, HUMI mencatatkan pendapatan bersih sebesar USD 91,53 juta pad 2022, naik 37,45 persen yoy. Kondisi itu disebabkan adanya peningkatan pendapatan dari sewa kapal sebesar USD 89,85 juta, atau naik 38,71 persen yoy. Kenaikan pendapatan juga disokong pertumbuhan sewa kapal LNG dengan time charter, pengangkutan minyak sehubungan dengan peningkatan charter hire.
Bersamaan dengan itu, sewa kapal atas pengangkutan bahan kimia ke pelanggan juga mengalami peningkatan. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bruto USD 26,61 juta atau naik 245,82 persen yoy.