Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membidik pertumbuhan pembiayaan baru sekitar 15-20 persen pada 2023.Â
Dalam rangka mencapai target tersebut, Direktur Portofolio Adira Dinamika Multi Finance Harry Latif menuturkan, pihaknya membidik 500 sampai dengan 600 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pemberian Kredit dalam acara DXPO by Danamon yang akan diselenggarakan pada 20-23 Juli 2023.Â
Baca Juga
Adapun Danamon mengadakan DXPO untuk menunjukkan berbagai kemampuan produk, layanan, dan channel perusahaan, dan menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi one-stop financial solution provider untuk semua kebutuhan keuangan nasabah baik ritel, UKM, maupun korporasi.
Advertisement
"Kami punya target selama empat hari ini (20-23 Juli 2023) mau mencapai 500-600 SPK, itu adalah Rp 150-160 miliar di mana kami harapkan 70 persen nya adalah mobil," kata Harry kepada awak media, Kamis (20/7/2023).
Dia juga bilang, pihaknya berharap pembiayaan baru bisa naik 15-20 persen pada 2023 dibandingkan tahun lalu. "Sementara sampai Mei lalu mau mencapai Rp 28 triliun. Pertumbuhan kami kira-kira sekitar 25 persen secara total keseluruhan," kata dia.
Sedangkan, non performing loan atau NPL tahun ini maksimal 2 persen. Saat ini Adira Finance masih di bawah 2 persen, artinya masih cukup baik.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 20 Juli 2023, saham ADMF naik 3,3 persen ke posisi Rp 12.525 per saham. Saham ADMF dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 12.150. Saham ADMF berada di level tertinggi Rp 12.550 dan terendah Rp 12.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 517 kali dengan volume perdagangan 4.592 lot saham. Nilai transaksi Rp 5,7 miliar.
Dicaplok MUFG Bank dan Adira Finance, Saham MFIN Ngacir
Sebelumnya, saham PT Mandala Multifinance Tbk bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin 26 Juni 2023. Saham MFIN naik 23,26 persen ke posisi 2.650 pukul 10.00 WIB. Saham MFIN dibuka pada posisi 2.500 dan terus melaju di zona hijau hingga masuk jajaran top gainers saat berita ini ditulis.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham MFIN tercatat sebanyak 1.281 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 30,67 juta lembar senilai p 80,83 miliar. Dalam sepekan, MFIN telah naik 30,39 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham MFIn naik 77,33 persen.
Kenaikan harga saham MFIN terjadi di tengah kabar pengambilalihan 80,6 persen saham perseroan oleh MUFG Bank dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), dengan nilai mencapai kurang lebih Rp 7.042 miliar atau sekitar Rp 7,04 triliun.
Penyelesaian pengambilalihan ini akan menghasilkan MUFG Bank menjadi pemegang saham terbesar di MFIN dengan memegang 70,6 persen saham dan Adira Finance akan memegang 10 persen saham.
MUFG Bank bersedia melaksanakan penawaran tender wajib, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, terhadap sisa 19,4 persen saham MFIN setelah selesainya pengambilalihan 80,6 persen saham tersebut.Â
MFIN adalah perusahaan Indonesia yang kegiatan utamanya menyediakan pembiayaan otomotif untuk sepeda motor baru dan pembiayaan multiguna yang dijaminkan dengan sepeda motor di pasar domestik, dengan keberadaan yang kuat khususnya di Indonesia bagian timur.
MUFG Bank dan ADMF bermaksud untuk memanfaatkan kekuatan MFIN, baik dalam produk maupun keberadaannya, untuk selanjutnya memperkuat dan memperluas usaha pembiayaan otomotifnya di Indonesia.
Â
Â
Advertisement
Caplok 80,6 Persen Saham MFIN, Proses Akuisisi Selesai Awal 2024
MUFG Bank dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), perusahaan pembiayaan di Indonesia, anak perusahaan terkonsolidasi MUFG mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan PT Jayamandiri Gemasejati dan beberapa pemegang saham lainnya untuk pengambilalihan 80,6% saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), dengan nilai mencapai kurang lebih Rp7.042 miliar.
Pengambilalihan tersebut diharapkan akan selesai pada awal 2024, tunduk pada penerimaan persetujuan-persetujuan dari otoritas terkait.
Penyelesaian pengambilalihan ini akan menghasilkan MUFG Bank menjadi pemegang saham terbesar di MFIN dengan memegang 70,6% saham dan ADMF akan memegang 10% saham.
MUFG Bank bersedia melaksanakan penawaran tender wajib, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, terhadap sisa 19,4% saham MFIN setelah selesainya pengambilalihan 80,6% saham tersebut.
Bagi MUFG, yang menganggap Asia sebagai pasar utama kedua, Indonesia adalah pasar yang sangat penting karena memiliki PDB terbesar di Asia Tenggara, yang diharapkan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi pada masa mendatang.
Â
Â
Â
Perkuat Usaha di Asia Tenggara
Selain MUFG Bank Cabang Jakarta, salah satu bank asing terbesar di Indonesia, MUFG juga telah mendirikan landasan bisnis perbankan komersial di Indonesia dengan menjadikan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) anak perusahaan terkonsolidasi pada April 2019. MUFG juga memiliki keberadaan yang kuat melalui ADMF, anak perusahaan Danamon di pasar pembiayaan otomotif Indonesia, yang diperkirakan akan terus tumbuh.
MFIN adalah perusahaan Indonesia yang kegiatan utamanya menyediakan pembiayaan otomotif untuk sepeda motor baru dan pembiayaan multiguna yang dijaminkan dengan sepeda motor di pasar domestik, dengan keberadaan yang kuat khususnya di Indonesia bagian timur. MUFG Bank dan ADMF bermaksud untuk memanfaatkan kekuatan MFIN, baik dalam produk maupun keberadaannya, untuk selanjutnya memperkuat dan memperluas usaha pembiayaan otomotif kami di Indonesia.
MUFG dan MUFG Bank bertujuan untuk memperkuat usaha di Asia Tenggara melalui pembentukan platform usaha di Asia Tenggara dengan bekerja sama dengan bank mitra investee. Dalam menjalankan strategi ini, perseroan akan terus berupaya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan di Asia Tenggara.
Â
Advertisement