Liputan6.com, Jakarta - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 50 persen usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Utama Sinergi Inti Andalan Prima, Muhammad Arif menuturkan, pihaknya juga membidik pertumbuhan laba hingga 20 persen pada 2023.
Baca Juga
"Kalau kita proyeksikan, dari tahun lalu sekitar 30 persen sampai 50 persen. Untuk laba kurang lebih 20 persen," kata Arif saat ditemui di BEI, Senin (24/7/2023).
Advertisement
Dalam rangka mencapai target pendapatan dan laba, perseroan bakal fokus terhadap penguatan infrastruktur fiber optik di Jawa. Ke depannya, perseroan akan mengincar wilayah Sumatera.
"Saat ini, kita fokus di jawa kita selesaikan infra di jakarta jawa. Ke depan Sumatera, pertimbangannya penduduknya banyak, marketnya lebih banyak," kata dia.
Di samping itu, perseroan masih fokus ke bisnis business to business (B2B), karena diyakini masih terus berkembang dan animonya masih sangat tinggi.
"Makanya kami mau memperkuat infrastruktur tadi karena banyak market yang sebenarnya sudah standby yang tinggal kami garap makanya kami fokus menyelesaikan infrastruktur tadi sehingga market yang sudah kami approach bisa digarap sampai akhir 2023," ujar dia.
Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan sekitar Rp 90 miliar sampai dengan Rp 100 miliar untuk infrastrukturnya. Sisanya untuk modal usaha dan pengembangan usaha lainnya. Belanja modal tersebut berasal dari dana IPO.
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 24 Juli 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-50 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Sinergi Inti Andalan Prima mencatatkan saham perdana dengan kode saham INET. Sinergi Inti Andalan Prima mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,5 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham INET akan mencatatkan saham sejumlah 7,5 miliar saham.
Harga Saham INET Menghijau pada Perdagangan Perdana Hari Ini 24 Juli 2023 di BEI
Sebelumnya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) resmi tercatat pada perdagangan Senin, 24 Juli 2023. Lantas, bagaimana laju saham INET pada perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham INET dibuka di posisi Rp 101 per saham. Harga saham INET berada di posisi Rp 115 atau naik 13,86 persen pada pukul 9.05 WIB.
Saham INET berada di level tertinggi Rp 117 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.290 kali dengan volume perdagangan 226,97 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 24,10 miliar.
Melansir keterangan resminya, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), yang lebih dikenal sebagai Sinergy Networks, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini , Senin, 24 Juli 2023. Melalui IPO ini, perseroan merupakan emiten ke-50 yang tercatat sebagai perusahaan terbuka pada 2023.
Perseroan melepas 1.500.000.000 atau 1,5 miliar saham baru, yang mewakili 20 persen dari total sahamnya, sebagai bagian dari proses IPO. Dalam upaya ini, INET berharap mengumpulkan dana sebesar Rp 150 miliar yang akan digunakan untuk menggarap perkembangan lini bisnis.
Perseroan juga menerbitkan Waran Seri 1 sebanyak 2,1 miliar secara gratis bagi pemegang saham baru dengan rasio 5:7. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 91.
Keputusan untuk melakukan IPO merupakan langkah strategis oleh Sinergy Networks untuk memperkuat posisinya di pasar dan memperluas layanan jaringan yang sudah sangat luas. Selain itu, perusahaan juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkenalkan teknologi terkini demi memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan setianya.
"Berdasarkan IPO ini, kami yakin akan mencatatkan sejarah baru dalam dunia teknologi dan jaringan konektivitas. Ini adalah momen penting bagi kami dan bagi para calon investor yang ingin bergabung dalam perjalanan menuju Indonesia digital," kata Direktur Utama Sinergi Inti Andalan Prima, Muhammad Arif.
Advertisement
Dana Hasil IPO
Dana hasil dari IPO yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum akan digunakan sekitar Rp 90 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Pusat Fiber Indonesia atau PFI, kemudian akan digunakan oleh PFI.
Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Data Prima Solusindo atau DPS, dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja (Operational Expenditure/Opex) antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (Operational Expenditure/Opex) perseroan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan.
Sinergi Inti Andalan Prima merupakan perseroan infrastruktur konektivitas yang menyediakan layanan local loop access, collocation, internet super cepat, data center, dan network manage service. Perusahaan ini telah memiliki jaringan fiber optic yang mencakup 3.500 KM di Pulau Jawa, dengan jangkauan hingga 590 kota dan lebih dari 600 gedung.
Perseroan juga menjalani partnership dengan perusahaan ternama yang menyediakan layanan internet seperti Myrepublic, MNC Vision Network, Moratelindo, Linknet, dan banyak ratusan ISP local lainnya.
"Keahlian Sinergy Networks dalam menghadirkan infrastruktur internet yang sangat baik telah membuatnya menjadi mitra pilihan utama bagi berbagai macam perusahaan jasa ISP di Indonesia," tutup dia.