Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (21/7/2023). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan aksi beli investor asing.
Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,24 persen ke posisi 6.880,80. Indeks LQ45 bertambah 0,19 persen ke posisi 963,37. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.880,80 dan terendah 6.837,64. Sebanyak 250 saham menguat dan 247 saham melemah. 237 saham diam di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan 1.104.162 kali dengan volume perdagangan saham 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.031.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri merosot 0,19 persen, sektor saham siklikal susut 0,09 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,08 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,45 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sementara itu, sektor saham energi mendaki 1 persen, sektor saham basic menanjak 0,49 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 1,01 persen, sektor saham kesehatan melonjak 1,29 persen.
Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,33 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,66 persen dan sektor saham transportasi melambung 1,49 persen.
Investor asing beli saham Rp 2,8 miliar pada Jumat, 21 Juli 2023. Investor asing membeli saham Rp 20,12 triliun pada 2023.
Top Gainers-Losers pada 21 Juli 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PEGE melambung 25 persen
- Saham INPS melambung 24,56 persen
- Saham KONI melambung 12,50 persen
- Saham ALKA melambung 11,45 persen
- Saham VTNY melambung 11,30 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MKNT merosot 14,29 persen
- Saham PADI merosot 12,50 persen
- Saham HADE merosot 12,50 persen
- Saham BUVA merosot 10 persen
- Saham RELF merosot 9,8 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 615,7 miliar
- Saham ASII senilai Rp 411,4 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 390,4 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 353,8 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 207,9 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LAJU tercatat 137.471 kali
- Saham GTRA tercatat 48.627 kali
- Saham PAMG tercatat 35.610 kali
- Saham DOOH tercatat 18.616 kali
- Saham KAYU tercatat 15.628 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 21 Juli 2023
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat, 21 Juli 2023 seiring investor mencerna angka indeks harga konsumen Jepang pada Juni. Tingkat inflasi inti yang hapus biaya makanan segar mencapai 3,3 persen sejalan dengan harapan ekonom yang disurvei Reuters, demikian data resmi menunjukkan.
Dikutip dari CNBC, inflasi tersebut lebih tinggi dari Mei sebesar 3,2 persen dan juga di atas target Bank of Japan 2 persen. Tingkat inflasi utama Jepang juga mencapai 3,3 persen pada Juni, naik dari posisi Mei sebesar 3,2 persen.
Indeks Nikkei 225 merosot 0,57 persen ke posisi 32.304,25. Indeks Topix sedikit naik seiring data inflasi datang menjelang pertemuan bank sentral Jepang pekan depan untuk keputusan suku bunga.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat dan naik 0,37 persen ke posisi 2.609,76. Indeks Kosdaq bertambah 0,32 persen dan menandai kemenangan beruntun selama sembilan hari dan capai level tertinggi sejak April 2022.
Indeks ASX 200 susut 0,15 persen ke posisi 7.313,9 terseret saham layanan teknologi. Sementara itu, indeks Hang Seng Kong bertambah 0,71 persen. Bursa saham China melemah. Indeks Shanghai dan Shenzhen masing-masing melemah tipis ke posisi 3.167,74 dan 10.810,18.