Sukses

Saham GGRM hingga MAPI Digadang-gadang Masuk Indeks LQ45

Berikut prediksi analis dan perusahaan sekuritas terkait saham yang berpotensi masuk ke indeks LQ45.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal melakukan rebalancing terhadap Indeks LQ45 pada 31 Juli 2023. Lantas, saham apa saja yang berpotensi masuk ke Indeks LQ45?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menuturkan, pihaknya memprediksi ada dua saham emiten yang potensial masuk ke Indeks LQ45, seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Dia menilai, saham GGRM berpotensi masuk ke dalam Indeks LQ45. Ini mengingat, saham GGRM memiliki PE (price to earning) yang relatif menarik. 

"PE 7 kali secara kinerja bagus bisa menghasilkan bottom line (laba bersih)," kata Nafan kepada Liputan6.com, Minggu (23/7/2023).

Gudang Garam juga mendapatkan angin segar dari perekonomian Indonesia yang relatif stabil dengan tingkat permintaan solid.

"Alhamdulillah, daya beli konsumsi domestik relatif terjaga. Di sini sebenarnya kalau untuk LQ45 menurut saya pribadi ya, karena saya melihat dari analisa teknikal tren kenaikan harga sahamnya diiringi market cap. Hal tersebut diiringi akumulasi yang dilakukan investor," kata dia.

Selain itu, kinerja saham Gudang Garam secara year to date pun mengalami penguatan. Alhasil, saham GGRM bisa mengalami uptrend ke depannya.

Di sisi lain, ia menyebut, secara teknikal saham MAPI mengalami tren kenaikan. Sebab, MAPI mendapat sentimen positif dari peningkatan mobilitas penduduk usai status pandemi Covid-19 dicabut oleh pemerintah.

Meski tidak diimbangi kinerja fundamental, saham MAPI diyakini memiliki prospek yang cerah. Hal itu didorong oleh potensi masyarakat belanja terkait siklikal yang relatif menguat.

"Sebenanya, kalau ada faktor kenaikan harga saham uptrend terjadi kenaikan marketcap harga saham lebih likuid berpotensi masuk ke LQ45," ujar dia.

Sementara itu, IndoPremier Wealth Management mengumumkan beberapa saham potensial masuk dengan asumsi memperhatikan likuiditas transaksi selama kuartal I dan II 2023.

Terkait saham yang dimaksud, IndoPremier Wealth Management memprediksi saham BUMI, ADMR, GGRM, ISAT, BRMS, MAPI bakal masuk ke Indeks LQ45.

 

2 dari 3 halaman

IHSG Kembali Melesat pada 17-21 Juli 2023, Transaksi Harian Melejit 10,54 Persen

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada 17-21 Juli 2023. Sentimen global terutama dari China dan Amerika Serikat masih bayangi IHSG sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/7/2023), IHSG bertambah 0,16 persen ke posisi 6.880,80 pada 17-21 Juli 2023. IHSG melanjutkan kenaikan dari pekan lalu yang melonjak 2,2 ke posisi 6.869,57.

Demikian juga kapitalisasi pasar bertambah 0,28 persen menjadi Rp 9.940,31 triliun pada pekan lalu Rp 9.912,89 triliun.

Pada pekan ini, kenaikan terbesar dicatat rata-rata nilai transaksi harian yang melonjak 10,54 persen menjadi Rp 9,71 triliun dari Rp 8,78 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melonjak 0,35 persen menjadi 1.180.802 transaksi dari 1.176.724 transaksi pada pekan lalu.

Namun, rata-rata volume transaksi bursa terpangkas 1,69 persen menjadi 17,08 miliar saham dari pekan lalu 17,37 miliar saham.

Pada Jumat 21 Juli 2023, investor asing mencatat aksi beli Rp 2,87 miliar. Selama sepekan, investor asing bukukan aksi beli saham Rp 2,1 triliun. Sepanjang 2023, investor asing beli saham Rp 20,12 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan. Salah satu datang dari rilis data ekonomi China yang mempertahankan suku bunga. Di sisi lain perdagangan China relatif melambat yang menunjukkan ada perlambatan ekonomi China.

“Dari Amerika Serikat masih dalam kebijakan moneter ditambah menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, IHSG berpeluang menguat dengan kisaran support 6.813 dan resistance 6.931 pada pekan depan. Ada pun pekan depan ada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan data FFR the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).

 

3 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 21 Juli 2023

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (21/7/2023). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan aksi beli investor asing.

Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,24 persen ke posisi 6.880,80. Indeks LQ45 bertambah 0,19 persen ke posisi 963,37. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.880,80 dan terendah 6.837,64. Sebanyak 250 saham menguat dan 247 saham melemah. 237 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.104.162 kali dengan volume perdagangan saham 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.031.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri merosot 0,19 persen, sektor saham siklikal susut 0,09 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,08 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,45 persen, dan catat koreksi terbesar.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 1 persen, sektor saham basic menanjak 0,49 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 1,01 persen, sektor saham kesehatan melonjak 1,29 persen.

Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,33 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,66 persen dan sektor saham transportasi melambung 1,49 persen. Investor asing beli saham Rp 2,8 miliar pada Jumat, 21 Juli 2023. Investor asing membeli saham Rp 20,12 triliun pada 2023.