Liputan6.com, Jakarta Belum genap sebulan bertengger sebagai orang paling kaya di bumi, Elon Musk harus rela kembali digeser oleh Bernard Arnault. Melansir data real time billionaires Forbes per 22 Juli 2023, kekayaan Musk saat ini tercatat sebesar USD 236,5 miliar, dibandingkan Bernard Arnault yang bertengger pada posisi wahid orang terkaya dunia dengan kekayaan USD 238,1 miliar.
Saham perusahaan pembuat kendaraan listrik milik Musk, Tesla telah turun lebih dari 7 persen minggu ini, menggerus kekayaan Musk hingga USD 21,2 miliar.
Baca Juga
Sepanjang pekan ini, segalanya tampak berjalan baik untuk Elon Musk, dengan saham Tesla ditutup pada level tertinggi 2023 pada hari Selasa. Kemudian perusahaan merilis laporan pendapatan kuartal kedua.
Advertisement
Meskipun pendapatan lebih tinggi dari perkiraan, investor bereaksi masam terhadap laporan tersebut karena peringatan pesimis semakin keras tentang apakah perusahaan senilai USD 818 miliar itu dinilai terlalu tinggi. Saham turun hampir 10 persen pada hari Kamis dan turun 0,5 persen lagi pada Jumat siang.
Musk, yang memiliki sekitar 23 persen saham Tesla, merasakan penurunan secara pribadi. Sementara itu, Arnault mengalami minggu yang tidak terlalu sulit. Saham LVMH miliknya, yang menaungi Louis Vuitton, Christian Dior, Tiffany, dan sejumlah merek kelas atas lainnya, telah turun sekitar 3 persen selama sepekan. Penurunan yang cukup kecil bagi Arnault, yang memiliki sekitar 48 persen bisnis.
Miliarder Prancis itu sekarang duduk di nomor satu untuk pertama kalinya sejak akhir Juni, ketika Musk menyusulnya saat saham Tesla melonjak. Pasangan ini bersaing ketat satu sama lain, namun cukup jauh di depan miliarder lainnya.
Orang terkaya ketiga di planet ini, Jeff Bezos dari Amazon, diperkirakan memiliki kekayaan bersih 40 juta pada saat ini.
Tesla Masih Menggenggam Bitcoin, Jumlahnya Tak Menurun Selama 4 Kuartal Berturut
Perusahaan pembuat mobil listrik Tesla (TSLA) tidak membeli atau menjual bitcoin apapun sepanjang empat kuartal berturut-turut. Itu diungkapkan perusahaan itu dalam rilis pendapatannya pada Rabu, 19 Juli 2023.
Dilansir dari CoinDesk, Kamis (20/7/2023), nilai bersih aset digitalnya pada akhir kuartal adalah USD 184 juta atau setara Rp 2,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.009 per dolar AS) nilai ini sama dengan tiga kuartal terakhir.Â
Pada akhir kuartal kedua 2023, harga bitcoin kira-kira USD 30.400 atau setara Rp 456,2 juta. Namun, aturan akuntansi saat ini tidak mengizinkan penilaian aset digital dinaikkan saat harga naik kecuali jika aset tersebut dijual, tetapi dapat dikurangi saat harga turun, bahkan sebelum penjualan.
Tesla belum membeli atau menjual bitcoin apa pun sejak kuartal kedua tahun lalu, ketika menjual lebih dari 30.000 bitcoin, atau sekitar 75 persen.Â
Perusahaan awalnya membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar atau setara Rp 22,5 triliun pada awal 2021, dengan CEO Elon Musk memberikan dorongan pada harga bitcoin dengan juga mengatakan Tesla akan menerima bitcoin sebagai pembayaran untuk mobilnya, yang akhirnya ditarik kembali oleh Musk.
Untuk kuartal kedua 2023, Tesla melaporkan laba per saham yang disesuaikan sebesar USD 0,91 atau setara Rp 13.650, dibandingkan perkiraan analis konsensus sebesar USD 0,80 atau setara Rp 12.000, menurut FactSet.Â
Sedangkan untuk pendapatan, Tesla berhasil meraih USD 24,9 miliar atau setara Rp 373,5 triliun mengalahkan perkiraan analis sebesar USD 24,2 miliar atau setara Rp 363 triliun.
Â
Advertisement